Yuhuu happy reading guyss✨✨✨
***
Karena dia tamu dari Kerajaan, pasti sekarang ada di ruang khusus tamu penting kan? Ya itu pasti.
Jarak taman ke ruangan itu cukup jauh, jadi Lulabelle menambah kecepatan berlarinya. Tidak baik jika tamu dibiarkan menunggu lama.
“Maaf saya terlambat, Yang Mulia Pangeran,” ucap Lulabelle ketika memasuki ruangan itu. Terlihat Pangeran Shadowraith sedang mengamati lukisan anggota keluarga Duke Zephyrion.
Alister menoleh. “Saya juga baru datang, Lady.”
Lulabelle mengangguk. Mempersilahkan Alister duduk terlebih dahulu.
“Ada apa Yang Mulia Pangeran tiba-tiba datang menemui saya?” Lulabelle membuka percakapan langsung pada intinya. Dia tidak mau bertele-tele.
“Saya mengirimi Lady surat.”
“Benarkah? Saya tidak menerimanya. Mungkin saya tidak sengaja melewatkannya. Saya minta maaf.”
Alister mengubah posisinya. Menatap lurus ke arah Lulabelle. Lady di depannya terlihat berbeda dari biasanya. Tampak tenang dan...aura jahatnya menghilang?
Sedang Lulabelle yang ditatap menjadi kikuk sendiri, namun berusaha tetap rileks. Apakah ada yang salah dengan dandanannya? Mengapa Pangeran menatapnya intens begitu?
“Tidak masalah. Saya kesini ingin menanyakan apa maksud surat yang Lady kirim terakhir kali pada saya.”
Lulabelle diam sesaat. Mencoba mencerna kata-kata Alister. Surat? Apa yang dimaksud adalah surat pembatalan pertunangan?
Ketika belum sembuh total, Lulabelle memutuskan mengirim surat kepada Alister untuk membatalkan pertunangan mereka. Menurutnya ini lebih baik untuk kedepannya. Tidak sering terlibat dengan keluarga Kekaisaran akan membuatnya terhindar dari masalah yang akan datang.
Tak berselang lama, Lulabelle tertawa kecil. Membuat Sang Pangeran bingung.
Lulabelle berdehem pelan setelah puas tertawa. “Bukannya sudah jelas ya tulisannya Yang Mulia Pangeran? SAYA INGIN MEMBATALKAN PERTUNANGAN KITA. Oh apa tulisannya terlalu kecil?”
“Mengapa tiba-tiba? Dulu Lady yang memaksa saya menerima pertunangan ini, mengapa sekarang Lady membatalkannya begitu saja?”
“Itu... Karena perasaan saya pada Yang Mulia Pangeran sudah hilang.” Lulabelle tersenyum tipis. Menatap tajam Alister. Hanya alasan itu yang terlintas dalam pikirannya saat ini. Cukup masuk akal.
Seketika raut wajah Alister berubah. Memang tidak terlihat, tapi jika orang benar-benar memperhatikannya, pasti melihat aura Alister berubah.
“Artinya ada seorang pemuda yang memikat hati Lady?”
“Ya bisa di bilang begitu.”
Bodoh. Mudah sekali dia dibodohi. Aku saja belum bertemu pemuda lain, bagaimana hatiku bisa terpikat pada orang lain?
Hening. Alister tidak menjawab. Lulabelle pun tak ada niatan melanjutkan pembicaraan. Dia meminum teh yang sudah disiapkan pelayan. Namun matanya melirik pada arah Alister yang sepertinya sedang berfikir.
Alister menghela nafas kasar. “Kita akan pergi bersama ke acara ulang tahun Empress.”
Mendengar itu, Lulabelle langsung tersedak minumannya. Apa-apaan ini?!
“Maaf. Tapi saya bisa pergi sendiri Yang Mulia Pangeran,” tolak Lulabelle sopan. Dia membatalkan pertunangan agar tidak bisa berdekatan dengan Alister, tetapi Alister malah mengajak dirinya pergi bersama.
“Untuk pertunangannya... Yang Mulia Pangeran setuju kan dengan keputusan saya?” Lulabelle tersenyum. Berharap Pangeran Kekaisaran ini mengiyakan permintaannya.
“Tidak. Saya tidak menyetujuinya. Undangannya telah disebar, Lady. Tidak mungkin saya akan membatalkannya.”
“Kita bisa mencari alasan. Atau Lady Kaitlyn Vesperon bisa menggantikan saya. Anda tahu sendiri kan Lady Kaitlyn sangat menyukai anda, Yang Mulia Pangeran?” sahutnya langsung.
Kaitlyn Vesperon, putri tunggal Duke Vesperon. Dalam novel aslinya, diceritakan Kaitlyn sangat amat terobsesi pada Alister. Pangeran Kekaisaran Shadowraith. Sampai-sampai dia nekat mencelakai Lulabelle. Jadi sebelum semuanya terjadi, lebih baik aku memberikan Pangeran ini pada Kaitlyn.
“Tapi saya tidak. Baiklah, jangan lupa besok Lady harus datang ke pesta ulang tahun Empress. Empress sangat menantikan kedatangan Lady. Saya permisi.”
“Tttt-tapi...,” terlambat. Alister sudah pergi dari hadapannya. Lulabelle jadi tidak bisa menolak.
“Ihh! Mentang-mentang dia punya kekuasaan, jadi bertingkah semaunya!” geram Lulabelle. Tangannya mengepal dan memukul meja dengan kuat. “Apa yang harus kulakukan jika begini? Pria satu ini menghalangi rencanaku saja!”
Tbc guys...
YOU ARE READING
Become the Main Character By Athennaa
FantasyHidup dalam sebuah novel? Aku tidak pernah menyangka. Kematianku yang menurutku sia-sia, membawaku ke dunia novel dimana aku menjadi pemeran utama antagonis dan dibenci banyak orang. Demi bertahan hidup, aku harus mengubah alurnya! ~Laura Tsamara