41. WHITE LOVE🤍

1.7K 79 25
                                    

Deburan ombak saling berlombamembasahi butiran pasir yangmulai mengering, semilir anginmenjadi melodi yang salingberharmonisasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Deburan ombak saling berlomba
membasahi butiran pasir yang
mulai mengering, semilir angin
menjadi melodi yang saling
berharmonisasi. Langit sehitam jelaga menambah kesan tenang dan sunyi, seorang pemuda berpakaian serba hitam
berjalan di tepian pantai tanpa alas kaki, pandangannya seolah kosong menatap hamparan laut yang ada didepannya, langkahnya mulai mendekat dengan bibir pantai seolah ada suatu hal yang memanggilnya untuk lebih mendekat ke
hamparan laut yang begitu luas.

Air laut mulai membasahi kaki
pemuda itu, perlahan tubuh pemuda itu semakin tertutup dengan air laut, bahkan dinginnya air laut tidak membuat
pemuda itu untuk beranjak selangkah pun dari tempatnya berdiri, kakinya seolah tak mau untuk berbalik nafasnya
seakan tercekat.

"Tuhan, sungguh aku tak sanggup lagi."


Manik sehitam jelaga itu terlihat
begitu merah, memancarkan kepedihan yang sudah tak mampu lagi pemuda itu tanggung.


Dadanya terasa begitu sesak, seakan ribuan pisau menghujam nya dengan keras. Mengoyaknya sedemikian parah, hingga rasa sakit begitu menyiksanya.

"Tuhan, apa aku memang tak
pantas untuk bahagia."


Seolah pertahanan yang selama ini pemuda itu bangun runtuh dalam sekejap air mata yang mulai membasahi pipinya yang tirus.


Isakan keluar dari bibir tipis
pemuda itu, punggung nya bergetar, sebelah tangannya meremas dadanya.


Tanpa sadar kini tubuh pemuda itu sudah hampir tenggelam, kini hanya tersisa bahu dan kepalanya yang masih belum terjamah oleh dinginnya air laut, tangannya mengepal di bawah dinginnya air laut tekadnya sudah bulat untuk
mengakhiri hidupnya yang begitu tak berarti.


"Maafkan aku Tuhan, aku tak
sanggup lagi izinkan aku untuk pulang Tuhan."


"Aku tahu Tuhan Kau sangat
membenci jalan yang ku pilih ini, tapi Tuhan bagaimana aku bisa hidup jika semua alasanku hidup sudah Kau ambil tak bersisa." Pemuda itu menangis sesegukan.

"Senyuman itu, rasa itu, pelukan
itu,dan semuanya yang kurasakan itu hanyalah bias semu dari harapan-harapanku."


"Panggil aku juga Tuhan, rengkuh
aku, peluk aku sekali saja. Katakan padaku bahwa aku telah bertahan dengan baik selama ini. Ku mohon sayangi aku seperti hamba-hamba mu yang lain."


Tubuh pemuda itu mulai
menggigil, deru nafasnya mulai tak beraturan.


‼️SHORT STORY COLLECTION ‼️TAEKOOK‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang