Tap... Tap... Tap... Suara hentakan langkah yang terdengar. Begitu keras, hingga aku menutup telingaku.
"Kamu tidak akan bisa lari Alice, Selamat datang di nerakamu""Apa? Apa maksudmu? Siapa kamu?" Aku menjawab secara terbata - bata.
Saat aku ingin melihat kebelakang dan... Kemudian aku membuka mataku.Hanya ada suara detik jam. Aku berusaha mencerna apa yang terjadi. Oh astaga, itu tadi hanya mimpi.
"Alice... Alice... Sayangku, oh kamu sudah bangun akhirnya..." Panggil Ibuku saat dia berjalan ke arahku.
"Ayo jangan bermalas malasan, kamu harus tampil segar hari ini. Oh ya, ibu tadi juga sudah membuat lulur untuk kamu pakai sayang. Oh astaga aku tidak akan menyangka secepat ini" ibuku bercerita dengan bersemangat.
"Tunggu, apa maksud ibu?" Tanyaku penasaran.
"Hey? Apa anak ibu ini lupa akan hari ini?" Ibu bertanya dengan nada bingung.
"Bukankah hari ini anak ibu yang paling cantik ini akan bertunangan?"
Kata ibuku yang mencoba mengingatkan.Dan yaa, aku baru sadar jika hari ini aku akan bertunangan dengan orang yang aku cintai. Dimitri, pria yang membuat ku jatuh cinta dengan semalam. Dia seorang petani anggur.
Kami bertemu saat di perjamuan para raja. Dia mengantarkan minuman, dan aku mengantarkan roti pesanan.
Tapi entah kenapa meskipun aku merasakan cintanya. Aku merasa... Tidak cukup mengenalnya. Aku menjadi ragu akan pertunangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
YANG TELAH BERLALU
Romanceternyata itu semua telah berlalu. entah sejak kapan... aku hanya ingin semua berjalan secara semestinya.