Wrong Floor

107 8 0
                                    


Ting.. 

pintu lift terbuka dan Jisoo melangkahkan kakinya keluar lift apartemen itu. Tampak sedikit berbeda, pikirnya. Tampak tanaman bunga dengan vas besar di seberang pintu lift. Tapi ia tak ambil pusing toh sudah hampir satu bulan juga ia tak datang ke sini, ya biasnya ia selalu menyempatkan diri ke sini paling tidak satu bulan sekali.

Sebelum sampai ke apartment unit 103, Jisoo melihat tampak banyak packing an barang tersusun rapi di depan kamar 97 itu, Rosé's clothes, Rosé's stuff, glasware. Banyaknya nama Rosé yang tertulis dikardus itu Jisoo pun sudah tahu siapa pemilik barang - barang tersebut. Beberapa detik kemudian terlihat perempuan muda keluar dari unit itu dengan membawa kardus yang lain, terlihat cukup berat saat ia memopong sendiri.

"Tableware"

Prakk.. mug keramik dengan gambar kelinci lucu itu jatuh dari dalam kardus perempuan berambut pirang itu.

Ia pun langsung berjongkok dengan sedikit tergesa gesa ia mengumpulkan serpihan keramik dari mug kesayanganya itu.

Seperkian detik selanjutnya

Jisoo pun ikut gerakan perempuan tersebut

"saya bantu."

"ahh terimakasih"

"tanganmu berdarah"

"hah..?"

"itu!"

"aaa, haha mungkin karna tadi buru buru ngumpulin serpihan keramiknya sampai g kerasa kesayat"

Jisoo mengambil remasan selembar kertas yang ia simpan di sakunya saat menuju ke sini

"letakan dulu di sini agar lebih aman, sini aku bantu dulu obati lukamu, kamu ada P3K, atau minimal penutup luka dan alkohol?"

"ada, tapi ini tidak apa - apa, ini juga sudah tidak sakit. Nanti setelah semua packingan saya selesai baru saya obati"

"jangan menyepelekan luka kecil waulupun itu hanya sebuah goresan, sini aku bantu obati, lagi pula aku masih menunggu nenek ku pulang dari toko grosir jadi aku tidak punya kegiatan selama menunggu dia pulang."

"ahh baiklah, terimakasih sebelumnya sudah repot-repot membantu."

Setelah masuk ke unit 97 itu, matanya pun tertuju pada kardus bertuliskan P3K yang berada di atas counter dan masih terbuka itu.

"coba lihat lukanya!"

Perempuan berparas lembut itupun meletakan pergelanggan tanganya di atas tadahan tangan Jisoo yang sudah siap menunggu untuk membantu membersihkan luka goresan yang tidak terlalu panjang tapi juga tidak pendek itu.

Keheninggan sesaat terjadi sebelum perempuan itu bertanya ke Jisoo

"apakah kau cucunya nenek Kim Na Young yang tinggal di unit no 103?"

"yaa, bagaimana kau tau?"

"aku sering melihatmu di lobby saat aku menunggu, dan kau selalu membawa banyak makana saat ke luar dari sini. Jadi untuk mehilangkan rasa penasaranku yasudah aku tanyakan ke pak satpam, dan teryata pak satpamnya hafal gara gara makananmu yang selalu kamu kasih, katanya ' itu neng Jisoo, cucunya nenek Kim Na Young, tiap pulang dari sini bapak selalu dikasih makanan dari neng Jisoo katanya sih selalu kebanyakan g ada yang makan' gitu.."

"haha iya tiap pulang dari sini aku selalu dan diHARUSKAN untuk membawa makana dan itu banyak, jadi kupikir pasti tidak akan habis jika ku makan sendiri."

" Chaeyong"

Sambil menjulurkan tangan kirinya yang tidak sakit itu

"hah?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHAESOO ONE SHOOT DONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang