Di tengah keramaian kota, Shelly dan Jay menjalani kehidupan yang sibuk. Keduanya tidak pernah berpapasan secara langsung, tetapi saling mengenal melalui komunikasi virtual.
Saat keduanya menyadari bahwa waktu adalah penghalang bagi pertemuan langsung, mereka memutuskan untuk menciptakan momen sendiri. Ketika mereka memutuskan untuk saling menyapa secara video call, mereka sangat terkejut mendapati bahwa ternyata keduanya adalah mahasiswa di perguruan tinggi yang sama.
Dan lebih terkejutnya lagi, mereka ternyata satu kelas. Mengetahui itu, Jay langsung menutup video callnya dan tidak pernah menghubungi Shelly lagi.
Shelly merasa sedih karena hal itu, ia merasa kecil hati dan berpikir apakah dia sejelek itu hingga Jay tidak pernah menghubunginya lagi setelah bahkan satu minggu berlalu.
Tak disangka, Shelly mendapati secarik kertas dibawah bukunya bertuliskan "Aku senang bahwa wanita yang selama ini menemani hariku adalah kamu Shelly. Aku harap kamu juga begitu"
" Pada akhirnya kami berdua buta, dia tidak melihat aku, dan aku tidak melihat selain dia "