28[Ayunan]

5.6K 348 13
                                    

SELAMAT MEMBACA~

***

"Udah sabar Sayang, ini cobaan, Uang segitu gak bakalan bikin Lu jatuh miskin " ucap Bian lembut mengelus-elus punggung Sagara yang kelihatan lesu.

"Giliran kek gini Lu baik ke Gue, " sentak Sagara.

"Ini salah Lu, ngapain beli Mobil yang sering mati plus ban bocor " ujar Bian menyalahkan Sagara.

Padahal yang salah itu Dia sendiri, memarkirkan mobil sembarang jalan akhirnya Sagara di panggil kekantor polisi dan di kenakan denda.

"Seharusnya, Lu cek sebelum pakai tuh mobil. Kentang. "

"Lu yang salah, ngapain pake acara sakit segala hah! Padahal kemarin yang sakit itu Gue, pinggang Gue sakit habis Lu bobol. Dan yang gak sekolah Elu .. huh! LEMAH " dari nadanya Bian terlihat mengejek Sagara, dan Sagara paham.

"Lu ngejek Gue ?"

"Gak!! Gue bicara pakta kalau Lu itu L-E-M-A-H !"

Perkataan itu kembali berhasil membuat seorang Sagara tersinggung.

"Jangan salahkan Gue kalau besoknya Lu Koma "

Bian menjauh dari jangkauan Sagara, Dia sadar kalau itu bukan ancaman biasa. Dia sadar kalau Sagara tidak main-main dengan ucapannya.

Segera mungkin Bian lari menaiki tangga, "Gue gak takut " ujarnya setelah jarak dia beberapa meter dengan Sagara.

"Ngapain lari Lu, Bicara kek gitu di sini !!! " Sagara berteriak di bawah

"Siapa yang lari, tadi Gue jalan. Selain Itu gue males ngeladeni Lu  huh!! "

"Kalau Gue bisa tangkap Lu, Gak akan Gue lepas meski Lu menangis memohon untuk berhenti. "

Bian memutar bola matanya  "Ganti jajan Gue yang di kulkas!" Titahnya

"Kenapa bahas yang lain ? Lu mau lari dari masalah hah ?"

"Siapa yang lari? "

"Terus ?"

"Gue baru ingat kalau jajan Gue di habisi sama gara temen Lu !"

Sagara menghela napas panjang. "Bara ... B-A-R-A! Kalau gara temennya Naruto, saudaranya temari " Sagara mengeja nama temannya supaya Bian tidak salah lagi menyebutkan nama Bara.

"Suka-suka,Gue mau panggil Dia Apa, Bara kek,Gara kek, Baru kek, Gak masalah kan ?"

"Serah Lu .. pusing Gue denger ocehan Lu kentang !" Sagara beranjak dari tempat duduknya menuju keluar rumah.

"Kemana Lu? Sekarang Lu yang lari dari masalah ! Woooiii Sagara kembali gak! Gue belum selesai ngomong!" Teriak Bian yang tidak Sagara hiraukan.

"Hah ..." Sagara menghela nafas panjang, setelah tidak mendengar suara nyaring Bian.

Dia, duduk di ayunan yang ada di taman belakang rumahnya.

"Apa semua manusia cerewet Kek si kentang ? Gue bisa gila lama-lama berhadapan sama bajingan kecil  itu " Sagara memijit kepalanya pelan.

"Gue gak mau punya anak cerewet dan keras kepala seperti si kentang "

"Kepala Gue beneran sakit " gumamnya lesu dan memutuskan untuk tidur sejenak.
Siapa tau bangun nanti sakit kepala Sagara hilang.

SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang