aku untuk mu ustadz.

1

Pergi tanpa pamit, membuat kedua orang tua nya kehilangan keasabaran, berulang kali anak perempuan mereka pergi dari rumah tanpa pamit, lelah, capek sudàh pasti. berulang kali juga mereka sudah menasehati putri mereka tapi tetap saja.

Sang ayah Mungkin berpikir, Karna kehilangan sosok sang ibu di kehidupan nya, dia juga sama hal nya, merindukan mendiang sang istri tercinta nya.

Ra, nanti malam bisa ga. " Tanya seseorang dari dalam telfon.

Yup, I wanna.

Oke gw tunggu lu nanti malam Ra." Ujarnya. mematikan sambungan telfon.

Allera makan dulu sayang, mama sudah masak makanan kesukaan kamu. " Ucap mama tiri allera, mengetuk pintu.

Yah.

Oke, mama tunggu yah sayang, jangan lama lama. " Meninggal kan kamar anak tiri nya.

Ya . " Jawab allera malas, namun tetap bangun, untuk makan malam bersama.

Anak cantik ayah sudah turun. " Ucap sang ayah. Melihat putri nya turun dari tangga.

Iyah tadi di panggil. " Jawab allera dengan santai pada sang ayah, berbeda saat dengan ibu tiri nya.

Sudah mari kita makan. " Ucap ibu tiri allera, pada nya dan juga ayah nya.

Yah mah.

Hmmm.

~~~~~~~

Lo udah telfon allera kan, ga seru kalo ga ada dia?.

Udah Lo tenang aja Yan. " Jawab Nabila teman dekat allera, hanya teman dekat dan bukan besfirend.

Oke.

Pak buka gerbangnya. Perintah allera pada scurity rumah nya.

Loh neng mau kemana lagi ini sudah malam neng. " Ujar scurity rumah.

Saya bilang buka gerbang nya.

Maaf neng, saya tidak bisa membuka kan gerbangnya neng. " Ujar nya lagi.

Gw ga suka penolakan. " Titah tegas allera.

Buka atau loh tau akibat nya.

Neng Jangan seperti itu neng, neng berubah sekarang!!. " lirih security, melihat berubahan derastis anak majikan nya.

Apa urusan nya dengan bapak. " Jawab nya,
Buka sekarang, atau gw baka...." Ucap nya terpotong, klakson berbunyi di depan gerbangnya.

Buka gerbangnya pak. " Ucap pria di dalam mobil, meminta di buka kan gerbang.

Baik den. " Ujar scurity membuka kan gerbang.

Ada apa pak?, dan kenapa kamu di luar allera, ini sudah malam. " Ucap sang Kakak tiri.

Seterah gw mau kemana ga ada urusan sama loh, minggir. " Ucap nya berlalu pergi meninggal kan sang kakak tirinya, dengan berhasil lolos, gerbang nya hampir saja terutup rapat, dan tidak membiar kan dia dan motor ke sayangan nya lewat.

Akhirnya loh datang juga Ra, kasian no si Aryan, dari tadi nungguin loh, udah mau jamuraan gw rasa tuh anak.

Kenapa dia nungguin gw?. Tanya allera pada tema nya itu.

Loh tuh ga peka banget si Ra. " Ujar nya.

Ga jelas. " Berlalu pergi meninggal kan Nabila.

Jehh, kebiasaan lu Ra. " Kesal nya.

Yan, tadi Nabila bilang loh nungguin gw, ada apa?. Tanya allera dingin.

Ga ko... gw cuma pengen ketemu loh aja. " Ujar nya dengan senguman terpancar di wajah tampannya.

Ga jelas. Ucap nya dingin.

Ehhh.

Es nya, belum cair yan, udah mending Luh fokus aja dulu sama pertandingan. " Ucap Nabila merangkul pundak Aryan.

Hmm.

Kini mereka bertiga seperti biasa menjadi pusat perhatian di arena balap. Wanita atau pun pria mereka semua menantap iri mereka terutama allera dan Aryan.

terpesona akan kecantikan allera, dia mix keturunan Indonesia dan Australia.
begitu juga dengan Aryan dia mix Indonesia dan Korea.

Kini giliran allera, dia tidak memikirkan menang atau pun kalah, dia hanya mau bersenang senang.

Gimana kamu sudah ketemu lokasinya.

Sudah pak, keberadan nona berada di arena balap pak. " Jawab nya, menundukan kepala, takut ampukan sang atasan.

Alleraaa... Kamu ga ngerti ngerti jugaaa!!!!, mau sampai kapan kamu begitu, sudah habis kesabaran ayah pada mu nak, tunggu lihat saja apa yang ayah akan lakukaan. " Ucap nya tegas.

Pertandingan akan di mulai allera sudah duduk manis di motor kesayangan nya, namun sebelum pertandingan di mulai, seseorang menghentikan pertandingan, dia mengenal suara tersebut, itu ayah nya.

Ayah kenapa bisa sampai di sini. " Ucap nya takut, melihat aura ayah nya, perlahan menghampiri dirinya.

Pulang!!!. Menarik kencang tangan sang anak.

Sebentar ayah, tangan allera sakit. " Lirih nya.
Tapi sang ayah tidak menghiraukan nya.

Ayah motor allera yah. " Ucap nya lagi, menahan sakit di tangan.
Tapi sang ayah tetap saja tidak menghiraukan nya.

Jantung nya kini berdetak sangat cepat, tidak seperti biasa ayah nya akan sangat marah seperti sekarang, apa dia sudah terlalu kelewatan.

Dan akhirnya allera di bawa pulang dengan paksa oleh sang ayah.