2

5 1 0
                                    

Mau jadi apa kamu allera. " Ucap tegas sang ayah.

Ayah maaf. " Ujar nya hampir menagis, tidak biasa nya ia di bentak oleh sang ayah.

Maaf... maaf.. yahhh, sudah berapa kali kamu bilang maaf haaa. " Ucap nya marah.

Ayah tuh capek, kelakuan kamu sudah mencapai batas allera, sudah berapa kali kamu diam diam pergi tengah malam, kamu juga sempat mengancam pak Joko  bukan, jawab!!!!. " Teriak nya.

Issshaaaa ayaaahhh maaaffin lleraa, hiisssss lerra ga akan lagi lagii... " Ucap allera. Tangis nya sudah tidak terbendung dia menagis sejadi jadi nya sekarang, tidak kuasa menahan amarah ayah nya, tidak terbayangkan olenya sang ayah akan sebegitu marah nya.

Yah Allah, ayah... kenapa buat allera nangis seperti ini. " Marah mama Riska. Menghampiri allera.

Sudah lah mah, mamah diam saja, allera kamu masuk ke kamar dan jangan keluar selama seminggu, ini perintah ayah, dan kalau kamu diam diam pergi keluar, ayah tidak akan lagi mengagap kamu anak ayah, mengerti. " Perintah sang ayah.

Ayah apa apaan si, kenapa sampai segitunya, kasian allera. " Bela sang mama tirinya.
Tapi suaminya malah menghiraukan perkatanya.

Allera masuk ke kamar kamu sekarang. " Tegas nya.

Baik ayah. " Jawab nya. Beralari menuju kamar miliknya.

Sayang Jangan lari nanti kamu jatuh. " Ucap mama Riska. Mengejar allera, namun dihentikan oleh suara suaminya.

Sudah biarkan saja, biar dia sadar atas semua perbuatanya. " Tegas sang ayah.

Tapi yah, kasiaan alleranya.

Mamah dengar kata ayah tidak, masuk kamar sekarang, nanti ayah ceritakan semuanya. " Ujar nya.
Di angguki sang istri.

Jadi ayah akan menjodohkan allera dengan anak teman ayah dan tanpa sepengetahuan allera. " Tanya mama Risa. Tidak percaya dengan penjelasan suami nya.

Benar ayah, sudah terlalu capek dengan sikap allera sekarang mah, dan mama tenang saja pasti setelah allera tau siapa orang yang ayah jodohkan dengan dia pasti allera bakal menerima semuanya. " Jelasnya.

Memang nya siapa yah?.

Apa mama ingat dengan anak laki laki, yang dulu pernah menolog allera yang hampir tertabrak mobil, saat mama masih menjadi pengasuh allera. " Ucap nya.

Iyah yah, mama ingat.

Bukanya saat itu allera bilang, kalau dia besar dia ingin menikah dengan pria penyelamat nya kan mah. " Tanya nya.

Benar yah. " Timpal mama Riska.

Besok ayah akan pergi untuk menemui pak kiyai Ahmad, mah, untuk membicarakan perjodohan yang dulu tertunda.

Mama ikut yah.

Tidak, mama tetap di rumah, ayah tidak mau allera curiga. " Ucap nya.

Baik yah.

Mari tidur. " Ujar nya. di angguki oleh istri nya.

Pagi datang, dingin nya angin pagi, tetap tidak bisa mengusik perumpuan cantik yang baru saja terlelap berberapa jam.

Allera Bangun, makan dulu sayang. " Mama Riksa mengetuk pintu.
Tapi tidak ada jawaban.

Sayang buka, ini mama. " Ujar nya lagi.
Tetap hening tidak ada jawaban dia mulai khwatir.

Mama Risa berlari menuju kamar nya untuk mencari sesuatu di sana.

Akhirnya ketemu. " Ujar nya.
Menemukaan kunci cadangan kamar allera.

Dengan tergesa gesa dia membuka kamar allera, betapa terkejut nya dia melihat, keadaan kamar sang anak sekarang.

Yah ampun, nak kamu kenapa sampai seperi ini. " Ucap nya.
menghampiri allera yang terlelap.

Melihat anak nya telelap, membuat dia tidak tega membagunkan nya, dan kin beralih untuk membereskan kamar putinya ini.

Yah Allah nak, bagaimana kamu tau nanti, begini saja kamu sudah seperti ini. " Lirih mama riska. melihat keadaan anak nya.

aku untuk mu ustadz.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang