6

386 41 7
                                    

WELCOME

Entah sudah berapa lama cairan bening itu membasahi pipinya. Berkali-kali diusap pun. Tetap saja meronta turun.

Tubuhnya duduk merunduk.Meringkuk dirinya yang kedinginan. Hanya berbalut kaos tipis berwarna putih, dengan celana training hitam. Serta sandal selop rumah bewarna coklat. Ahyeon keluar dari rumah begitu saja. Tanpa memikirkan apapun.

Membawa sesak yang ada didalam hatinya.Ia hanya ingin pergi ke suatu tempat dimana ia bisa mencari ketenangan. Meski nyatanya tiada tujuan. Yang bisa dipikirkan.

Dan berakhir duduk di halte bus. Menumpahkan air matanya begitu saja. Tak peduli banyak orang berlalu lalang. Toh nyatanya tidak ada seorang pun yang menghiraukan.

"Ahyeon ahh! " Teriakan Asa yang terdengar dari kejauhan. Menarik perhatian Ahyeon yang masih duduk merunduk.

Dilihat nya Rami dan Asa yang sedang berlari kearahnya.
Ia mengusap sisa pilu dimatanya yang sudah bengkak.Agar tidak terlihat begitu menyedihkan. Walau nyatanya percuma.

"Ada apa? Kamu kenapa?" Asa langsung bertanya, penuh khawatir. Menangkup wajah Ahyeon yang nampak sangat berantakan. Tangannya terulur merapikan surai rambut Ahyeon yang menjuntai tak karuan.

"Ahyeon ah.. Gwenchana? " Rami juga tak kalah khawatir. Tidak biasanya melihat temannya semenyedihkan ini.

Ahyeon hanya diam, masih sesegukan.

"Aishh.. Kenapa kamu keluar dengan pakaian seperti ini sih. " Rami dengan inisiatif nya. Melepas mantel yang dikenakan nya. Lantas dipakaikan pada Ahyeon. Meski terasa dingin, setidaknya ia masih memakai seragam sekolah yang panjang, berbalut sweater.

"Kamu bisa sakit Yeon. "

"Kamu kenapa?" Asa kembali bertanya dengan suara lembut.

Ditanya begitu, Ahyeon tidak mampu menjawab. Malah berhambur memeluk Asa. Dan kembali menangis terisak.

"Hiks... Hikss... "

Asa tidak lagi bertanya.Hanya diam memberikan usapan lembut dipunggung Ahyeon. Biarkan gadis itu menangis sepuasnya dalam pelukan nya. Menumpahkan semua kesedihannya terlebih dahulu.

Sungguh hatinya ikut sakit, melihat temannya serapuh ini. Feeling Asa selama beberapa hari ini ,akhirnya terbukti. Ia seringkali mengamati perubahan sikap Ahyeon belakangan ini. Yang sering tiba-tiba diam melamun dengan wajah muram.

Awalnya Asa tidak terlalu heran. Sebab melamun memang sudah menjadi kebiasaan Ahyeon, yang katanya untuk memulihkan energinya. Namun semakin diperhatikan seolah ada kejanggalan. Beberapa kali ia mendapati Ahyeon mengusap air matanya diam-diam. Setiap usai melamun cukup lama, dikelas.

Dan setiap kali ia bertanya.

'Kamu nangis?'

'Ada apa?. '

Ahyeon selalu tersenyum dan menjawab.

'Siapa yang nangis? '

'Mataku cuma perih, kelamaan melamun hehe... '

"Huuu...uuu... Hiks..."Rami tiba-tiba saja ikut menangis.Membuat Asa kian panik.

" Kamu kenapa ram?. "Tanyanya, tanpa melepaskan pelukan nya pada Ahyeon.

" Melihat Ahyeon menangis, aku jadi ingin menangis juga. Hikks.. Hikkss... "

"Oh pliss jangan sekarang Rami. "Asa masih sibuk mengurus Ahyeon. Sekarang malah ditambah si bayi cengeng Rami.

" Wae??? "Rami memprotes keras. Malah menangis lebih histeris daripada Ahyeon. Apalah daya dirinya sebagai seorang ber mbti F. Yang mudah terbawa perasaan dan suasana. Ia sendiri juga bingung, tidak dapat mengendalikan perasaan nya. Dan menangis begitu saja.

PLAY GROUP-BMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang