1:1

32 6 2
                                    


Semua yang ada di sini hanyalah fantasi yang dikombinasikan dengan beberapa ide yang didapatkan dari dunia nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua yang ada di sini hanyalah fantasi yang dikombinasikan dengan beberapa ide yang didapatkan dari dunia nyata. 

Enjoy.

~'~

Suara gemuruh dengan langkah kaki kuda yang menarik kereta memecah suasana malam hutan belantara yang dingin. Jalanan becek berlumpur. Sesekali membuat langkah kuda kehilangan keseimbangan sehingga kereta yang ditariknya kehilangan keseimbangan dan mengguncang barang bawaan dan juga seseorang yang berada di dalamnya.

Kedua mata perempuan itu terbuka, sesekali mengerjap perlahan. Perasaan asing menyambut tajam tatkala kedua matanya terbuka sempurna dan mendapati jika dirinya berada di dalam sebuah kereta pengangkut barang dengan kondisi terbalut selimut usang yang menutupi seluruh tubuhnya. Hanya tersisa kedua matanya yang kini menilik tajam. Menatap sekeliling yang gelap dan sesak. Tubuh perempuan itu terhimpit bersama dengan kotak-kotak kayu yang entah digunakan untuk apa. Kemungkinan sebagian kotak itu berisi ikan kering karena aroma asin dan amis menyengat indra penciumannya dengan tajam.

Suara guntur terdengar memekakkan telinga. Seakan-akan mengatakan bahwa malam akan menjadi panjang dan hujan menyambut malam dengan penuh sukacita.

"Bertahanlah!" Sang kusir berteriak padanya, "Kita hampir sampai!"

Entah akan kemana tujuan saat ini. Kepalanya terasa pening karena guncangan tadi. Susah payah dia menjaga agar pikirannya tetap sadar dan menahan diri. Berharap tidak akan muntah di dalam kereta. Itu akan sangat merepotkan.

Setelah berhasil melewati hutan, kereta kuda memasuki sebuah desa. Tidak ada warga yang masih berkeliaran karena hari sudah malam. Hanya ada beberapa penjaga yang berjaga di pos untuk mengamankan mereka yang keluar-masuk desa.

"Diam dan sembunyikan dirimu" Perintahnya.

Menurut. Segera dia menutupi seluruh tubuhnya dengan kain dan berhimpitan dengan kotak. Mengawasi apa yang terjadi melalui celah kecil. Memperhatikan petugas keamanan yang melakukan pemeriksaan dengan lampu minyak yang nyaris menyorot ke tempat persembunyiannya. Lalu kusir itu terlihat berbicara dengan salah satu penjaga dan menyelipkan sekantong kain kecil berisi uang.

"AMAN!"

Langkah kuda bergerak lagi setelah berhasil melewati pos penjagaan dan masuk ke dalam desa semakin dalam. Terus bergerak sampai bertemu dengan hutan lagi namun kali ini, kereta kuda berganti arah, memasuki jalur berbeda yang lebih sempit. Hanya cukup satu kereta saja yang masuk. Tetapi jika hanya menggunakan kuda, pasti akan lebih cepat.

Kereta berhenti lagi. Kali ini disebuah rumah kayu yang sangat sederhana. Lampu minyak menyala di area sisi pintu. Di sekeliling rumah hanya terisi pepohonan. Akan tetapi rumah tersebut terlihat nyaman. Meskipun ukurannya tidak begitu besar dan sangat sederhana. Kusir yang tidak diketahui namanya itu, turun dan mengetuk pintu tiga kali dan memberi jeda sebentar sebelum mengetuk sebanyak dua kali.

Anantakala: Cycle of ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang