4.ternyata

7 3 0
                                    

Budidayakan Vote sebelum membaca!!
☆☆☆☆
selamat membaca, jangan lupa vote yaa♡

Arraya mengeluarkan motornya dari garasi, bergegas berjalan menuju rumah stevanny setelah mendapat informasi itu. Raya melaju kencang dengan siput kesayangan nya, rasanya ia geram, bisa bisanya mereka tega memperlakukan arraya seperti itu?

Sementara di tempat stevanny.

"Anjir saaa buruan siapin kata kata yang buat si arraya yakinn sama lo" teriak rimba dengan histeris

"bego lo bego sumpah" stevanny
"Bodoh" Kanaya

cleo yang mendapati umpatan tersebut bukannya merasa bersalah, malah tersenyum, ia bingung harus apa setelah nanti arraya datang ke sini.

Suara motor arraya terdengar dari dalam, stevanny Kanaya dan cleo berusaha tenang, dan berjalan keluar menghampiri arraya, belum juga berjalan jauh, arraya sudah memasuki ruangan tamu di rumah stevanny.

"Ternyata gua ga sepenting itu ya buat kalian, tega kalian kumpul ga ngabarin gua?" tanyanya dengan bertingkah dramatis tanpa memperhatikan sekitar, saat menyadari bahwa pertanyaannya tidak mendapat jawaban, arraya segera melihat sekitar, dan ya. Matanya membulat, dan wajahnya memerah, wanita satu ini suka sekali blushing.

"sini ray" ajak vanny sambil menahan tawa melihat arraya yang sedang berdiam tempat menjadi patung, setelah melihat siapa yang ada di sini selain teman temannya.

"h-halo kak" arraya hanya tersenyum kikuk, lalu duduk dan berbisik kecil pada vanny, sedangkan Aksa yang mendapati sapaan tersebut hanya mengangguk kecil sambil memakan camilan yang ia bawa.

"kenapa tu orang serem ada di sini van, lo di peres? " tanyanya dengan penuh penekanan

"mereka temen temen abang gue ray" ucapan stevanny barusan membuat arraya terkejut kembali, dia tidak tahu bahwa selama ini stevanny mempunyai seorang kakak laki laki, dan berteman dengan seorang pria galak itu.

"Gua Sagara Prawira, abang dari stevanny Prawira, sorry kalo lo pada ngerasa vanny ga pernah cerita tentang hubungan kita, karena memang ini harus kita tutupi, kenyataan bahwa kita bersaudara" gara memberi penjelasan kepada arraya yang nampaknya masih bingung. "Lo arraya? " sambung nya.

"iya gua Arraya Syaquella Kalandra" marga Kalandra berhasil membuat 5 orang pria di sana terkejut mendengar nya, kecuali Aksa, pria itu sudah tau sebelum ia melakukan rencana pengecut ini.

"Buset neng cantik ternyata dari keluarga Kalandra" rimba kembali bertingkah, dan kembali mendapatkan tatapan tajam pula dari pawangnya.

" Karena sekarang status lo masih pacaran sama Aksa, kenalin kita anggota inti dari Midnight, tenang aja ini bukan kelompok anak muda yang suka tauran ga jelas, lo tau gimana image kita di sekolah? bebas dari guru bk dan jadi murid tertib seperti biasa. " Kali ini gevin yang buka suara "lo harus tau siapa kita karena kita akan sering bertemu nantinya, kenalin gua Gevin Geandra panggil aja gevin"

"Gua kevano Bhaskara, panggil aja kevan atau vano"

" Gua Rimba Adjaya, biasa di panggil rimba, kalo lo mau panggil sayang juga gapapa" bukan rimba jika tidak berulah seperti buaya, kali ini Aksa sudah geram, satu timpukan sebuah kacang ia luncurkan untuk rimba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENGUDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang