chap. 1

185 12 0
                                    

suasana pagi hari di sekolah memang begitu menyenangkan...
Apalagi melihat laki laki berkulit putih dan cantik sedang berjalan sambil bersenandung
Walaupun dia laki laki tapi kata "cantik" sangat cocok untuk nya

Dia Watanabe haruto
Yang sering dipanggil "simanis haru"
Banyak pihak atas yang sering mengajak nya untuk berpacaran namun haru menolak itu karena ia masi mengejar laki laki pujaan hatinya yaitu " park jeongwoo" yang kerap disapa jeongwoo
Dia kakak kelas haru,cuma beda satu tahun

"hai kak jewu" sapa harh kepada kakak kelasnya

"berhenti manggil gue pake nama itu"

"Kenapa sih kak bagus loh ini itu panggilan cintaku kepadamu"jawab haruto dengan senyuman manis nya itu

Tapi yang namanya jeongwoo yaudah dia gak bakalan tergoda mau semanis apapun itu..

Jeongwoo pergi begitu saja meninggalkan haruto yang masi tersenyum manis kepada nya walaupun jeongwoo tidak melihat itu, tapi dia bisa merasakan kalo orang di belakang nya itu masi terus memandang nya.. sampai  jeongwoo benar benar menghilang dari hadapannya

"gkpp haru angan menyerah..ini demi kesehatan hatimu" kata haruto kepada dirinya sendiri yang sudah berkali-kali di tolak oleh jeongwoo tapi tetap masi aja di trabas

Jam pelajaran pertama di mulai semua murid pokus kepada guru yang menjelaskan di depan. Tapi tidak dengan haruto dia sibuk bergulat dengan pikirannya, menyusun strategi supaya bisa meluluhkan pujaan hati nya...

"Ini gue santet aja kali yah"

"Dia suka apa yah?"

"Gimana caranya biar dapet wa kak jewuu"

"Ih pusing gk mau tau pokoknya kak jewu harus jadi milik akuhhh"

Kira kira begitulah isi otak haruto yang sedari tadi berisik.tanpa sadar kalau di sebelah nya sudah ada guru yang memanggil nya dari tadi

Dia baru sadar ketika ziel teman sebangkunya
Menyenggol sikutnya..

"Woy cok" panggil ziel sambil menyenggol sikut haruto

"apaan sih diem deh lo, ganggu Mulu"

"Oh bapak ganggu yah haruto?" jawab pak kim sambil menaikan kacamata nya

"Iya lo ga-n "ucapan haruto terpotong saat menoleh ke sebelah nya

"Eh bapak..apa kabar pak" jawab haruto dengan cengiran tanpa dosa nya itu

"berdiri dilapangan sampai jam ke dua"

"Pak gak bisa gitu dong,panas pak nanti kulit saya gosong"

"Gak usah banyak ngomong cepetan haruto"

"Tap-" lagi lagi omongan nya terpotong

"CEPAT BANGUN HARUTO"

𝐒𝐭𝐮𝐜𝐤 𝐥𝐨𝐯𝐞 -𝐣𝐞𝐨𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐮 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang