di siang hari yg bolong bak disambar petir seorang gadis manis harus menerima kenyataan yg pahit ia harus di adopsi karna keadaan dan panti tidak bisa menampung nya lagi.dan ceo yg di desak untuk segera memberi keturunan
MAAF YAA KALO GK NYAMBUNG MA...
Sesampainya asahi asa di depan gerbang rumah tersebut. Asahi dengan berusahan menenangkan asa dengan memegang erat tangan asa.
"Mah kamu harus kuat kesian anak kita..."asahi
"Iya pah aku usahain.."asa.
"Permisi tuan ada yg bisa saya bantu.."satpam rumah yoshi . Roy
"Apa benar ini rumah tuan kim yoshi.."asahi
"Iya benar ada perlu apa ya tuan.."roy. Satpam
"Ini vrivat tolong antarkan kami ke tuan yoshi.."asahi.
"Baik silakan masuk saya antarkan ..."satpam roy. Asahi pun memakirkan mobilnya di depan. Setelah memakirkan asa asahi pun turun.
"Silakan masuk.."roy. Setelah di ruang tamu roy pun mempersilahkan kedua pasutri itu duduk untuk menunggu yoshi.
"Tunggu sebentar yaa saya panggilkan tuan dulu.."roy. Roy pun mengetuk pintu kamar yoshi.
VOP YORA
"Siapa sihh ganggu aja. Iya sebentar ..."yoshi. Sembari membuka pintunya.
"Tuan ada tamu di bawah.."roy
"Siapa roy.."yoshi
"Saya pun gk kenal tuan . Orang nya lgi nunggu tuan. Yaudah kalau gitu saya kembali ke pos lgi yaa.."roy. Yoshi pun mengangguk. Setelah kepergia roy. Yoshi pun kebawah tapi saat kebawah melihat nara baru keluar dari kamarnya sepertinya menuju yoshi.
"Dad aku mau sama daddy.."nara.
"Iya sayang yaudah ayo daddy mau ke bawah ada tamu.."yoshi.
"Wahh aku mau di gendong dad.."nara . Sembari merentangkan tangannya. Di sambut yoshi dengan gemass. Mereka pun kebawah menuju ruang tamu.
Setelah sampai yoshi kebingungan pasalnya dia tidak kenal sama sekali .
"Permisi apa anda mencari saya ada perlu apa yaa.."yoshi. Asahi yg mendengar itu langsung berdiri. Dan melihat anak kecil yg di gendong yoshi.
"Ehmm iya saya mencari anda karna ada sesuantu yg kami ingin lakukan ..."asahi
"Terkait apa yaa.."yoshi
"Annaysa atau nara . Dia putri saya yg hilang karna kejahatan yg ibu saya lakukan.."asahi. Yoshi yg mendengar itu seketika marah.
"MAAF YAA SAYA TIDAK PERCAYA ITU DAN SAYA TIDAK AKAN MENYERAH KAN PUTRI SAYA DENGAN BEGITU SAJA!!!.."yoshi. Asahi asa yg mendengar itu merasa tidak terima.
"Maaf tuan yoshi tapi emng itu kenyataan nya dia putri saya . Dan perlu ingatkan saya tidak akan menyerah untuk mengambil putri saya.."tegas asahi.
"Kalian memang tidak tau malu setelah apa yg kalian atau keluarga kalian lakuka kepada putri saya!!.."yoshi. Nara yg menyaksikan kemarahan yoshi dia menyembunyikan kepalanya di dada yoshi dengan maksud menenang kan yoshi.
"Daddy jangan marah nala takutt.."nara. Yoshi yg ter sadar ada nara . Di langsung memanggil baby sister.
"Bi tolong bawa nara ke kamarnya.."teriak yoshi.
"Baik tuan.."sembari membawa nara kekamarnya.
"Anda jangan mencap kan saya juga istri saya sebagai jahat karna saat kelahiran anak kami tidak di kasih kesempatan memeluk nya. Kami berdua juga korbannya.."tegas asahi.
"Per setan saya tidak peduli dengan semuanya dan saya tidak peduli anda orang tua biologis nya saya tetap tidak akan menyerah kan putri saya. Pergi kalian!!!...."yoshi. Dengan penuh amarah nya.
"Saya mohon tuan yoshi kembalikan putri kami ..."asa. Memohon
"Pergi kalian sebelum security saya panggilkan..."tegas yoshi.
"Dad ada apa jangan marah²..."rora
"Sayang kamu kenapa bangun..."yoshi
"Tadi aku kebangun ini siapa dad..."rora.
"Mereka orang yg gk penting..."yoshi. Sembari mematap malas.
"Nyonya rora kenalkan saya asa ibu kandung annaysa atau nara. Saya mohon nyonya kembalikan putri kami..."asa. Dengan tatapan memohon. Rora yg mendengar itu sontak kaget dan menatap yoshi seolah meminta jawaban. Yoshi yg mendengar itu menatap penuh amarah.
"Sayang jangan dengarkan dia . Mereka itu pembohong mereka itu pasti ingin mengambil putri kita kamu harus percaya aku.."yoshi. Rora pun kebingungan.
"Sekali lagi tuan yoshi kami bukan pembohong .."asahi
MAAF YA GYUSS YG UDAH NUNGGU 🙏🙏
TERIMA KASIH YG UDH STAY JUGA VOTE NYA. JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN. JANGAN LUPA JOIN YAA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
