7

7 2 0
                                    

Suasana ruangan itu seketika menjadi tidak nyaman, kedua dewa tadi hanya tersenyum tanpa dosa sementara Valya tengah berusaha untuk tetap tenang setelah tanpa sadar berteriak.

"Tunggu.. Tuan, apa maksudnya itu?" Zyu ikut angkat bicara karena bingung .

Azraël melipat kedua tangannya di depan dada sambil menyilangkan kedua kakinya, ia menatap Valya dengan tatapan angkuh yang membuat Valya ingin memukul wajah pria berambut coklat itu.

"Begini ya, kami memang terlihat ramah tetapi belum tentu kami mau menerimamu begitu saja." Ucap Azraël.

Satu tangannya terangkat untuk menunjuk Valya.

"Tempat ini berbeda dengan dunia manusia, disini hanya yang kuatlah yang akan selamat, kami tidak mau menerimamu kalau kau lemah."

Ucapan Azraël itu dibalas anggukan oleh Antares, pria berambut kuning itu menatap Valya dengan senyuman lebar sebelum kembali berujar, "Jadi kalau kau ingin mendapatkan izin kami, kau harus membuktikan apakah kekuatanmu layak atau tidak berada disini."

Ah Valya mengerti, sekarang dirinya sedang di uji.

"Jadi, apa yang harus ku lakukan untuk mendapatkan izin kalian?" Tanya Valya.

Azraël menjentikkan jarinya mendengar pertanyaan dari Valya, "Mudah saja." Jawabnya dengan santai.

"Pertama, besok kau harus ikut kami melihat langsung keadaan dunia ini, kau harus menilai sendiri apakah kau sanggup menghadapinya atau tidak." Azraël melanjutkan ucapannya dan dibalas anggukan lagi oleh Antares.

"Yang kedua," Antares ikut menimpali, tatapan pria berambut kuning itu tiba-tiba saja berubah menjadi tajam dengan seringai tipis menghiasi wajahnya.

"Kau harus bertarung dengan Azraël."

Valya terkejut dengan persyaratan dari keduanya. Yang pertama mungkin bisa ia lakukan, tetapi untuk yang kedua.. BUKANKAH ITU TIDAK MASUK AKAL??!?

Dia yang seorang manusia ini disuruh melawan dewa? Astaga, Valya benar-benar tidak habis pikir.

Tidak hanya Valya, Zyu juga berpikir itu adalah hal yang tidak masuk akal.

"Bukankah itu tidak adil, Tuan? Bahkan tidak ada dewa lain yang bisa menang melawan Tuan Azraël selain 'dia' dan Tuan Sky, ini sangat berlebihan untuk seorang manusia." Protes Zyu.

"Kami tahu hal itu, Zyu." Jawab Azraël.

"Karena itu kami akan memberimu keringanan. Kami izinkan kau menyerang dengan cara apapun, sementara Azraël tidak akan menyerang atau memakai kekuatannya. Si bulu mata bawah ini hanya akan menghindari seranganmu, dan akan kami anggap kau menang saat berhasil memberinya satu pukulan." Antares menjelaskan sambil menunjuk kearah Valya dan Azraël secara bergantian.

Azraël mengangguk-anggukkan kepalanya setuju sebelum tiba-tiba tersadar dengan ucapan Antares, "Eh, apa maksudmu dengan bulu mata bawah?" Ia menatap Antares tidak terima dan hanya diacuhkan olehnya.

Valya tidak bisa menolak, kalau menolak maka ia gagal mendapatkan izin dan itu sudah jelas akan membawanya pada kegagalan lainnya, maka mau tidak mau Valya mengiyakan kedua syarat yang diberikan oleh Azraël dan Antares.

"Baiklah, akan ku lakukan." Valya berujar dengan pasrah.

Kedua dewa di depannya itu secara tiba-tiba bertepuk tangan dengan heboh seakan-akan Valya telah melakukan sesuatu yang hebat.

"Bagus, pilihan bagus!" Ucap Antares dengan bangga.

"Kalau begitu, besok pagi datanglah lagi kesini, kami akan menunggumu." Sahutan Azraël menutup pertemuan mereka hari itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengembara Di Alam Para DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang