CHAPTER 2

18 3 2
                                    

"Emang lo ngarah dekel yang mana sih Na?" tanya Nakeysha.

"Ah kepo lu! Ntar gue tunjukkin elu suka lagi" sewot Tiana.

Ya seperti yang sudah kita tahu, bahwa Tiana si flat live kita penyuka brondong. Jadi dia agak was-was kalo si Nakeysha suka juga sama brondongnya.

"Yhee, takut amat neng. Gaakan gue ambil juga, tenang aja. Gue sukanya orang berduit" sahut Nakeysha.

"Duitt aje otaknya" jawab Tiana malas.

"Eh itu siapa ya namanya? Ganteng juga, manis lagi di liat-liat" ucap Arasea dengan antusias.

"Yang mana? Oh itu? Namanya Raivan tuh di nametag nya. Kenapa? Lo suka?" jawab Tiana.

"Ya.. dikit sih" jawab Arasea.

"Tumbenan amat suka brondong? Pepet lah gas in aja" sahut Nakeysha.

"Ngga ah, gue malu. Lagian kan cuma suka doang? Harga diri gue ntar ilang lagi deketin cowo duluan" jawab Arasea tidak pd.

"Belum juga di coba Ara.. kalo kamu suka ya deketin aja.." sahut Nayara.

"Gue harus yakinin dulu ini emang gue suka, apa sebatas iseng doang. Ntar kalo gue nice try gimana coba?" jawab Arasea.

"Yauda, yakinin dulu aja. Gue dukung ko, cuma jangan terlalu jauh. Kalo sampe lo sedih cuma karena cinta, awas aja" tegas Nara.

"Yaela, serius amat si kalian. Ya semoga aja gue ga kebawa perasaan terlalu jauh ya.." ucap Arasea.

Sedangkan teman cowok tersebut a.k.a Raivan sedari tadi sudah sadar bahwa temannya ini sedang di perhatikan oleh salah satu kakak tingkatnya di sekolah. Namun, dia sengaja tidak memberi tahu pada Raivan karena dia tahu bahwa temannya itu pasti tidak akan peduli terhadap hal tersebut.

Coba kita perkenalan diri terlebih dahulu.

Raivan, cowok yang cukup populer di sekolahnya dahulu. Karena ketampanan dan sifatnya yang tertutup membuat banyak orang yang penasaran terhadapnya. Banyak cewek-cewek yang sudah menyatakan perasaan kepadanya, baik itu langsung ataupun melalui perantara. Namun, semua itu tidak ada yang di jawab olehnya.

Sifat dia kepada orang baru, cuek dan terkesan tidak peduli. Namun, jika orang yang sudah lama berteman dengannya pasti dia akan mengeluarkan sifat aslinya. Dia bisa disebut friendly pada orang-orang yang sudah lama mengenalnya.

Dia termasuk pada orang yang tidak menyukai keributan dan sangat menurut kepada ibunya. Maka dari itu, banyak cewek yang mengejarnya.

Sedangkan temannya bernama Rehan. Mereka berteman semenjak mereka menduduki kursi SMP hingga sekarang. Rehan termasuk orang introvert, sangat tertutup dan pemalu. Tapi jika dia bersama dengan Raivan, maka dia akan menjadi pribadi yang tengil dan usil.

"Eh kayanya lo bakal jadi inceran juga disini deh, daritadi banyak amat kakak kelas yang ngeliatin lo mulu haha" ucap Rehan sambil tertawa.

"Gausa bahas sekarang, gue cuma mau fokus dulu aja" jawab Raivan cuek.

"Jangan terlalu cuek gitu lah Van, sekali-kali lo juga harus nyobain yang namanya deket sama cewe" sahut Rehan.

"Berisik. Kalo lo gamau ketauan kakak kelas, mending lo diem" ucap Raivan.

"Ah elah, ga asik lo" jawab Rehan mencibir.

Keesokan harinya, para siswa/i baru mulai melaksanakan pembelajaran. Mereka memulai hari dengan melaksanakan upacara bendera hari Senin.

"Ayo Van, kita ke lapang sekarang. Gue pengen nempatin barisan, biar gausa dipindahin lagi ke barisan baru" ajak Rehan dengan semangat.

Sedangkan Raivan yang sedang di ajak bicara oleh Rehan, tengah dilanda panik karena ia lupa untuk membawa topi.

"Ah elah, sabar sabar. Ini topi gue gatau kemana, perasaan kemaren malem udah gue siapin deh. Tapi ko gaada ya?" jawab Raivan panik.

"Kobisa sih topi nya lu tinggalin? Ini baru hari pertama kita sekolah bro, ckck tak patut" ucap Rehan iba.

"Ketinggalan, bukan ditinggalin pe'a! Lagian gaada kerjaan banget gue ninggalin topi nya" ucap Raivan kesal.

"Ah yauda sih, cuma di bedain barisan doang paling. Ke lapang aja ayo!" ucap Rehan santai.

Mau tidak mau, Raivan segera ke lapang karena upacara akan segera di mulai. Lagipula, ingin menyesal sampai guling-guling juga tidak ada gunanya.

"Eh, itu crush lo bukan si Se? Ga pake topi noh dia. Lo gamau minjemin gitu? Kan lo punya topi 2" tanya Nakeysha.

"Lah iya ya? Duh kesian banget calon gue kepanasan gitu, gue ke kelas dulu deh mau ambil topi buat dia" jawab Arasea sambil berlari ke kelasnya.

"Buset, gercep amat tu anak. Berasa ngejar maling ayam aja" ucap Nara.

Sedangkan Arasea yang baru saja mengambilkan topi di kelasnya, melihat Raivan dari atas. Memastikan bahwa Raivan tidak memakai topi upacara.

Setelah memastikan itu, Arasea buru-buru turun ke lapang untuk memberikan topi pada Raivan.

"Widih gercep juga ngambilnya, biasanya kita tungguin kumpul juga elo yang paling ngaret" cibir Tiana.

Dengan ngos-ngosan Arasea pun menjawab "Yee beda konsep. Calon ya calon, temen mah no sekian" candanya.

"Yauda langsung kasihin dong, keburu upacaranya mulai nih" ucap Nayara.

Mendengar itu, Arasea pun menuju tempat Raivan.

Sedangkan di lain sisi, Raivan yang memang sudah siap untuk di hukum karena tidak mengenakan topi. Tiba-tiba ada seorang cewek yang menghampirinya.

"Emm, Rai? Kamu ga pake topi ya? Ini pake topi aku aja, kebetulan aku punya dua hehe" ucap cewek itu sambil malu-malu.

"Ha? Buat gue?" tanya Raivan bingung.

"Iyaa, buat kamu! Daripada kamu di hukum, pake aja topinyaa" jawab cewek tersebut sambil tersenyum manis.

Raivan pun merasa bingung karena dirinya tidak mengenal cewek di hadapannya ini, namun topi tersebut tetap ia terima.

"Oh? Thanks" ucap Raivan.

Cewek tersebut yang melihat Raivan menerima topi dari dirinya pun dibuat kesenangan dan tersenyum bahagia.

Setelah menjawab Raivan, cewek itupun kembali ke barisannya sambil tersenyum malu-malu. Hal itupun yang membuat teman-temannya menjodohkan dia dengan Raivan. Tentu, dia semakin kesenangan. Karena, sejak awal MPLS dia sudah menyukai cowok tersebut.

Arasea dan teman-temannya melihat adegan itu di depan mata. Mereka kesal dan merasa geli melihat perilaku cewek tersebut. Apalagi Arasea, dia dengan jelas melihat semuanya dari awal sampai akhir. Sakit hati? Oh jelas. Cemburu? Bukan siapa-siapa. Jadi, ia hanya tersenyum dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Arasea pun segera menghampiri teman-temannya kembali.

"Haloo! Gue gajadi ngasihin topinya, ternyata dia udah ada yang minjemin" ucap Arasea.

"Siapa? Cewek itu? Ck, itu adkel kita juga kan? Nyalinya besar juga tu anak" ucap Nara emosi.

Cek

Cek

Upacara akan segera di mulai..

"Sst ah, gausa dipikirin. Udah mulai tuh upacaranya" jawab Arasea menenangkan.

Mendengar itu, teman-teman Arasea pun diam sembari menahan kekesalan pada kejadian tadi.

Jangan lupa, vote, komen nya yaa!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKU YANG SALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang