Dari balik pintu kamar, Pandu, ayah Mala diam-diam mendengarkan suara tangis anak gadisnya, perlahan Pandu membuka pintu dan menutupnya kembali.
Pandu berjalan mendekati sang anak yang tengah menangis di pojok kasur, pria dewasa itu duduk di depan sang anak sambil mengelus lembut rambut Mala.
"Anak papa kenapa nangis?" Tanya Pandu dengan lembut.
Mala mengangkat wajahnya, terlihat jelas air mata yang mengalir sehingga membuat matanya bengkak.
"Hikss kak Rico pahh, dia jahat sama Mala" ujar Mala dengan isak tangisnya.
Pandu sangat tau siapa itu Rico, lelaki itu adalah kekasih sang anak, usia mereka berbeda cukup jauh, jadi dia faham apa permasalahannya.
"Bilang sama papa, kamu diapain sama si Rico itu" ujar Pandu pada Mala, tangannya berusaha menghapus air mata anaknya yang terus mengalir.
"kak Rico marah karna Mala gak bisa ciuman hiks" adu Mala, dia sama sekali tidak malu mengatakan hal itu pada ayahnya.
"Jadi itu masalahnya? Kenapa kamu gak bilang sama papa?" Tanya Pandu membuat Mala melihatnya dengan bingung.
"Maksud papa?"
Pandu menghela nafas panjang, tangannya menangkup pipi Mala, dia menatap intens anak gadisnya "papa bisa ajarin Mala caranya ciuman, bahkan lebih dari ciuman" ujar Pandu, suaranya seketika berubah menjadi serak.
Mala mengerjapkan matanya "emang boleh pah?" Tanya Mala dengan suara kecilnya.
Jari tangan Pandu mengelus lembut pipi Mala "boleh dong, dengan senang hati papa bakal ajarin Mala gimana ciuman, dan apa yang dilakukan setelah ciuman" ujar Pandu serak.
CUT, baca fullnya di karyakarsa linknya di bio
