Chapter 4

0 1 0
                                    

”HEI NGAPAIN KALIAN?!"

Sontak hal tersebut membuat dua remaja yang sedang mojok terlonjak.

"Anjing! Kaget gue" umpat Jay dengan handphonenya yang tak sengaja jatuh

Orang yang berteriak tadi mendekat dengan senter yang terus mengarah ke arah Jay dan Azalia, setelah tepat berada di depan dua remaja tersebut orang itu mengamati wajah adik kelasnya dengan wajah gusar.

"Ngapain lo berdua?"

Jay memutar bola matanya "Lagi ngegame gue, terus ni cewek nyamperin gue, biasa orang ganteng mah kemana-mana ngga pernah sendiri pasti ada aja jin qorin yang ngikutin"

Mendengar itu sontak Azalia membulatkan matanya. Apa-apaan pria sinting ini.

"Yakin lo?" tanya kakak kelas tadi yang diketahui namanya Radit itu

"Ya iyalah, lo kira gue lagi ngapel apa?" ujar Jay ngeles dan ternyata berhasil membuat Radit percaya dan langsung pergi

"Pede banget lo Jay sumpah!" kesal Azalia

"Lo ngerti drama ngga si? Lagian gue mana nafsu liat badan tepos lo!" ujar Jay ikut kesal

***

Sementara di sisi lain seorang pria dengan setelan kaos polos dan celana kolornya sedang berbaring di kasur besarnya dengan perasaan kesal.

"Ah sialan! Udah dibisuin, chat ngga dibales, malah dimatiin lagi" Kesal Azel

Azel terus berguling-guling merana karena gadis pujaan hatinya tak kunjung membalas pesan darinya.

Disaat Azel melamun tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Tingg!

Azaliaa❤

Azel
Aku minta maaf udah bisuin telpon
sama ngga bales chat kamu
Barusan aku bantuin temen
aku yang alergi

Ko kamu ngga bilang dulu
Aturan bilang dulu biar
aku ngga nyariin

Iyaa aku minta maaf
ngga sempet barusan

Usai membalas pesan tersebut Azel menyimpan ponselnya, tiba-tiba ponselnya berdering dengan cepat Azel mengangkatnya.

"Azel? kamu marah sama aku?" suara lembut yang tak pernah membuat Azel bosan mendengarnya.

Azel menghela nafasnya, ia sebenarnya juga tidak tahu ia kenapa. tapi, pikirannya ke mana-mana terhadap Azalia padahal kan hubungannya juga tidak jelas.

"Kamu tadi kemana aja? aku nungguin kamu, lama banget" tutur Azel mulai tenang

terdengar kekehan manis dari sana, gadis itu tertawa pelan "Tadi aku bantu temen Zel, maaf yaa bikin kamu khawatir"

"Lain kali jangan gitu, harus izin dulu!" ujar Azel tegas tak terima bantahan

"Iyaa Azel ganteng"

Hening ...

"Aku ngga suka dipanggil nama" ujar Azel mendudukkan tubuhnya

"Loh? kamu sukanya dipanggil apa?" tanya Azalia

"Ayah aku dari Belanda, Bunda dari Jawa Tengah. jadi, aku mau dipanggil Aa"

"HAH?! ngawur deh"

"Harus mau Azalia, Aa ngga suka dibantah!"

***

Sementara di sisi lain Azalia yang sedang melakukan panggilan telepon dengan Azel merasa sedikit risih atas sikap Azel yang menurutnya berlebihan.

AZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang