Happy reading
Bima berjalan pelan menuju basemen. Hari yang sibuk ditambah dirinya yang terus-menerus dilecehkan oleh Agus, membuat Bima sangat kelelahan. Pasalnya, hari ini ia terus melakukan rapat dengan beberapa perusahaan sekaligus. Dan lagi Agus selalu mengikutinya kemana saja. Saat sedang ada kesempatan, tak ayal Agus dengan kasar melecehkannya, entah itu dada besarnya yang diremas, atau kontol besarnya yang sengaja dielus kasar olehnya. Dengan langkah guntai, bima akhirnya sampai pada mobilnya di parkiran basment.
Saat akan memasuki mobil, ada seorang pemulung tua yang meminta uang kepadanya. Bima yang melihat pria tua itu pun merasa Kasian. Diambilnya uang pada tas di dalam mobilnya itu.
Namun karna tas itu sangat jauh, membuat ia harus menungging untuk mencapai tas tersebut.Rasanya benar-benar menganjal, apalagi bima masih memakai celana dalam milik wanita tua itu. Kontol besarnya rasanya benar-benar terlihat oleh renda celana dalamnya. Dari belakang, pemulung itu menatap bongkahan pantat berotot milik Bima dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia meneguk ludahnya kasar. Tak pernah ia melihat pantat sebesar dan semontok itu. Bukan hanya fokus pada dua bongkahan itu, jika diliat dari depan, bima juga tampak menggoda dengan Stelan kantor miliknya.
Kemeja putih ketat yang menampilkan bentuk tubuhnya yang indah, ditambah keringat yang membuat baju itu basah sehingga mencetak jelas tubuh berototnya. Jangan lupakan punting sebesar ibu jari yang mencuat dari dalam sana. Akibat ulah Agus yang menaruh semut diatas sana, punting susu Bima saat ini benar-benar sensitif. Bahkan untuk bergerak saja bima berusaha agar tidak mendesah karna gesekan baju dan puntingnya begitu terasa nikmat. Beberapa cairan susu pun terlihat membasahi kemeja itu.
Bima yang masi fokus mengambil tas, tak menyadari bahwa pemulung tua itu sedang menatapnya lapar. Bima merasakan sebuah tangan kasar yang membelai pantatnya dari luar mobil. Saat akan berbalik, badannya malah terjebak diantara kursi yang membuat tubuhnya terlentang dengan keadaan mengangkang.
Melihat itu, si pemulung tentunya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Bahkan kontol dekilnya sudah mengacung tegang saat menatap bima yang terlentang pasrah dimobilnya itu. Pemulung itu maju dan langsung menyobek celana kain Milik Bima, hingga menampilkan pantat besar dan kontol tegang yang hanya dibalut celana dalam tipis berenda putih yang tampak lusuh.
Pria tua itu pun menurunkan celana dalam milik Bima tanpa ragu. "Pa-pak, apa yang anda lakukan?!" Ujar Bima panik. "Rejeki nomplok nih hihi". Ucapnya sambil tersenyum mesum saat melihat pria berotot didepannya tak bisa bergerak.
Kejantanan Bima yang sebesar jamur, mengacung tegang diantara cela kakinya. Si pemulung tua itu kaget saat melihat penis milik Bima yang lebih besar dari miliknya. Merasa kesal, si pemulung mengambil sebuah tali dari dalam karung roksokannya, kemudian ia ikatkan pada batang kejantanan Bima yang tiba-tiba mengeras diiringi aliran percum yang deras.
"Ahh nghh ja-jangan pak, sa-saya mohon" ucap Bima dengan wajah memerah. Kedua bola zakar miliknya diikat dengan satu balok besar, yang kemudia digantung begitu saja oleh pemulung itu.
"Arghhh biji ku ahhhh" Raung Bima menahan sakit.
"Mampus!! Lagian kontol kamu ngga ada gunanya disini hahaha". Tawa pemulung itu menggelegar.
Duaghhh
Kedua bijinya ditendang oleh pria tua itu. Sedangkan kedua bongkahan pantatnya, kini sedang dibobol oleh botol bir besar.
Ntah kenapa, libidonya Semakin meningkat. "Ahh NGHHH yeahh terus" desahan keenakan. "Dasar lonte!! Badan doang gede, tapi doyang disodok!! Ngga malu kamu sama badan berotot mu ini?!". Pemulung itu terus memaju mundurkan botol bir itu. Kata-kata kasar terus ia keluarkan pada bima, membuat pria perkasa itu semakin sange. Kontol besarnya pun tak ketinggalan dikerjain oleh pemulung itu. Lubang kencing saat ini sedang dimasukan paku berkarat yang mana hal itu justru membuat bima menjadi tak terkendali. Terhitung sudah dua botol bir besar yang masuk kedalam lubang berkedut milik bima. Jika diliat dari dekat, lobang bool bima sudah benar-benar longgar saat ini. Cairan yang keluar dari sana juga memudahkan si pemulung untuk terus menyodok lubang pantat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
yes master
RandomBima Mahendra. seorang pria matang yang tampan, dengan badan berotot miliknya, berencana untuk mengadopsi seorang anak. Hal itu tentunya dilakukan, karna ia belum siap untuk menikah. Keinginannya mengadopsi anak, membuatnya harus terjebak dalam lemb...