Page 4

66 7 0
                                    

Naomi menghampiri (Name) yang tengah membaca buku di mejanya. "Nee, (Name)-chan! Ayo ke kantin, aku dengar di kantin ada pudding yang enak!" ucap Naomi mengajak (Name).

"Aku tidak lapar, Naomi-san. Kau saja yang ke kantin," tolak (Name) halus. Sebenarnya Ia merasa sedikit lapar, tapi Ia malas untuk bertemu dengan kerumunan orang-orang yang menatapnya dengan tatapan aneh.

"Hee?? Benarkah? Kalau begitu, apa kau mau menitip?" tanya Naomi.

(Name) menggeleng, Ia tak mau merepotkan Naomi. "Tidak perlu, Naomi-san."

"Baiklah. Kalau begitu aku ke kantim dulu, ya. Setelah aku kembali, ajari aku materi matematika semalam. Okay?" ucap Naomi dan dibalaa dengan anggukan oleh (Name).

Sepeninggal Naomi, (Name) kembali membaca bukunya. Namun, tiba-tiba Ia dihampiri oleh Kira dan teman-temannya.

"Oi, mayat hidup!" Kira menggebrak meja (Name) dengan kencang, lalu mencengkram dagu (Name) kuat. "Kau mau caper dengan Naomi, ya? Dasar mayat tak tau diri! Ikut aku!"

Kira lalu menyeret (Name) pergi dari kelasnya dengan paksa. Kira membawa (Name) ke toilet paling ujung, toilet yang sangat jarang dipakai oleh para murid kalai tidak sedang terdesak.

Dengan kasar Kira menghempaskan tubuh (Name) hingga tersungkur ke lantai toilet. Kira lalg berjalan mendekat dan berjongkok di hadapan (Name).

"Kau pikir, dengan mendekati Naomi kau bisa lepas dariku? Iya?!" bentak Kira sambil menarik rambut (Name) kasar hingga membuat (Name) mendongak menatapnya.

Plak!

Satu tamparan mendarat di wajah (Name). Gadis itu hanya bisa diam tanpa mau melawan. Karna Ia tak mau masalahnya semakin besar.

"Kau dengar, ya. Gara-gara kau, hidupku menderita. Orang tuaku tak pernah bangga dengan hasil yang kudapatkan. Mereka malah membandingkanku dengan dirimu," ucap Kira dengan penuh amarah

"Lalu, kau dengan tidak tau malu merayu Haruto senpai. Dia jadi berpaling dariku! Padahal.. seharusnya saat kelulusannya aku yang diperhatikan olehnya, BUKAN DIRIMU!"

Kira lalu mendorong kepala (Name) dengan kuat hingga menghantam tembok. Selanjutnya, Kira terus menampar, memukul hingga menendang (Name) dengan kejam. Sementara (Name) hanya bisa pasrah.

"Hei, kau tak mau melawannya?"

"Aku tak mau membuat masalah dan merepotkan otou-san,"

Setelah puas menyiksa (Name), Kira lalu menitah teman-temannya untuk menyiram tubuh (Name) dengan air kotor yang mereka ambil dari penampungan air hujan di belakang sekolah.

"Ayo kita pergi, biarkan dia sendirian disini." Kira beserta teman-temannya lalu pergi meninggalkan (Name) yang terkulai lemah disana.

***

"(Name)-chan, ayo aja— are? Kemana dia?" Naomi yang baru kembali dari kantin merasa heran melihat (Name) yang tidak ada di kelas.

Naomi kemudian mendekat ke bangku (Name). Dirinya melihat buku yang tadi dibaca oleh (Name) hampir terjatuh dari meja. Ia lalu mengambilnya dan merapikan buku itu. Naomi menatap seisi kelasnya. Kosong. Tidak ada siapapun kecuali dirinya.

"Sepertinya dia dipanggil sensei," ucap Naomi. Ia lalu kembali ke tempat duduknya dan memainkan game diponselnya sembari memakan pudding yang dia beli. Sebelumnya, Naomi menaruh sebungkus pudding di meja milik (Name).

Bel pun berbunyi. Seluruh murid segera masuk ke kelas mereka masing-masing. Begitu pula guru yang mengajar.

Seisi kelas Naomi sudah masuk, begitu pula guru yang sudah mulai mengajar. Tapi, Ia sama sekali tidak melihat keberadaan (Name). Saat dirinya tengah celingukan mencari keberadaan temannya itu, (Name) kemudian datang.

LIL SIST || AKASHI SEIJURO'S SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang