Hitomi menaruh nampan berisi semangkuk bubur, teh hangat, air putih dan juga obat demam di atas nakas sebelah ranjang (Name). Wanita itu lalu duduk di tepi ranjang (Name) dan mengambil termometer yang ada di mulut gadis itu. Naomi menghela napasnya ketika melihat suhu pada termometer.
37,5 derajat.
"Setelah makan dan minum obat, nona harus segera tidur. Jangan berpikiran untuk begadang ataupun mengerjakan tugas sekolah. Buku-buku anda akan saya sita," ucap Hitomi.
Hitomi lalu menaruh termometer di nakas, kemudian beranjak menuju meja belajar (Name). Ia membereskan buku-buku sekolah (Name), dan mengangkutnya.
"Saya akan pergi sekarang. Jangan lupa habiskan bubur anda, lalu minum obatnya. Setelah itu beristirahatlah," ucap Hitomi. "Saya permisi dulu," sambungnya lalu pergi dari kamar (Name) sebelum gadis itu bisa protes.
"Hitomi-san.. hidoi.." ucap (Name) yang pundung saat melihat buku-bukunya dibawa pergi oleh Hitomi.
Dengan terpaksa, (Name) pun menuruti perkataan Hitomi. Dan setelah meminum obat demamnya, (Name) mulai mengantuk dan akhirnya tertidur.
***
Tok tok tok!
Terdengar suara ketukan dari pintu kamar Seijuro. Setelah mendapat izin dari sang pemilik kamar, pintu terbuka menampakkan seorang maid. Maid itu lalu masuk, lalu menutup pintu sebelum kemudian mendekati Seijuro.
"Katakan," ucap Seijuro yang masih sibuk dengan buku-bukunya.
Maid itu mengangguk paham. "Nona sepertinya demam, jadi Hitomi-san mengurusnya sendiri. Oh, sepertinya besok nona akan pergi ke festival bersama temannya," ucap maid itu.
"Ke festival? Bersama teman?"
"Ha'i. Nona dan temannya itu baru akrab sejak satu minggu yang lalu, dan sepertinya nona senang dengan temannya itu."
"Ya sudah, kau boleh pergi," ucap Seijuro. Jarinya membalik lembaran bukunya, dan matanya masih sibuk membaca rangkaian kalimat pada bukunya.
"Sebelum itu, tuan. Akhi-akhir ini nona jadi lebih sering diam dan mengurung diri di kamar. Nona juga jarang sekali menghabiskan makanannya. Selain itu, setelah pulang sekolah nona selalu pulang terlambat dan pulang dengan keadaan yang terluka. Hanya itu, saya permisi dulu," ucap maid itu sebelum akhirnya pergi.
Seijuro berhenti dari kegiatannya. Dirinya menyandarkan punggungnya pada kursi, dan menghela napas panjang. Matanya melirik ke sebuah pigura yang terpajang di meja belajarnya.
***
Di kediaman keluarga Kise, sang sulung menatap malas ke arah si bungsu yang terus uring-uringan kesana kemari dengan semangat yang membara. Ocehannya juga terdengar lebih padat dari biasanya.
"Nee, Naomi-cchi! Berhentilah! Aku ingin nonton tv dengan tenang ssu!" ucap Ryouta sambil memutar bola matanya malas.
"Diamlah nii-san! Kau tidak tau betapa bahagianya diriku! Yang ada di kepalamu itu hanyalah basket, basket dan basket!" balas Naomi sambil menunjuk Ryouta.
"Ya.. yaa.. memangnya kau senang kenapa?" tanya Ryouta sambil menatap malas sang adik.
Dengan cepat Naomi duduk di sebelah Ryouta. "Kau tau, nii-san? Besok aku akan pergi ke festival bersama temanku!!" ucap Naomi sambil berteriak senang.
"Festival? Teman?" Ryouta menelengkan kepalanya. "Pacarmu?" tanya Ryouta asal.
"Baka! Bukan, lah!" Naomi menabok Ryouta dengan sekuat tenaganya. "Temanku.. yang selalu aku ceritakan itu!"
Ryouta terlihat berpikir sejenak, telunjuk dan ibu jarinya mengusap dagunya. Mencoba mengingat.
"Ah!" Ryouta lalu menepuk tangannya ketika Ia ingat. "Maksudmu si (Name)cchi itu? Kau sudah akrab dengannya?" tanya Ryouta. Pasalnya, terakhir kali Naomi bercerita adiknya itu masih tak berani mendekati (Name).
Naomi mengangguk. "Sudah. Kami sudah dekat sejak satu minggu yang lalu! Ternyata dia anaknya manis sekali, tau! Aku sampai gemas sendiri lihatnya," ucap Naomi sambil memikirkan kegemasan (Name).
"Benarkah? Aku jadi penasaran," ucap Ryouta. "Nee, kapan-kapan ajak (Name)cchi main kesini, dong. Aku ingin bertemu dengannya ssu," ucap Ryouta memelas.
Naomi menatap sang kakak jijik. "Ih! Tidak! Aku tidak mau (Name)-chan ku ternodai olehmu! Sudahlah," ucap Naomi lalu masuk ke kamarnya.
"Dasar kau pelit! (Name)cchi itu milik keluarganya, bukan milikmu bodoh!"
"Bodoamat!"
***
Seijuro masuk ke dalam mobil. Hari ini, meskipun libur Ia dan tim basketnya harus tetap latihan. Mobil itu kemudian melaju meninggalkan kediaman Akashi.
"Yoshio-san," panggil Seijuro pada Yoshio.
"Ha'i, Seijuro-sama?"
"Setelah ini, selalu jemput (Name) dan langsung antar dia pulang. Kalau perlu, jemput dia di depan kelasnya," titah Seijuro.
"Baik, Seijuro-sama."
Seijuro menatap jalanan di luar sana. Sejak tadi malam, dirinya selalu kepikiran tentang (Name). Entah karena apa. Padahal sebelumnya tidak pernah seperti itu.
.
.
.Friday, 2024 June 7
680 words
KAMU SEDANG MEMBACA
LIL SIST || AKASHI SEIJURO'S SISTER
FanfictionMenceritakan tentang Akashi (Name) adik dari Akashi Seijuro yang memiliki kehidupan yang tidak lebih baik dari sang kakak, Akashi Seijuro. - - - Suatu hari, Akashi Seijuro yang selalu mengabaikan adiknya itu tiba-tiba menjadi sedikit perhatian kepad...