CHAPTER 11

237 188 21
                                    

"Pemeran yang selalu ku tulis dengan rapih kini sudah hilang kehadirannya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pemeran yang selalu ku tulis dengan rapih kini sudah hilang kehadirannya".














**********

Lia hari ini sengaja bangun lebih pagi untuk menghindari Nakala yang mengajaknya berangkat bersama. dia tidak mau mengambil resiko kalau teman teman sekolahnya tau dia berangkat bersama Nakala pasti akan ada berita yang merugikan dia. Lia juga sudah pamitan dengan bunda kalau dia akan sarapan di kantin.

"Gue harus cepet cepet nih" Lia mengeluarkan motor miliknya dan membuka gerbang rumahnya.

"Hai" sapa Nakala yang sudah menunggu di depan gerbang rumah Lia menyandarkan tubuhnya di motor.

'Setan!' - batin Lia. dia terkejut, niatnya bangun pagi ingin menghindari Nakala sia sia.

"Kok lo disini" tanya Lia.

"Belum tua tapi udah pikun" Nakala menghampiri Lia. "Sesuai ucapan gue kemarin, berangkat bareng" Lanjut Nakala.

"Ngga, gue bisa berangkat sendiri"

"Kelamaan" Nakala langsung memakai kan Lia helm yang berada di motor Lia.

"Cepet naik nanti telat, gue ga nerima bantahan"

"Gue masukin motor dulu" Lia dengan terpaksa memasukan motornya kembali ke dalam rumah dan langsung kembali menuju motor Nakala.

"Nanti turunin gue di halte deket sekolah aja" suara Lia sengaja di keraskan karena saat ini mereka sedang berada di jalan dan banyak suara sepeda motor.

"Nanggung"

"Woi woi berhenti, halte nya kelewatan"

Nakala tidak mendengarkan teriakan Lia, dia melewati halte yang tadi Lia ucapkan.

"LO BUDEK YA!" Lia menabok tangan Nakala saat mereka sudah sampai di parkiran sekolah, Lia kesal pasalnya Nakala tidak mendengarkan ucapanya.

"Kal, kalian pacaran?" tanya seorang cowok yang baru saja datang memarkir kan motornya di samping motor Nakala.

"Ngga / Iya"

Lia mengode Nakala lewat tatapan matanya menyuruh Nakala diam.

"Yang bener mana nih"

"Ngga, kebetulan tadi motor gue mogok terus ketemu dia di jalan" jelas Lia menunjuk Nakala lalu turun dari motor, sebelum pergi ke kelas nya dia sempat menginjak kaki Nakala membuat Nakala meringis kesakitan.

"Serem juga" cowok tadi meninggalkan Nakala yang sedang memegang kaki nya.

"Itu cewek makan batu apa besi ya" tanya Nakala ke dirinya sendiri.

HILANG | LIAKALA  (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang