Sesak .. sakit ..
"huhffttt.."
aku mencoba mengatur nafas menenangkan diri. tapi tak bisa. rasanya terlalu sakit. sakit sekali sampai aku tak sadar air mataku telah terjatuh membasahi pipiku.
'cowok sialan..'
aku membatin sambil menatap benci ke arah layar handphone ku yang menampilkan foto seorang cowok yang nampak bergandengan dengan gadis lain.
sosok cowok bertubuh kekar.
ya.. dia mantan pacarku.
dua bulan yang lalu si brengsek itu memutuskan hubungan denganku dengan alasan dia sedang banyak pikiran. dan meminta aku untuk menunggunya. dan aku benar benar menunggunya hingga saat ini. sampai aku menolak semua laki laki yang datang mendekatiku mau se effort atau se royal apapun mereka.
padahal aku tau laki laki itu brengsek. tapi entah kenapa aku merasa bahwa aku tidak akan bisa jika tanpa dia.
'sial..' aku mengumpat dalam hati saat tidak bisa mengontrol laju air mataku yang semakin deras membasahi pipi. aku berusaha menahannya. tapi tak bisa. menahannya justru membuatku semakin sesengukan karena merasa sesak.
Tringg..
-cia Lo gapapa?
Isi pesan dari Luna, sepupuku yang melaporkan hal tersebut.
-gapapa lun..
Jawabku berbohong. Padahal saat ini aku sedang berusaha keras menahan rasa sakit hati yang menggebu gebu di dalam dadaku.
Sebenarnya aku kurang apa sih? apa yang kurang dariku? Setelah apa yang aku lakukan .. kenapa.. kenapa aku selalu saja di perlakukan seperti ini? apakah aku memang se sampah itu sehingga tidak ada orang yang mau mencintaiku? apa yang kurang dariku hingga semua laki laki yang menjalin hubungan denganku selalu seperti ini?
'kurang cantik..' batinku seorang diri yang kemudian membuat diri ku merasa semakin sakit dan rendah diri.
-yaudah Lun makasih infonya ya..
ujarku mengetikkan pesan pada Luna lalu menutup handphone ku. lelah..
aku berusaha mengatur nafas, sambil mendongak menatap langit malam. membiarkan hembusan lembut angin malam melewati leher dan meraba wajahku.
sedikit demi sedikit aku mulai merasa tenang. sambil menyandarkan punggung pada sandaran kursi aku masih mendongak sambil menatap bintang bintang yang bertaburan di atas sana.
"Cantik.." aku bergumam pelan tanpa sadar.
"Apa yang cantik?" Tanya seseorang tiba tiba dari arah belakangku sontak membuatku terkejut dan langsung menoleh.
"Devan.." gumamku lantas memalingkan wajah dan segera mengusap bekas jejak air mata di wajahku.
aku tidak ingin dia melihatku seperti ini..
"ngapain sendirian di sini?" Tanya cowok itu.
"hm? gapapa, hehe,"
"Sendiri aja?" Tanya Devan.
aku mengangguk.
"Kakak juga?"
"Well.. seperti yang Lo lihat.." jawab Devan mengangkat bahu, lalu mengambil posisi duduk tepat bersebelahan denganku di kursi taman.
"Nih," ucap cowok itu menyodorkan sebotol minuman dingin pada ku, "sebenernya sih gua pengen ngasih yang hangat, tapi gua cuma punya yang dingin."
"oh? ini buat apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Us
Romanceaku mencintai mu di saat aku sedang tidak ingin merasakan jatuh cinta lagi.. ku mohon.. bisakah kamu untuk seterusnya menjadi milikku? menjadi yang terakhir untukku dan menjadikan aku satu satunya di hatimu.. bisa kah?