SEKOLAH

58 5 0
                                    

Kini Taufan dan beliung sudah berada di depan gerbang sekolah baru mereka, mereka berdua lantas memasuki kawasan sekolah dan tentu saja menjadi pusat perhatian murid² disitu.kini mereka menuju ke kelas mereka masing², yaa mereka berdua pisah kelas.

skip.

kini Taufan berjalan dengan seorang guru kelas tersebut sekaligus wali kelas nya. jantung Taufan tak berhenti berdetak.

memikirkan apakah dia bakalan dapat teman banyak? Orang-orang disini pada jahat ngga yah? aku ngga bakalan  di bully kan? kenapa aku jadi panik begini?!!

yaa sekiranya begitu. tanpa di sadari kini Taufan sudah berada di depan pintu kelasnya.

"nak Taufan tunggu sini dulu yaa, nanti kalo udah ibu panggil baru nak Taufan masuk" ucap guru itu.

"iyaa bu" jawab Taufan.

beberapa menit kemudian

"nak Taufan silahkan masuk" panggil guru nya dari dalam kelas.

Taufan menarik nafas dan menetralkan detak jantungnya.

'okehh, bisa bisaa pasti bisa'

Taufan pun masuk kedalam kelas nya, jelas saja semua murid dikelas itu memperhatikan nya, apalagi tampang mukanya sedikit lucu dan manis.

"silahkan nak perkenalkan dirimu" ucap guru nya

"baik bu" jawab Taufan

"salam kenal, namaku EZARDIAN ASTRA CLIOFAN ARLINGGA kalian bisa memanggil ku astra, semoga kita berteman baik" ucap Taufan dengan senyuman manis yang terpampang di wajah imut nya.

sontak seluruh kelas menjadi riuh, terlebih lagi para wanita. disini Taufan hanya bisa tersenyum canggung.

"baik, nak Taufan bisa duduk di samping nak zean, zean angkat tangan mu" ucap guru nya

kini pemuda yang bernama zean mengangkat tangannya, lantas Taufan berjalan ke arah nya dan duduk didepan nya

"baiklah anak² kali ini buka buku fisika kalian"

skip istirahat:

"fisika memang buat pusing" gumam Taufan.

"hallo Taufan, salam kenal gw zean" kini pemuda disamping nya mengenalkan dirinya.

"ah iyaa, udh tau kok" jawab Taufan.

"Eee iyaa jugaa, yaudh ayo kita bertemann!!" ujar zean dengan berteriak

"woaa boleh² kau teman pertama ku disini" jawab Taufan dengan senyuman manisnya.

zean bahkan terhipnotis oleh senyuman nya itu.

"senyum nya manis bangett anjirr" ujar zean di dalam hati.

"ZEANNN JANGAN MELAMUNNNNMELAMUNNNN" teriak Taufan yg kini mengguncang guncang tubuh zean.

" Aaaa iyaa fann, cukup² pala gw pusing"

"ehehehehe sorry,abisnya lu melamun sih, nanti kalo kerasukan kan ga lucuu" celetuk Taufan.

"sembarangan" jawab zean dengan menyentil dahi Taufan.

"fakk, sakitt bett, zean mah jahatt!"

"bodoamat, ayo kekantin" ucap zean dan langsung menarik tangan Taufan.

"sabarrr, ntarr gw jatohh" ujar Taufan kesal.

skip di kantin:

"lo mau pesen apa? " tanya zean

"unn disini ada Shadwitc ga?

" ada, lo mau itu? "

"iyaa itu satu sama susu Blubery yaa, ini uang nyaa" ucap Taufan yg langsung menyodorkan uang nya ke muka zean.

"cuih, gaush gw bayarin" seketika zean langsung pergi begitu aja ninggalin Taufan seorang diri.

"lahh"

saat Taufan sedang bediri sendiri tiba tiba dari arah belakang ada yg menepuk pundak nya, lantas Taufan pun langsung menoleh.

"Eeee.... " bingung Taufan saat pemuda itu hanya menatap nya dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

"Eee.. hallo kaa ada apaa ya?" tanya Taufan ke pemuda itu.

"G" singkat padat jelas. pemuda itu langsung pergi begitu saja dari hadapan Taufan.

"apasih, anehh" batin Taufan.

selang beberapa menit Taufan menunggu dengan berdiri sendiri seperti orng ilang zean pun kembali dengan membawa makanan pesanan Taufan dan makanan untuk dirinya.

"lama banget lo sialan" celetuk Taufan.

"yaa maap, ngantri tadii"

"yayaya, sekarang kita duduk di mana?ku lihat² bangku kantin udh penuh semuaa, yaa kecuali yg di ujung sana"

"yaudh disnaa aja" jawab zean

"tapi ramee njirr, maluuu" ucap Taufan dengan malu malu kucing

"daripada ga duduk" zean langsung menarik tangan Taufan ke bangku yg tadi di tunjuk oleh Taufan.

kini mereka sudah sampai di tempat duduk nya, lantas zean memwakili untuk meminta izin kepada kakel² itu.

"permisi kaa, boleh kami berdua duduk disini" tanya zean ke kakel² tersebut.

kakel² tersebut tidak langsung menjawab, mereka melihat Taufan dan zean dari ujung kaki hingga ujung kepala. terlebih pemuda bermata ruby dengan tatapannya yg tajam setajam silet itu terus menerus menatap Taufan dan itu membuat Taufan takut.

"ahh iyaa tentu silahkan" jawab salah satu kakel tersebut.

"terimakasih kaa, yok fan duduk"

"A-ah iyaa"







TBc

ehekk besokk lagii, seketika ide buntu

℘⃕→⃟⃞Is that really you.? ˚͙۪۪̥⋆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang