Garis Takdir 1

51 6 0
                                    

A'udzubillahi minasy syaithaanir rajiim...

Bismillahirrahmanirrahim...

Ar-rahman...

Deg

Jantung berdetak sangat kencang, kaki bak tak bertulang, mata kian memanas yang siap-siap meluncurkan air mata. Namun sang empu menggagalkannya, ia lekas menengadahkan wajahnya ke atas dan menarik nafas dalam-dalam. Ia pun Kembali mengukir senyum manis dibibirnya dan memegang erat bunga yang ada ditangannya.

...

Pov Bintang

Fa bi'ayyi ala'I rabbikuma tukazziban...

Tabarakasmu rabbaka zil-jalali wal-ikram...

Shadaqallahul 'adzim...

"Maha benar Allah dengan segala firman-Nya,semoga yang membaca serta yang mendengarkannya mendapat syafaat di yaumil akhir nanti,aamiin aamin ya-rabba al-'aalamiin".

"Baik, sesi selanjutnya adalah ijab qabul. Untuk mempelai Wanita sudah siap?". Wanita tersebut mengangguk dan tersenyum.

"Baik, para hadirin semuanya aman?".

"AMAN!".

"Nah,sekarang kita tanya mempelai laki-laki apakah siap menjalankan ibadah terpanjang?". Mempelai laki-laki mengangguk mantap.

"Kedua mempelai siap,para hadirin juga siap. Untuk ayah mempelai wanita dipersilahkan".

Keduanya bersalaman sambil menunduk satu sama lain. Peristiwa sakral yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Peristiwa sakral yang menjadi gerbang utama dalam menjalani ibadah terpanjang. Peritiwa ini bukan hanya disaksikan oleh sejumblah orang, namun disaksikan juga oleh Allah bersama para malaikat-Nya. Peristiwa sakral yang mana bisa menggetarkan arsy-Nya.

"Nak Bintang,tolong jaga putri Abi. Sayangi dia,jika dia melakukan kesalahan nasehati dia tanpa membentaknya. Jika dia marah,maka peluklah dia jangan berpaling darinya. Abi beri tanggung-jawab ini kepadamu nak Bintang. Abi percaya sama kamu".

"Ingat nak Bintang,setelah ijab qabul terucap. Maka kalian akan menjalani ibadah terpanjang, ibadah yang diridhoi oleh Allah swt, sekali menikah pertahankan sampai maut memisahkan". Lutfi berkata dengan menahan tangis. Tangan yang ia genggam sekarang akan membimbing putrinya, tangan ini juga yang akan menuntun putrinya. Ia percaya pada Bintang yang akan menjadi suami dari anaknya.

"Abi, Bintang akan selalu ingat pesan Abi. Bintang akan selalu menjaga pernikahan ini sampai maut memisahkan apapun ujiannya nanti. Bintang akan menjadi suami yang akan menghargainya seperti Abi menghargainya. Bintang akan menjaganya seperti Abi menjaganya. Bintang akan selalu ada untuknya apapun yang terjadi nantinya". Mendengar ucapan Bintang, Lutfi sudah yakin akan melepaskan putrinya.

"Baik,saya Muhammad Lutfi Fahreen. Kepada Ananda Bintang Alfaroq Yazri bin Yazeed Adha, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak perempuan saya Zoya Meira Fahreen binti Muhammad Lutfi Fahreen dengan 100 gram emas dibayar tunai!".

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Zoya Meira Fahreen binti Muhammad Lutfi Fahreen dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!".

"Sah?". Tanya penghulu yang mendampingi sesi sakral tersebut.

"SAH!". Para tamu undangan menyahut dengan rasa bahagia dan haru secara bersamaan.

Pov off

...

"Kak Zoya". Lirihnya,Matanya lagi-lagi berair Ketika melihat mempelai Wanita keluar dengan cantik mengenakan balutan gaun putih ditubuhnya.

Garis Takdir (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang