PUSING

0 0 0
                                    

Hai semuanya, kritik dan saran kalian sangat berguna untuk meningkatkaan tulisan ku,
terima kasih sudah membaca!!

selamat membaca 💖


Di sini lah mereka berada, perpustakaan kampus yang sangat terlihat agak sepi karena ini masih di jam pembelajaran. Duduk tenang di salah satu kursi ujung sebelah kanan dan berhadapan langsung dengan jendela, dari sini bisa terlihat halaman perpustakaan yang luas dan ada beberapa orang yang berlalu lalang entah dosen, ob, satpam penunggu parkiran, dan para mahasiswa/i tentunya.

Dengan banyak nya buku yang berceceran di atas meja, kedua manusia berstatus mahasiswi ini tengah bergelut dengan tugas mereka yang tak ada habisnya.

“Nita reti ra iki piye carane? sirah ku wes mumet” ucap Putri dengan nada frustasi sembari terus mencorat-coret kertas di depannya.

reti = tau
mumet = pusing


“loh bento kok malah takok aku i, aku ora cah matematika njir” jawab Nita kesal dengan teman nya ini, kok bisa-bisanya tanya matematika ke orang yang jurusan nya saja Bahasa Indonesia.

bento = gila
takok = tanya


“nek nowo iso kan sopo seng reri”

“la seng ngakon sopo melbu matematika jal”

ngakon = nyuruh


“takdir meh piye neh”

“halah kae nda iso to pas milih ki ora milih matematika”

“Yo wes to kadung, iso ra Iki?”

kadung = terlanjur


“ra iso Putriii”

Putri menghela nafas frustasi, sudah sangat pusing dan kacau hanya karena menghadapi tugas mata kuliah kalkulus ini. Lihatlah angka-angka dan huruf-huruf itu bagaimana bisa mereka ada menjadi satu, bikin pusing saja.

Lagi pula dari putri SMP sampai sekarang ini masih aja di suruh nyari  x y, kek masa udah lama banget ga ketemu ketemu-ketemu juga itu huruf dua. Karena sudah kesal, Putri pun menutup bukunya dan mulai meletakkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangannya sebagai tumpuan.

“males lah capek aku wes” gerutu Putri pelan dengan wajah yang benar-benar masam.

Nita yang melihat temannya seperti itu hanya bisa menghela nafas sabar, sungguh kalau bisa mah nita pasti udah bantu. Tapi masalahnya Nita juga ga bisa matematika, lagi pula kenapa sih ada matematika segala.

“wes istirahat kek, mengko di lanjut meneh” nasehat Nita pada Putri sembari menepuk punggung nya sebagai penyalur semangat.

mengko = nanti
meneh = lagi


“eh btw kita wes meh KKL ya?” tanya ku sembari menegakkan tubuhku kembali dan menatapnya intens dan pertanyaan ku itu hanya di balas anggukan darinya.

KKL (kuliah kerja lapangan) = suatu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa/i di suatu tempat dengan tugas yang ada (setau ku ya kek gitu)


“kita meh KKL nengdi ya enak e” aku menatap keatas pada langit-langit atap perpustakaan dengan dagu ku yang ku ketuk berkali-kali pada meja dengan ekspresi sedang memikirkan sesuatu yang rumit.

nengdi = di mana


“aku meh ngajak sak kelas ku milih bandung ah sebagai tempat tujuan KKL e, sekalian jalan-jalan”

“ya karepmu, aku paling neng Surabaya” jawab Nita dengan terus menggerakkan tangannya pada buku di depannya.

karep mu = terserah mu

“fiks lah neng bandung aku”

“wes durung? bali kos yok” ajak ku pada Nita agar segera menutup buku tugasnya itu.

Bali = pulang


“hadeh, ya wes ayo”

Mereka mulai memberesi buku-bukunya dan berjalan pergi dari perpustakaan itu menuju parkiran di mana motor Nita berada. Dengan cekatan putri duduk di kursi dengan Nita yang menyetir di depan.

Perjalanan ke kampus dan kos kami sekitar 5 menit saat menggunakan motor, sedangkan putri tadi berjalan kaki, sungguh effort yang tidak main-main sekali.

“tuku mangan kek wae piye?males masak aku “ tanya Nita pada Putri yang sedang asyik melihat kanan kiri.

“yok lah aku wes lesu”

lesu = laper


Berakhirlah mereka di sini, di sebuah rumah makan yang terletak tak jauh dari kos mereka. Dengan menu pesanan yang sama setiap mereka mampir dan tempat duduk yang sama pula.

Dua piring ayam geprek dan dua gelas es jeruk sekarang sudah ada di atas meja. Memakannya dengan perlahan dan tak lupa di selingi pembicaraan-pembicaraan kecil di sana.

Perut pun sudah kenyang saatnya pulang, mungkin kalimat itulah yang cocok untuk kondisi mereka berdua. Dengan melajukan motor itu ke kos mereka, sekarang Putri yang menyetir nya.

Sampailah dimana kos mereka berada, memarkirkan motor dan masuk ke kamar kos setelahnya.  Mulai merebahkan diri mereka di atas kasur dan memejamkan mata untuk menyelam ke alam bawah sadar setelahnya.






















Terima kasih sudah membaca ceritaku yaa
jangan lupa tinggalkan kritik dan saran kalian!!


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang