Bab 1

411 29 4
                                    

'Jadilah seorang raja yang berkuasa atas segalanya dimana setiap perintah yang keluar dari bibirnya akan dilaksanakan dan setiap amarahnya adalah bencana'

Terlihat dari kejauhan disebuah istana yang megah tampaknya sedang merayakan hari pernikahan sang raja dan permaisuri mereka yang ke 7 tahun, dimana terdapat beberapa makanan dan perayaan lainnya yang memang sengaja disediakan untuk merayakan hari tersebut

"Yang mulia raja selamat atas hari pernikahannya saya sangat senang dan bahagia bisa diundang diacara ini"ucap pria bersurai merah yang merupakan raja dari wilayah seberang

"Terimakasih" jawab sang raja tersenyum

"Yang mulia...apakah kamu ingat tentang kita yang akan berkeliling desa dengan kuda?" Tanya sang permaisuri sambil menggandeng tangan sang raja manja

"Tentu, aku sudah menyuruh mereka untuk menyiapkan semuanya kita tinggal berangkat" setelah mengatakan itu permata birunya menatap salah satu pengawal pribadinya dan pengawal itupun memberi hormat dengan menundukkan setengah badannya

"Semuanya sudah siap yang mulia" jawabnya seakan mengerti maksud tatapan sang raja

"Mari kita berangkat sekarang"

"Baik yang mulia raja"

~~~~

Tak jauh dari perayaan tepatnya disebuah pasar terlihat seorang pemuda berusia sekitar dua puluh tahun sedang menawarkan beberapa jualannya ke beberapa orang disana

"Bagaimana jika aku membelimu saja?" Seringai mesum pria tua itu berikan pada pemuda yang menatapnya malas

"Maaf tapi saya sedang tidak menjual diri"ucap pemuda bersurai hitam itu

"Cih! Sombong sekali dasar rakyat jelata"pria tua itu pun pergi

"Hahh..." Pemuda bersurai hitam itu hanya menghela nafas panjang, dia seharusnya sedang berada di kebun memanen buah tomat atau menggembala kambing atau... sebenernya banyak sekali profesinya namun berdagang adalah pengecualian baginya. Pemuda itu bernama uchiha Sasuke yang sering disebut sasuke, pekerjaannya serabutan kadang dikebun, diperternakan dan sekarang dipasar, menggantikan ayahnya yang sakit.
Tak jauh dari tempatnya berdagang, terdengar misuh misuh penduduk lain yang ternyata sebentar lagi sang raja dari desa mereka akan berkeliling dan melewati wilayah pasar. Mendengar hal itu sasuke tampak biasa saja walaupun dia memang tidak pernah bertemu langsung dengan sang raja yang sering dikatakan tegas dan kejam itu

"Apa yang kau jual?"

"Huh?" Sasuke yang sedang asik melamun itupun langsung melihat kedepannya, hal yang pertama dia lihat adalah permata biru yang menatapnya tajam

"Tundukan pandanganmu!"ucap sang prajurit sambil memukul pundaknya dan langsung membuat pemuda itu menunduk

"Ahhh... lihatlah hiasan lilin ini yang mulia,.sangat indah"ucap permaisuri dari keturunan bangsawan hyuga, yang sudah turun dari kereta kuda dan mengalihkan seluruh pandangan orang disekitarnya kecuali mata biru yang terus memandang sosok pemuda didepannya

"Siapa namamu?" Tanyanya tajam menghiraukan permaisuri yang memanggilnya

"Sas-suke em uchiha sasuke"jawabnya sedikit gagap, jujur saja dirinya sedikit tak nyaman dengan tatapan tajam itu

"Uchiha?"

"Benar yang mulia" sambil menundukan setengah badannya

Naruto tentu sangat tahu sejarah kerajaan yang sedang dipimpinnya, setelah mendengar nama belakang pemuda itu dia teringat pada salah satu penghianat di negaranya yang sudah lama dihukum mati, tiba-tiba suasana hatinya menjadi keruh

"Yang mulia? Bolehkah aku membawa dua hiasan lilin ini?"

"Tentu" ucapnya tersenyum dipaksakan" kalau perlu beli semua yang kamu suka permaisuriku"

"Benarkah!? Terimakasih yang mulia" ucapnya kegirangan, sedangkan sang raja kembali fokus memandangi wajah pemuda itu dari mulai rambut hitamnya yang sedikit panjang dan lembut bila diusap, turun kemata hitamnya yang seakan mengingatkan malam yang tenang, hidung mancung itu, rahangnya yang tegas namun terlihat menawan dan jangan lupa kulitnya yang putih seputih susu, benar benar indah ucapnya dalam hati, sang raja terus mengamati sosok itu dari atas kebawah. Terlalu asik mengamati sosok didepannya hingga tak menyadari bahwa orang yang ditatapnya terlihat sedikit risih dan hal itupun disadari oleh sang permaisuri

"Yang mulia? Apakah kamu baik-baik saja? Bagaimana jika kita melanjutkan perjalanan?"ucapnya menyadarkan sang raja yang sejak tadi diam saja

"Baiklah"mereka pun kembali berjalan tak lupa membayar mahal barang yang mereka bawa

"Huh...aku sangat takut tadi, tapi tak apa sepertinya ini hari keberuntunganku" ucapnya sambil menghitung beberapa lembar uang"ini cukup untuk pengobatan ayah"sambil tersenyum mendekap lembar uang itu

~~~~~

'Uchiha sasuke....kita pasti bertemu lagi' didalam sebuah kereta kuda yang hanya berisi untuk empat orang sang raja terlihat asik melamun kemudian tiba-tiba menyeringai kecil, hal itu tak luput dari penglihatan sang permaisuri yang merasa keganjilan pada sikap sang raja setelah bertemu pemuda tadi
'apa yang sebenarnya dipikirkan oleh yang mulia?' tanyanya dalam hati





















TBC

Jangan lupa vote dan komen......

i want to be with you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang