Rintikkan air kini menghujani kota Tokyoverse, malam ini terasa begitu nyaman, membuat (name) hampir tertidur di pangkuan manis Caine.Dengan tangan Caine yang menepuk-nepuk punggung (name) dengan pelan, juga Rion yang memegangi tangan (name) dengan lembut.
Mereka sedang menunggu anak anak lain yang masih melakukan pekerjaan, untuk memperkenalkan (name) kepada mereka.
Tak lama terdengar klakson dari depan rumah, menandakan orang yang mereka tunggu sedari tadi telah tiba.
Dari lorong, kini terdapat beberapa orang berlarian ke arah Rion, Caine dan (Name).
"papiiiii! - eh, wah kok?" bingung perempuan berambut putih.
"lah, pi?"
"loh apa neh??"
"anjir seksi."
"omagah papi, whos that girl"
"ini siapa buset, keliatannya mau jadi istri mami Caine sama papi Rion sekaligus."
Tentu saja mereka yang baru datang langsung kebingungan dengan apa yang mereka lihat saat ini. Seorang perempuan yang beberapa dari mereka belum mengenalnya.
Duduk di pangkuan Wakil Ketua Tokyo Noir Familia, dan disampingnya terdapat Ketua Tokyo Noir Familia yang menggenggam tangan nya?
"semuanya duduk, kita ngobrol dulu sini." perintah Rion, yang langsung saja diikuti.
Anak anak nya yang baru saja pulang pun langsung mengambil tempat di sofa panjang didepan televisi untuk di duduki.
Kini suasana ruang tengah itu menjadi ramai. Namun (name) masih memilih menempel pada Caine, satu satunya yang dapat ia percayakan di saat ini juga. Malu untuk menatap seluruh anak anak TNF, bahkan enggan membiarkan mereka menatap nya.
Memilih untuk menyembunyikan wajahnya di leher Caine, dan mengeratkan pelukannya.
Kini Rion berdiri dari duduknya, mulai menatap anak anak nya dan (name) bergantian.
"jadi, wanita asing yang ada di depan kalian ini adalah wanita yang kita incar dari hari hari sebelumnya. Dia ini 'bunga' kebanggaan kepolisian. Beberapa hari lalu tentunya kalian tau kalo ada yang membunuh informan non-fraksi kita" ucap Rion terputus, ia balik menatap (name) yang masih menyembunyikan wajahnya pada Caine.
Tangan kekar Rion pun naik, dengan jari nya yang menunjuk (name).
"Dia, pembunuh kriminal yang kabur dan informan kita." Ucap Rion, yang mengundang kebingungan bagi anak anaknya, dan membuat mereka terkejut bukan main."secantik, dan sekecil itu jadi assasin dari pihak kepolisian? wah, sia sia sih."
"Nice sih pi, bisa langsung dapetin dia tanpa harus pake cara keras."
"aelah pantes gue liat mobilnya parkir ditengah jalan. Diculik sama mami ternyata."
Mendengar itu, kini Caine membuka suara nya.
"Riji, kalo mau nyulik perempuan, nanti jangan kasar makanya. Inget, apapun yang dilakukan (name), dia tetaplah perempuan, yang gasuka dikasarin." ucap Caine seperti menasehati anaknya. Membuat yang di nasehati itu hanya mengangguk patuh.
"So, tujuan kita narik dia adalah, biar dia bisa jadi dibawah kendali kita. Kalau aja next time kita dapet informan disaat perempuan ini belum jadi bagian dari kita, udah pasti informan kita bakal dibunuh lagi dan lagi. Juga, menambah kekuatan bagi keluarga ini." jelas Rion.
"pi, emang aku belom cukup kuat?" tanya pria bersurai kuning gelap.
"ku akui, kemampuan bersenjata nya bahkan lebih dari ku, apalagi kamu gin. Tapi kalo fisik, dibawahmu kok. Fisiknya setara echi tuh kalo pas berantem." imbuh Rion, yang membuat pria yang bertanya padanya tadi sedikit pundung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ー 𝐍𝐚𝐯𝐞𝐫𝐢𝐥𝐜𝐡「東京 VERSE」
Fanfiction「万」𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘬𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢 𝘥𝘦𝘮𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪. ‼️WARNING‼️ - cerita ini adalah haremverse untuk female readers, di book ini akan...