706 113 11
                                    

Maniknya terbuka, dengan setengah kesadarannya ia menatap ruangan sekitarnya, ah, rasanya.. tidak begitu asing.

Ia sadar, jika saat ini ia sedang berada di kamar Krow, ia benar benar tak ingat apa apa. Yang ada dan sempat singgah di pikirannya hanyalah mengenai ia yang duduk di pangkuan Rion semalam.

Namun bagaimana bisa ia tiba tiba di kamar Krow?

Ingin rasanya tubuh mungil itu bergerak, namun entah mengapa ia merasa berat pada bagian pinggangnya. Ia pun berbalik dan mendapati Krow yang masih tertidur pulas sembari memeluk erat pinggangnya.

"Krow.. bangun." Ucap gadis itu dengan suara serak khas bangun tidurnya.

Lelaki yang dipanggil itu tak merespon, hanya menggeliat kecil. Dengkurannya masih terdengar begitu tenang. Membuat (name) berpikir dua kali untuk membangunkan lelaki itu.

Ah tidak, pikirannya kalah dengan hatinya. Gadis itu kini memutuskan untuk membiarkan lelaki itu terlelap, ia takut akan mengganggu indahnya alam mimpi yang didapati sang lelaki.

Pikirannya sudah matang. Ia pun kembali merebahkan badannya berhadapan langsung dengan Krow.

Bersama dalam kehangatan tempat tidur, mereka kembali memasuki dunia mimpi nya masing masing.

∘₊✧────────────✧₊∘

"pi, (name) mana?" suara imut itu menggelegar ke seluruh penjuru ruang tengah, bertanya akan keberadaan kakak perempuan tersayangnya saat ini.

"gatau, masih tidur kali." jawab Gin yang sedang bersantai di ujung

"lagian semalem tuh palingan dimainin sama papi, ya cape lah." lanjut Riji

Sang kepala keluarga yang mendengarnya pun kini menatap tajam lelaki itu, memberikan tatapan mengintimidasinya.

"sembarangan banget yaAllah... kemaren minta hug doang——" ah, ucapannya terpotong saat ia mulai tersadar bahwa ia perlahan mengungkap kebenaran tadi malam.

"gajadi"

"OOOHHH PAPI UDA ENGGA MAU CUDDLE SAMA MAMII??"

"KAGA GITU! dua dua peluknya nyaman kok..(。’▽’。)" suaranya mengecil di akhiran ucapannya.

"buset maruk"

"iya, cakep soalnya."

∘₊✧────────────✧₊∘

Sudah sekiranya 3 jam lebih, dua insan bersurai abu dan hitam dengan garis putih itu menikmati hangatnya suhu ruangan mereka.

Terlelap di atas kasur empuk itu dengan saling bertaut satu dengan yang lainnya, tanpa ada keinginan melepaskan sedikiiiitpun.

Nyaman, memang. Namun apa pula yang diharapkan, terlihat pria bersurai merah berkacamata itu masuk ke kamar Krow dan (Name), berniat membangunkan mereka yang sudah terlalu kebo itu

"(Name) sayang.. Krow.. ayo bangun." Suaranya begitu lembut berpadu dengan tatapannya sayu nya, juga jari jari nya yang menyentuh mereka dengan pelan

Sesuai dengan yang harapkan, sang gadis dan lelaki itu kini membuka perlahan kedua matanya, berusaha menetralkan pandangan dan membiasakan pemasukan cahaya dalam iris mereka.

"mmm... mi kenapa dibangunin sih.. lagi enak mimpi juga." cibir Krow dengan suara serak khas bangun tidurnya itu.

Lelaki itu mengerucutkan bibirnya, namun sepersekian detik kemudian ekspresinya berganti menjadi begitu tenang kala melihat (Name) yang terdiam menatap sekitaran kamar.

ー 𝐍𝐚𝐯𝐞𝐫𝐢𝐥𝐜𝐡「東京 VERSE」 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang