"Kalian serius tinggal disini, nggak ikut kita ke Surabaya?" tanya Ayah.
"Nggak, ayah. Aku mau disini aja lanjutin toko nenek, sayang udah banyak langganan," ucap Jisa anak pertama mereka.
"Aku ikut kakak, sekolah aku juga disini nggak enak kalau adaptasi lagi," ucap Aska.
"Yaudah kalau itu keputusan kalian, ibu sama ayah pulang dulu ya. Kalian baik-baik disini," ucap Ibu.
"Kalau ada apa-apa langsung hubungi kita, kasih kabar tiap hari," pesan ayah disanggupi kedua anaknya.
"Anak-anak ibu udah besar ya, ibu pasti doain yang terbaik buat kalian berdua."
Setelah kedua orang tuanya pergi, keadaan rumah begitu sepi hanya terdengar lagu yang dinyalakan Jisa.
Jisa Bimantara anak pertama dari dua bersaudara, memiliki paras yang cantik dengan rambut panjang, mata lentik, hidung mancung serta memiliki suara yang lembut. Jisa jago dalam urusan memasak dan ia juga pintar.
"Aska, mau makan apa?" tanya Jisa di depan pintu kamar Aska.
"Sesuka kakak aja, semua masakan kakak aku makan," jawab Aska.
"Salad sayur mau?" tanya Jisa menggoda adiknya yang tidak suka sayur itu.
"Mending puasa aja kak akunya," ucap Aska membuat Jisa tertawa lalu ke dapur untuk membuat makanan.
Aska paling tidak suka dengan yang namanya sayur. Aska itu tidak banyak bicara tetapi tingkahnya suka aneh diluar nalar manusia.
*°*°*°*
Sepulang sekolah Aska bersama teman-temannya nongkrong di kantin sekolah sebentar sebelum pulang ke rumah sembari menunggu parkiran sepi.
"Eh Lo pada tau nggak berita kelas X MIPA? Nggak nyangka gue masih kecil udah berani-beraninya," ucap Jovan yang baru bergabung bersama mereka.
"Ada apa? Ketinggalan berita lagi nih gue?" tanya Jean.
"Mulai, mulai review orang. Daripada ngurusin hidup orang mending rambutan," ucap Aska yang berada di atas pohon rambutan.
"Buset sejak kapan Lo disitu?" tanya Jovan kaget.
"Kapan-kapan," jawab Aska singkat lalu melanjutkan aktivitasnya memetik rambutan milik sekolah.
"Gue ikut Aska aja lah, dengerin Lo berdua ghibah yang ada makin nambah aja dosa gue. Inget ya teman, ghibah itu tidak baik," ucap Hasa menyusul Aska.
"Nggak jadi lah, takut dosa gue udah banyak nggak mau nambah dosa lagi," ucap Jovan.
"Yah, gue udah penasaran banget ini," ujar Jean.
"Buang rasa penasaran lo, mending makan bakso enak," ucap Jovan dan mereka makan bakso berdua sedangkan Aska dan Hasa masih sibuk memetik rambutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Januari
Teen FictionAska Armando dan kakak perempuannya bernama Jisa Armando memilih tinggal berbeda kota dengan orang tuanya. Dikarenakan rumah yang luas dan hanya ditempati mereka berdua, Aska mengajak teman-temannya untuk ngekost di rumahnya. Di sekolah ada murid p...