[BL] Dear Mr. Lu [END]

Chapter 15

Semua orang gempar. Tidak ada yang menyangka Luo Wenjun akan mengatakan hal seperti itu. Hanya sedikit orang yang hadir yang tidak mengenal Luo Wenjun, tetapi apakah mereka pernah melihatnya atau mendengar tentangnya, Luo Wenjun memberi mereka kesan tidak bersalah dan tidak berbahaya. Beberapa saat yang lalu dia membujuk Luo Wencheng dengan lembut; jika Anda tidak tahu, Anda akan mengira mereka adalah saudara kandung. Siapa yang bisa membayangkan bahwa setelah minum dua koktail, dia akan memperlihatkan warna aslinya?

Juga, bagaimana dengan menjadi orang yang rendah diri? Dengarkan saja nada meremehkan Luo Wenjun terhadap bartender dan rasa superioritasnya sebagai anggota keluarga Luo. Meskipun kebanyakan orang yang datang ke “Golden Glory” bukanlah orang biasa, tidak semua orang seperti Luo Wenjun, Zhao Jianping, dan lainnya yang memiliki bisnis keluarga besar di belakang mereka. Banyak pelanggan di sini adalah pekerja kantoran tanpa latar belakang kaya. Penghinaan Luo Wenjun terhadap Luo Wencheng pada dasarnya mencakup semuanya.

Tiba-tiba, banyak orang mengerutkan kening dan memandang Luo Wenjun dengan dingin.

Terutama para bartender dan pramusaji, termasuk Ah K, langsung merasa sangat muak dengan Luo Wenjun.

Hanya Luo Wencheng yang tidak tergerak. Dia menegakkan punggungnya, memandang Luo Wenjun seolah-olah dia sedang melihat anak yang tidak masuk akal, dan berkata dengan ringan: “Lalu menurutmu apa yang dimaksud dengan orang yang unggul? Apakah orang seperti Anda memiliki darah keluarga kaya seperti keluarga Luo di nadinya? Saya mengandalkan kemampuan saya sendiri untuk mendapatkan uang. Menurutku, tidak ada hal yang perlu membuatku malu. Ada banyak orang seperti saya di dunia. Siapa pun yang memiliki keterampilan dan bekerja keras untuk mencari nafkah bukan saja tidak memalukan, tetapi juga paling terhormat. Anda juga menghabiskan waktu di masyarakat terbawah, dan saya pikir Anda akan memahami hal ini.”

Luo Wencheng melepaskan ikatan dasi kupu-kupunya, dengan kelelahan dan ketidakberdayaan di wajahnya: “Anda mempertanyakan kemampuan saya untuk mencari nafkah. Saya telah membuktikannya kepada Anda. Saya harap Anda dan teman-teman Anda tidak mengganggu saya lagi di masa depan, dan saya harap Anda mengerti bahwa saya sebenarnya tidak memiliki ambisi yang sama untuk hidup dari seseorang seperti Anda.”

Setelah dia selesai berbicara, dia membungkuk kepada Ah K: “Maaf telah menyebabkan masalah pada Guru Ah K.”

Ah K melambaikan tangannya: “Saya juga ingin mengucapkan terima kasih karena telah menunjukkan teknik baru ini kepada saya. Kita perlu berbicara baik ketika kita punya waktu. Bagaimanapun, kami melakukan ini untuk mencari nafkah, tidak seperti beberapa tuan muda yang tidak melakukan apa-apa sepanjang hari dan berkelahi di mana-mana, berpikir bahwa mereka sangat unggul. Mereka tampaknya benar-benar berpikir bahwa mereka hidup di Masyarakat Lama (Tiongkok sebelum tahun 1949) .”

Ah K mencibir dan memandang Luo Wenjun, Zhao Jianping, yang sedikit malu, dan yang lainnya. Zhao Jianping dan yang lainnya sudah merasa tidak nyaman karena pandangan aneh di sekitar mereka dan bahkan lebih malu dengan apa yang dikatakan Ah K. Selain itu, ada orang-orang di sekitar yang tidak takut pada apa pun dan mencela: “Ya, karena kamu meremehkan bartender, apa yang kamu lakukan di bar?”

“Mereka tidak hanya meremehkan bartender, mereka juga meremehkan juru masak, supir, petugas kebersihan, dan pekerja.”

“Jangan bersuara, orang-orang ini berasal dari keluarga besar terkemuka di Haining. Mereka adalah orang-orang yang unggul dan sangat mulia.”

“Keluarga besar macam apa, dengan pendidikan yang buruk, hanya menciptakan sampah bagi masyarakat!”

Luo Wenjun masih sedikit linglung ketika Zhao Jianping dan yang lainnya menyeretnya ke pintu keluar. Mereka datang dengan cara yang mencolok tetapi melarikan diri dengan cara yang suram. Bisa diduga mereka akan menjadi bahan gosip masyarakat Haining dalam waktu lama.