1.1K 144 12
                                    


Ruang tamu kini menjadi saksi bisu mengenai betapa ramainya ruang keluarga di rumah bernomor 7709 ini.
Semua anggota keluarga sudah bangun, termasuk Rion sendiri.

Semuanya pun memutuskan untuk berkumpul di ruang tengah. Terlihat (name) sedang duduk di sofa tengah sembari bersandar pada pundak Caine, tak lupa dengan tangan Caine yang menggenggam tangan (name).

"kita ngapain ya enaknya hari ini? ada yang punya masukan?" tanya Rion kepada anak anaknya.

"liburan dulu ga sih pi."

"ngerampok sih."

"boleh juga tuh ngerampok, mau?"

Semuanya berseru menyetujui Rion, namun tidak dengan (name).

"(name)? ikut ga?" pria itu sedikit berharap jika (name) akan ikut merampok.

Sayangnya (name) memilih untuk tak ikut.

"engga, Rion. Aku sebentar harus ke kanpol, udah dicariin atasan." jawab (name) sembari mendusel di pundak Caine hingga sang empu merasa sedikit tergelitik.

Rion kini merasa sedikit kecewa, namun ia harus berusaha menjaga ekspresinya tetap cool.
Mereka pun lanjut berbasa basi sejenak, menunggu waktu menunjukkan pukul 12.00, untuk memulai perampokan di bank besar.

Berbeda dengan Caine dan (Name) yang sedang asik berbincang berdua.

"beneran gamau ikut kah?, we wanna spend time with u, (namee)" tanya Caine dengan nada yang dilembutkan.

"sorry Caine. Maybee later??" jawab (name) yang kini melemparkan senyum lebar pada Caine.

"hahah, that's okay. Mau dianter?"

"kalau engga ngerepotin, boleh."

"engga ngerepotin, (name). As long as it's u, why not?"

Mereka berdua pun tertawa bersama, menghabiskan waktu berbicara berdua.
Hingga akhirnya mereka berdua memutuskan meninggalkan ruang tamu tanpa izin Rion, dan berjalan pergi ke parkiran.

Caine berniat mengantarkan (name) ke toko baju terlebih dahulu karena perempuan itu hingga kini hanya menggunakan kaos oversize milih Rion yang panjangnya hingga paha (name).

Mereka benar benar menikmati waktu berdua, hingga tak sadar bahwa sedari tadi Rion dan anak anaknya menatap ke arah Caine dan (name) yang begitu asik bersama, tanpa memedulikan mereka.

Raut yang kini Rion tunjukkan pun terlihat begitu murung, terlihat begitu menyedihkan. Rasanya sedikit sakit melihat kedua istrinya berbincang tanpa dirinya-, ralat. Kedua orang yang ia anggap begitu dekat dengannya.
Jika saja wajah Rion dapat dikonversikan menjadi sebuah emotikon, mungkin emotikon itu akan berbentuk seperti '(╥﹏╥)'

"..pi, ar yu oke"

"kasian dilupain. Gapapa, kita juga dilupain sama mami kok."

Krow pun berdiri dan langsung menghampiri Rion, lalu duduk di sisi nya. Ia menepuk nepuk punggung Rion. "aman pi? nice try ya btw, wkwk" ucap Krow.

∘₊✧────────────✧₊∘

Kembali pada Caine dan (name) yang sudah tiba di toko baju.

"Caine, is it okay kalo kamu nunggu bentaran?"

"sure. Take ur time (name)."

Perempuan itu pun memasuku toko baju dan memilih milih baju yang ingin ia gunakan.

ー 𝐍𝐚𝐯𝐞𝐫𝐢𝐥𝐜𝐡「東京 VERSE」 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang