"HAAAHHHH? KETEMU KAMU LAGI????"
Sore hari yang damai itu, terdengar suara yang memercik telinga. Suara dengan nada tinggi yang khas itu, siapa lagi kalau bukan Casablanca Silvia? Aku tak tahu kata-kata itu ditujukan ke siapa, tapi aku merasa terpanggil. Sebelum aku bisa menolehkan pandanganku, ia sudah tepat berada disampingku.
Tubuhnya yang ramping dan pendek itu mudah dikenali. Ditambah lagi totebag bare bears dari miniso-nya yang iconic. Cassy selalu memakainya, karena itu ia mudah kukenali. Apalagi suara cemprengnya yang memekakkan telinga. Aku hanya mengangguk kepadanya dan langsung berjalan kedepan.
Cassy pun mengikuti langkah panjangku dengan terbata-bata.
"Kali ini kamu jadi apa ya kira-kira? Pubdok lagi atau, apa, ya?"
"Entah."
"Kalau aku, intinya bukan jadi sekretaris, deh! Muak ketemu proposal."
Aku hanya mengangguk padanya. Selanjutnya pun sama seperti biasanya. Para calon anggota dikumpulkan menjadi satu untuk diberikan pengarahan. Tapi kali ini yang mengganggu pikiranku bukan lagi si dewi berisik, Casablanca Silvia, tapi sang pemanah hati, Tiffania Enna. Kami bersebelahan. Dia benar-benar berada didekatku.
Aku memulai percakapan basa-basi dengannya. Hanya sekadar untuk membuka topik. Siapa tahu setelah ini, bisa membuka hatinya? Seperti biasa, percakapanku dibalas dengan casual olehnya. Aku sampai berpikir, apakah memang celotehanku se-basa-basi itu? Agak sedih. Tapi, untuk orang yang disuka apa sih yang engga?
.
.
.
"Casablanca Silvia! Apa hal yang membuat Anda ingin bergabung kedalam organisasi ini?"
Aku? Si Casablanca Silvia ini? Ah... Tentu saja, kak Himan, Rayhan Himan Dirgantara jawabannya. Satu motivasi untukku masuk kedalam organisasi ini hanya kak Himan. Aku hanya ingin bertemu dengannya. Tapi ternyata perkiraanku meleset, ia tak ada disini. Menyesal? Lumayan. Tapi, tak apa. Sebenarnya motivasiku ada dua. Kak Himan dan peningkatan diri. Setidaknya kalau kak Himan tak ada disini, aku percaya aku bisa meningkatkan kualitas diriku. Kerjaan? Maju sini! Siapa takut?
"Kenapa bisa kenal dengan kak Himan?"
Bisa dong, aku kan bestienya kak Himan! Sebenarnya.. lebih dari itu sih. Aduh, pokonya begitu deh! Err.., dia sosok kakak yang baik, kami sudah janji akan bertemu saat aku menginjakkan kaki di-SMA ini.
"Wah, lucu sekali chemistry-kalian. Semoga kamu bisa bertemu dengannya."
Aku harap begitu. Terima kasih, kami memang bestie terlucu sedunia!
Begitu Cassy duduk, aku langsung ternganga dibuatnya. Jawaban macam apa itu..?
"Hahahahh itu temanmu, Ren?" ucap teman sebelahku, Pibi.
"Iya, anaknya memang suka ceplas-ceplos," jawabku singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM OF YOU : CASSY AND DEREN
Teen FictionCerita hidup Cassy selama 6 tahun ini, pemeran sampingannya selalu Deren. Begitu pula dengan Cassy yang tak pernah absen dari 6 tahun kehidupan Deren. Mereka rekan yang baik. Tetapi, semua berubah ketika Cassy memiliki masalah dengan teman-teman Der...