Casablanca Silvia

3 0 0
                                    


Sebelumnya, kalian kenal aku dengan nama Cassy. Nama lengkapku Casablanca Silvia. Sering dipanggil Sisi juga. Diantara anak-anak yang ada disekolah ini, aku paling kenal dengan Reksa Wardhana, mantan SMP-ku. Kak Himan itu hanya alibi. Gabung ke organisasi ini pun juga hanya alibi. Semata-mata hanya aku ingin terlihat aktif dimatanya. Dimata Reksa.

"Si, aku ga secinta itu sama kamu. Kamu cari sana laki-laki yang bisa temani kamu seperti yang kamu mau."

Itu kata-kata yang keluar darinya beberapa bulan sebelum aku putus dengannya. Tentu saja, aku yang memutuskannya. Karena rasanya capek sekali, hanya aku yang merasa berjuang di hubungan ini. 

Tak lama kemudian, ia berpacaran dengan orang lain. Aku hancur, tapi rasanya lega. Tidak, aku bohong. Rasanya ingin misuh-misuh apapun tentangnya. Tapi mereka tak berlangsung lama, Reksa dan aku pun juga mulai dekat lagi. Iya, aku akui. Aku bodoh sekali. Aku terima pendekatannya. 

Kira-kira saat itu terjadi setelah MOS selesai. Waktu itu, temannya Reksa, Edgy, mulai mendekatiku. Satu tongkrongan Reksa jelas sibuk membahas hal itu. Habis, Edgy itu ace disana. Dan tak mungkin juga Reksa tutup telinga soal itu. Reksa mulai mendekatiku dengan topik Edgy. Tentu saja aku senang. Aku tak bohong, aku masih menyukainya. Reksa pun juga begitu. Kami mulai dekat lagi setelah hal ini.

Telepon terakhir dengannya : 

"Kenapa kamu mau dekat denganku lagi?" - Reksa

Aku terdiam sebentar, mencoba mengingat-ingat lagi setiap perjalanan hubunganku dengan Reksa. Tiga tahun dihantui perasaan terkait dengannya itu benar-benar memorable. Aku senang dengan rasa itu.

"Aku nyaman sama kamu, Sa."

"Aku juga nyaman denganmu."

"Si.."

"Kenapa?"

"Mau balikan, ga?"

Kali ini, aku benar-benar terdiam. Aku mau, aku mau, aku ingin itu, aku benar-benar ingin bersamanya. Tak mau pisah dengannya. Aku cinta dengannya. Aku mau jadi miliknya. Aku sayang padanya.

Tapi, bagaimana kalau yang kemarin kembali terulang lagi..?

Menangis sendirian diujung kamar, harus menahan teriak dihadapan bantal, lelah dengan segala pikiran memikirkan tentangnya yang hanya aku sendiri yang berpikir soal itu?

"Tidak, aku tak mau."

Kali ini, dia yang terdiam. Dalam hati, aku berdoa, "Tolong, tolong kejar aku..., kejar aku Reksa. Kejar aku kalau kamu benar-benar menginginkanku.."

"Oke, Si. Gapapa. Aku bakal tetap suka kamu walau kamu bilang begitu."

Itu jawaban terakhirnya sebelum ia pacaran dengan anak lain. 

Yah, bisa dibilang itu latar belakang tak bermanfaat yang membuatku menjadi seperti ini. Anyway





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DREAM OF YOU : CASSY AND DERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang