Gisca - 24

36 9 0
                                    

"Aa- kkhh- lepp- aas" pekik seorang perempuan dengan tertahan, oksigen yang ada di rongga mulutnya perlahan menipis karena seorang perempuan berambut panjang kini tengah mencekik lehernya tanpa ampun.

"Itu balasan yang lo dapet, nikmatilah culun!" Seru perempuan bersurai panjang itu.

Hal tersebut disaksikan salah satu teman perempuan bersurai panjang itu, teman perempuannya menonton dengan menyilangkan tangan di dada, mengawasi kegiatan di depannya kini.

"Aakhh-" rintih perempuan malang yang lehernya dicekik oleh perempuan bersurai panjang itu.

Melihat perempuan lugu itu perlahan kehabisan nafas membuat teman perempuan bersurai panjang itu panik.

"Joy udah lepas, mending pake cara lain. Anak orang bisa mati Joy!" Peringat perempuan yang sedari tadi menonton kejadian tersebut.

"Ckk! Biarin aja biar rasain tuh dia!" Seru perempuan bernama Joy yang tengah mencekik perempuan lugu itu.

Perempuan yang sejak tadi menonton melangkah maju, mencekal pergelangan tangan Joy namun rupanya tenaga Joy sangat kuat mencengkram leher perempuan lugu itu.

"JOY UDAH!"

"Aakkh plee-asee lep- ass"

Seperti iblis yang menyiksa tanpa belas kasihan, Joy terus saja mencekik perempuan itu dengan kuat.

"JOYY LO NGAPAIN?! STOPP!" pekik seorang perempuan bertubuh tinggi, bermata minimalis namun terlihat tegas berjalan menghampiri Joy dengan satu perempuan bertubuh lebih pendek darinya. Wajah mereka panik melihat tingkah temannya itu.

Joy tidak bergeming sedikitpun, perempuan bermata sipit yang baru saja sampai itu langsung mencengkram lengan Joy dengan kuat lalu menepisnya dengan kasar dari leher perempuan lugu yang sejak tadi dicekik itu, membuat tangan Joy seketika luruh begitu saja.

Perempuan lugu itu telah kehabisan nafas, nafasnya terengah-engah mencoba mencari oksigen sebanyak-banyaknya setelah tadi semua oksigen yang masuk tertahan oleh tangan Joy, namun sebelum puas menghirup udara segar tubuhnya limbung, perempuan itu pingsan.

Joy beserta ketiga temannya melihat perempuan itu terjatuh dengan panik,

"LO GILA YA JOY?! LO APAIN NIH ANAK HAHH??" Tanya seorang perempuan bermata sipit menatap Joy dengan tajam.

Perempuan yang datang bersama perempuan bermata sipit itu sontak berjongkok di depan perempuan yang telah pingsan oleh ulah Joy itu sembari menepuk-nepuk sisi pipi perempuan itu demi menyadarkannya, namun tidak berhasil.

"Lo juga Airin malah nontonin, kalian tuh harus stop ngebully orang kayak gini!" Perempuan bermata minimalis itu memberi peringatan pada kedua teman biadabnya ini.

Joy terdiam melihat perempuan yang telah pingsan karena ulahnya itu dengan tatapan tidak percaya, ia menutup mulut dengan dramatis. Takut kalau perempuan itu mungkin saja benar telah merenggut nyawa seseorang.

"Airin lo cepet minta bantuan, kita harus bawa dia ke RS!" Perintah perempuan yang terduduk di depan sang korban.

Airin menganggukan kepalanya, lalu berlari dengan kencang mencari bantuan.

Hal tersebut pun menjadi ramai perbincangan dan tontonan, terutama teman sekelas Gisca yang melihat perempuan korban pembullyan Joy tengah digendong oleh seorang laki-laki dengan diikuti Joy, Airin dan kedua temannya yang lain menuju tempat parkir bagian mobil dengan tergesa-gesa. Murid-murid banyak yang melihat kejadian itu dengan bertanya-tanya apa yang telah terjadi dengan perempuan malang itu.

"Wahh Joy ni emang sakit gue rasa" ucap Ros dengan geram

Ros, Jessi, Gisca dan Lisa kini tengah di kelas mereka menikmati jam kosong sembari membahas Joy.

Gisca | kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang