01. Juni

19 0 0
                                    

Kita tidak bisa memilih kehidupan macam apa yang kita inginkan. Namun, apa yang kamu lakukan di kehidupan sebelumnya memengaruhi seperti apa kehidupanmu selanjutnya. Orang yang berbudi baik, terlahir kembali menjadi manusia hebat. Orang yang biadab, terlahir kembali menjadi babi. Begitulah hidup. Maka, jangan kaget jika di kehidupan sebelumnya seseorang berlaku buruk pada kucing, di kehidupan selanjutnya malah ia terlahir menjadi kucing.

Wina masih cukup beruntung. Sepertinya di kehidupan sebelumnya, ia adalah orang yang cukup baik hingga di kehidupan sekarang pun ia masih terlahir menjadi seorang manusia. Ia cantik, pintar, memiliki pekerjaan dan karir yang bagus. Umurnya baru seperempat abad, tetapi ia sudah bisa membiayai hidupnya yang sebatang kara tanpa merasa kekurangan sedikit pun. Setidaknya Wina harus banyak bersyukur, bukan?

Namun adakalanya Wina pun menyumpahi bahwa hidup ini tidak adil. "Sialan," umpatnya dengan lantang, di dalam sebuah bar kecil yang tidak didatangi pelanggan lain selain dirinya. "Dengerin ya, Mbak, gue tuh udah move on. Tapi ya tetep aja, gak adil dong kalo Dewa udah dapet yang baru sedangkan gue belum."

Seorang perempuan di balik meja bar, yang Wina panggil dengan sebutan 'Mbak', hanya bisa menghela napas melihat Wina meneguk birnya sekali lagi. Lalu ia kembali bekerja dan mengelap meja. Tindakannya itu bukan berarti ia mengabaikan keluhan Wina. Ia mendengarkannya, hanya saja ia sudah bosan memberikan respon. Sudah berhari-hari Wina datang ke bar miliknya hanya untuk mengoceh soal ditinggal nikah mantan.

Lalu sekarang Wina mengacak-acak rambutnya sambil merengek "Aaaa .... gue gak mau dateng ke nikahannya Dewa, tapi kalo gak dateng gue takut dikira patah hati ditinggal nikah." Lagi-lagi Wina hendak meneguk birnya sekali lagi. Namun kali ini bibirnya tidak menyentuh dinginnya minuman itu, sebab ternyata isi gelasnya telah kosong. "Mbak Gigi, mau lagi dong!" pintanya. Ia memelas sambil mengulurkan gelasnya ke depan.

Perempuan yang dipanggil Mbak Gigi oleh Wina itu langsung melempar lap ke atas meja. Ia berkacak pinggang. "Gak ada tambah-tambah lagi. Lo udah mabok, Win."

Wina mengernyit. "Enggak. Gue masih sadar, Mbak," elaknya. Satu gelas bir saja tidak akan mampu membuat seorang Wina mabuk.

"Pokoknya nggak ada tambah-tambah lagi," ucap Gigi. Ia melepas apron yang ia kenakan lalu menyematkannya di sebuah paku. "Ayo pulang. Gue mau tutup."

"Kok tutup?" tanya Wina tak percaya. "Gue aduin Mas Gun ya kalo lo sering tutup bar sebelum waktunya."

"Belum waktunya apa sih? Ini udah hampir jam satu malem, Win. Mas Gun juga udah nyuruh tutup bar dari sejam yang lalu," jelas Gigi, sedikit meninggikan suaranya.

Wina mengecek ponselnya, layarnya menunjukkan angka 00.56. Memang sudah seharusnya bar yang tidak seberapa luas ini harus tutup. Wina perhatikan juga tidak ada pelanggan lain selain dirinya.

"Ayo pulang, Win. Bukannya besok lo ada photoshoot pagi-pagi buta?" cerocos Gigi, sengaja mengingatkan Wina dengan jadwal pekerjaannya di esok hari agar Wina bisa cepat-cepat pulang.

"Yaudah ayo pulangnya bareng." Wina bangkit dari duduknya.

"Jalan kaki nih?"

Wina menghampiri Gigi lalu menggandeng tangan sepupunya itu. "Yuk, late night walking."

Jarak apartemen Wina dan bar, tempat Gigi bekerja, memang tidak begitu jauh. Makanya Wina setuju untuk pulang berjalan kaki bersama Gigi, sepupu dekatnya.

Setelah Gigi menutup bar kecil itu, Wina dan Gigi berjalan pulang sambil Wina merangkul lengan Gigi. Ia memang senang sekali bersikap manja pada orang terdekatnya.

Jalan yang mereka tempuh untuk pulang adalah area pertokoan. Namun, di jam-jam lewat tengah malam begini, rata-rata toko memang sudah tutup. Lampu-lampu toko juga sudah dimatikan. Hanya ada beberapa toko saja yang lampunya masih menyala dan salah satunya adalah lampu restoran ikan bakar yang jaraknya beberapa meter di depan Wina dan Gigi. Ketika jarak restoran itu tinggal beberapa langkah, mereka dikagetkan dengan kucing yang tiba-tiba melayang ke depan mereka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 13, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I Cat YouWhere stories live. Discover now