Dimana Semua Dimulai

70 6 2
                                    

Fourth dan Nattawat adalah dua orang yang berbeda. Mereka lahir dari rahim yang berbeda bahkan tanggal lahir mereka pun berbeda. Namun dalam segi fisik, bereka bagai pinang dibelah dua, asalkan Nattawat mengenakan lensa kontak berwarna coklat untuk menutupi kornea matanya yang berwarna biru.

Fourth lahir dan besar di Thailand, oleh orang tua yang asli Thailand. Sementara Nattawat lahir dari orang tua berdarah Thailand-Korea-Inggris. Ia pun baru menginjakkan kaki di Thailand saat umurnya 15 tahun.

Selain itu, nasib mereka juga amat berbeda. Keluarga Fourth tinggal di lingkungan pemakaman karena ayahnya adalah seorang pemandi jenazah. Ibunya sudah lama meninggal. Ia anak tunggal. Rumahnya kecil dan terbuat dari peti jenazah, jadi bisa dibilang Fourth itu miskin.

Sementara itu, kehidupan yang dimiliki Nattawat adalah adalah epitom dari Fourth. Ia anak kedua dari biliuner dan pengusaha kelas kakap. Ibunya dokter spesialis bedah thorakoplastik, sementara ayahnya adalah bagian dari keluarga konglomerat Umbrella corp. Jenis usahanya bermacam-macam. Teknologi, real estate, alat kesehatan katakan saja.

Kesulitan dalam beradaptasi di Thailand membuat Nattawat dan Fourth bertemu. Nyonya Yoona Song, ibunya yang merupakan dokter spesialis termasyur itu suatu hari tiba-tiba memutuskan bahwa ia ingin menjalani sebuah kehidupan slow living di Thailand, tepatnya di Ayutthaya. Tuan Assaratanakul Reverie, suaminya setuju-setuju saja tanpa perlawanan.

Singkatnya dibangunlah sebuah rumah yang tampak sederhana namun estetik untuk sosial media di tepi sungai di Ayutthaya tapi berharga fantastis di musim kemarau di tahun 2010. Dua tahun kemudian, keluarga Reverie resmi pindah ke Thailand.

Mulanya Nattawat bersekolah dari rumah, namun sifatnya yang ekstrovert membuatnya tidak betah berlama-lama di rumah. Tak berapa lama kemudian, Yoona Song mengalah dan mendaftarkan Nattawat di sekolah internasional di Bangkok. Sebenarnya jauh lebih mudah bila Nattawat pindah ke kondominium atau apartemen yang ada di Bangkok dan dekat dengan sekolahnya, namun Yoona Song yang begitu protektif terhadap putranya, lebih suka bila Nattawat pulang pergi hampir empat jam untuk bersekolah saja.

Nattawat tidak masalah dengan hal itu, sampai ia kesulitan menyesuaikan jadwal ketika ujian masuk universitas semakin di depan mata. Ia ingin lebih intens belajar di perpustakaan atau bimbingan akademi dan ia jadi terlalu lelah untuk belajar bila harus menempuh jarak sejauh itu tiap hari.

Setelah perdebatan sengit, akhirnya Yoona Song membelikan sebuah kondominium mewah untuk Nattawat yang dekat dengan sekolahnya. Ia bahkan membelikan sebuah mobil mewah untuk dikendarai putranya selama tinggal di Bangkok.

Nattawat ingin masuk jurusan teknik biokimia. Ia pikir jurusan itu akan membantunya dalam mengembangkan bisnis keluarganya. Sayangnya ia lemah di bidang fisika. Walaupun ia mengikuti bimbingan belajar di akademi, ia masih merasa kurang. Nilai ujian bayangannya untuk mata pelajaran itu betul-betul pas di angka passing grade.

Nattawat frustasi karena ujian masuk universitas semakin dekat dan ia hanya mau kuliah di jurusan dan universitas nomer satu di Thailand walaupun sebetulnya dia tidak tahu lebih ingin kuliah di Thailand atau keluar negeri. Ia berpikir, kenapa tidak mencoba apa yang dilakukan semua orang terlebih dahulu di jurusan yang memang diinginkannya. Saat itulah ia bertemu dengan Fourth.

Mai, teman dekat Nattawat di Bangkok, memiliki seorang tutor pribadi untuk matematika. Seperti Nattawat, bedanya Mai lemah di bidang itu. Saat mendengar keluhan Nattawat, Mai berpikir mungkin tutornya bisa membantu menyelesaikan masalah Nattawat. Mai ingat betul beberapa waktu lalu, setelah sesi tutor mereka selesai, gurunya bertanya apakah ada hal yang tidak mengerti. Alih-alih matematika, Mai tidak begitu mengerti materi fisika hari itu jadi Mai menanyakannya pada gurunya. Siapa tahu, gurunya itu juga paham.

Dan ternyata gurunya memang paham. Dengan luwes dan penyampaian yang begitu mudah dimengerti, gurunya mengajari materi fisika yang tidak dipahaminya. Ketika Mai menanyakan bagaimana bisa gurunya menguasai fisika juga, ia bilang bahwa ia peraih emas olimpiade sains nasional  untuk mata pelajaran fisika saat SMA. Ia mengajar matematika untuk Mai pun karena kebetulan juga dia jago di pelajaran itu dan ia sedang membutuhkan uang tambahan untuk operasi patah tulang ayahnya yang terpeleset saat hendak memandikan jenazah.

Karena itu, Mai memberi kontak tutor pribadinya kepada Nattawat. Nattawat sangat senang. Apalagi ternyata tutor Mai itu tidak keberatan untuk membuka kelas pribadi untuk Nattawat dan mereka akan mulai minggu itu juga. Itulah saat Nattawat bertemu dengan Fourth. Sang pribadi untuk pelajaran fisika.

Kemudian sepuluh tahun berlalu. Siapa yang menyangka bila pertemuan untuk pelajaran fisika itu membuat Nattawat dan Fourth menjadi dekat. Nattawat menganggap Fourth seperti kakaknya sendiri. Fourth yang memang pada dasarnya penyayang anak-anak, tidak bisa untuk tidak menganggap Nattawat seperti adik karena tingkahnya yang polos dan lucu.

Semua kelemahan Nattawat, diketahui oleh Fourth dan semua rahasia busuk Fourth diketahui Nattawat. Dari sini lah cerita ini dimulai. Cerita yang mengisahkan tentang hidup Fourth yang carut marut dan Nattawat yang tidak akan pernah melepaskan genggaman tangannya meskipun mereka bukan saudara yang lahir dari rahim yang sama.

***

Halo, fanfic ini dibuat hari minggu lalu saat aku putus asa menunggu klien yang datang terlambat overtime jam kerja. jadi bila ada notifikasi update dari fanfic ini, adalah karena bab ini mengalami revisi supaya lebih enak dibaca. fanfic ini juga dibuat secara impulsif, jadi akan lebih banyak elemen yang mungkin terlihat tidak alamiah sesuai plot. enjoy!

Anjing dan KudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang