Mansion [REVISI]

177 10 2
                                    

Di Mansion

"Gw boleh tanya nggak ras? " Tanya Noe

"Boleh mau tanya apa" Jawab Laras sembari menata pakaian nya di lemari karena dia di suruh pindah oleh Noe agar lebih mudah jika ada apa apa, walaupun sempat debat.

"Kalo boleh tau orang tua lu kemana? " Tanya Noe dengan hati-hati.

"Oh... Mereka udah nggak peduli sama gw..." Ujar Laras

"Maksudnya? " Tanya Noe lagi.

"Mereka selalu kasar sama gw sejak adik gw meninggal karena gw lalai menjaganya.... Ya begitu lah gw nggak mau inget itu lagi" Ujar Laras menitik kan beberapa air mata.

"Eh ras jangan nangis, maaf kalo gw nyinggung hal ini" Ujar Noe Menghampiri Laras lalu memeluk nya.

"Bukan salah lu no, ini salah gw yang  jaga adik gw nggak bener" Ujar Laras.

"Itu bukan salah lu ras, itu semua takdir" Ujar Noe Menenangkan.

"Makasih ya no" Ujar Laras.

"Untuk? " Tanya Noe.

"Udah mau nerima gw kerja di perusahaan lu, kalo nggak, mau makan apa gw" Ujar Laras.

"Ck... Udah nggak usah di pikirin" Jawab Noe.

"Dan sebenarnya rumah itu besok mau di ambil alih sama papa gw no, gw nggak bisa nolak karena itu juga rumah dia" Ujar Laras lagi.

"Ha?! Orang tua macam apa itu, eeee... Yaudah ras lu boleh tinggal di sini selama nya" Ujar Noe cengar-cengir.

"Kalo ngomong se enak jidat aja lu, nggak selama nya juga" Jawab Laras.

"Tapi gw serius" Ujar Noe.

"Iya iya si paling serius" Ujar Laras,  dia mencubit lengan Noe dan langsung berlari keluar kamar.

"Heh enak banget ya nyubit nyubit sini gw bales" Ujar Noe mengejar.

Mansion Noe yang Luas membuat mereka bisa berlari larian kesana kemari.

"Nggak bisa wleee" Ujar Laras.

Naas Laras sudah berada di pojok ruangan.

Laras terpojok, Noe mendekati Laras perlahan lahan seperti akan menerkam Laras.

Tatapan mata Noe tajam, Laras bingung mau kemana lagi.

Akhirnya Noe memojokkan Laras, tangan kiri Noe ada di samping tangan kanan Laras, dan tangan kanan Noe ada di samping tangan kiri Laras.

Tangan kiri Noe berpindah ke Pinggang Laras dan sedikit mengusap nya.

Laras menelan ludah nya, jantung nya berdetak tak karuan, desiran desiran aneh mengalir di darahnya.

Tangan Kanan Noe berpindah ke tengkuk Laras.

Deru nafas Laras tak karuan.

dan.....

"Aww" Teriak Laras.

Ya, Noe membalas cubitan Laras tadi lebih keras.

"Hahahaha mampus" Teriak Noe berlari ke ruang TV.

"Sakit banget bego" Ujar Laras sambil mengusap usap lengan nya.

|
|
|

Sreng... Sreng... Sreng...

Laras sedang memasak nasi goreng untuk makan malam mereka.

"Lagi ngapain ras? " Tanya Noe tiba tiba muncul.

Love Behind SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang