Annyeong readers^^ ini FanFiction ke 3 aku, ini yang pertama aku share ke wattpad.:) Readers bantuan Like+Comment nya yahh, supaya aku tahu kesalahaannya dimana . Gomawo^^ :'))
HURT...!!![ Chapter 1 ]
Matahari sudah memancarkan sinarnya. Terlihat wanita cantik masih tertidur pulas, dengan selimut yang menutupi setengah tubuhnya.
Sinar matahari yang begitu menyengat, masuk melewati jendela yang terbuka, menyentuh wajah cantiknya, hingga terasa begitu hangat juga silaw.
Namun itu tetap membuat Hani tidak beranjak dari posisinya. Walau pun kini ia menyadari, jam pertama mata kuliahnya sudah di mulai sejak 15 menit yang lalu.
Hana adalah kakak Hani, ia kini sedang menyiapkan sarapan untuk Hani, ah tidak bukan sarapan . Karna sebenarnya ini sudah hampir siang. "Hani... ayo bangus , cepat sarapan Hani." Hana berteriak mencoba membangunkan Hani.
Tidak ada jawaban , lelah Hana berteriak. Ia pun menyusul Hani kekamarnya "HANI !!!." Hani yang mendengar suara juga hentakan kaki yang semakin dekat pun, langsung menutup kuping juga wajahnya dengan bantal.
Ceklek
"Yakk... Hani cepat bangun, ini sudah siang cepat pergi mandi, sarapan lalu kuliah." Hana mengoyangkan tubuh Hani pelan, "..." tidak ada jawaban. "Heyy, cepat bangun pemalas." Hana mencubit lengan Hani,
namun Hani langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. "Kau tau ini sudah jam berapa eoh/? kau tahu!!!/? sekarang itu jam 10, mau sampai kampus jam berapa kau eoh/? mata pelajaran pertamamu saja sudah di mulai bodoh, ayo bangun!!!,"
Mendengar perkataan eonni nya Hani pun sontak bangun dari posisiNya , dan langsung menyabar handuk "eonni kenapa tidak bilang dari tadi/? aishhh eottokhe/?." Hana yang melihat tingkah laku adiknya pun merasa aneh, tapi menurutnya itu lucu. Hani memang sering melakukan hal seperti itu .
Hana pun kembali kedapur menyiapkan makanan. 30 menit kemudian Hani turun dengan tergesah-gesah. Hani langsung menuju pintu, "eonni aku berangkat ne." Hani beteriak dari arah pintu. "heyy, sarapan dulu Hani." Hana menggeleng melihat tingkah adiknya itu .
'°°°°°°°'
Terlihat wanita berambut blonde , yang tengah berlari tergesah-gesah. Tanpa sadar iya pun menabrak seseorang. "Akhh mianhae, aku buru-Buru." wanita itu berbungkuk sejenak , lalu meningkalkan pria itu begitu saja. Yang ditinggalkan pun hanya bisa bergidik , tanpa menoleh sedikit pun .
Sekarang Hani sudah berada di depan kelasnya , iya membungkuk memegang lututnya dengan nafas yang tersenggal-senggal 'hosh hosh hosh' . Iya mencoba mengatur nafasnya sebelum memasuki kelas . 'Eottokhe/? aissshh , aku tidak akan bisa masuk kalau begini' celoteh Hani, sambil terus melihat kondisi kelasnya yang tidak memungkinkan dia bisa masuk.
"Yak, hani...." terdengar suara pria yang benar-benar Hani kenal, yah itu mr. Kim . Dengan terpaksa Hani menolehkan wajahnya kedepan. "Ne saem/?." Hani menundukkan kepalanya. "siapa yang menyuruh mu masuk/? saya tidak mengizinkan kamu untuk masuk." mr. Kim mengeluarkan tatapan tajamnya.
"Ta ta tapi saem, aku..." sebelum Hani menyelesaikan perkatannya mr. Kim sudah menyuruh nya berlari mengelilingi lapangan sebanyak 100 puteran.Hani sudah berada di lantai dasar , dimana lapangan itu berada. Rambut blondenya masih dipenuhi oleh air yg terus keluar dari pori-pori kepalanya, kaki nya masih gemetar , berat dan lelah ia paksakan untuk berjalan ke tempat dimana jika murid menyemangati seseorang yang sedang lomba.
Hani duduk disana , matanya menatap frustasi lapangan yang besar itu '100 puteran' kata-kata itu terus terngiang-ngiang di kepala Hani, dia benar-benar tidak percaya. Murid baru 3 minggu di sana , sudah mendapat hukuman seperti ini .'aishhh jinja' Hani mengacak rambutnya.
"Sedang apa kau/?." Terdengar suara pria yang sudah Hani kenal siapa dia tanpa harus menoleh. Hani tidak menoleh , juga tidak menjawap pertanyaan pria itu. Ya Sehun pun langsung saja duduk di samping Hani, "kenapa disini/? di usir/?." Sehun kembali bertanya, dan terkekeh ketika mengucap kalimat terakhir 'di usir', "aishh kkau ini kenapa tertawa/?" Hani mendengus kesal , lalu memanyunkan bibirnya.
Sehun kembali terkekeh melihatnya, "jadi benar kau di usir." Sehun kembali meledek Hani, Hani hanya membalas dengan bibir yang terus di goyangkan.
"Dan aku juga sedang diusir." mendengar itu Hani menoleh ke Sehun , dengan tatapan seakan berkata 'benarkah'. Sehun yg mengerti pun menangguk. "Aku disuruh berlari mengelilingi lapangan 100 putaran, bagaimana dengan mu/?". Hani tersenyum bahagia mendengar penjelasan Sehun. Sehun yg melihatnya pun kesal, "kenapa kau bahagia sekali aku dihukum juga/?." Sehun menautkan kedua alisnya. Hani sedikit terkekeh, "sudalah ayo kita berlari" Hani beranjak dari duduknya , dan mulai berlari pelan . Sehun hanya bisa mengikuti Hani dari belakang.
"Hey, lari mu pelan sekali sih. Dasar lambat." Sehun berlari mendahului Hani. "apa katamu lambat/?" Hani berusaha mengejar Sehun, namun tetap dia tidak bisa mengejarnya. "Kau tidak akan bisa mengejarku lambat, wlekk." Hani geram karna Sehun terus meledeknya . "Baiklah kita berlomba..." Sehun yang mendengannya , berhenti dan menoleh kebelakang. Dilihatnya Hani yang sedang mengatur nafasnya , sesak.
Sehun mengangkat alis kanannya ke atas, dia tidak mengerti maksud Hani. Hani berjalan mendekati Sehun, "jika dalam 1 jam dapat selesai 100 putaran, dia adalah pemenangnya..." Hani masih mengatur nafasnya, "lalu/?". "Dan yg kalah akan mentraktirnya untuk makanan apa yang pemenang inginkan. Setuju/?" Hani menyodorkan tangannya pada Sehun, untuk membuat perjanjian. "Baik, siapa takut". Sehun menyeriangai penuh arti.
Mereka pun mulai berlari, Hani benar-benar marasa kakinya sudah tidak kuat lagi menopang berat badannya, ia benar-sudah lemas . Dan... "akhh,"
Readers .. gimana ceritanya menurut kalian/? Ini baru tahap awal chingu jadi belom kelihatan awal permasalahnya . Vote+Comment ya readers ^^ Gomawo :')) maaf yah masih sedikit.