One

0 0 0
                                    

Hening, hanya suara shaura yang terdengar. shaura sedang menceritakan bagaimana extrakulikuler nya kemarin.

" ma tau gak? adek terpilih jadi anggota inti di teater " senyum lebar
" iya kah? bakat kamu di teater selain vocal apa aja nak ? " tanya mama kembali
" adek bisa drama, muspus, bisa semua "
" halahhh peak lu " Saut canda hanasta
" apasi kak "
" Semua bisa, balet bisa lu? "
" mana ada balet di teater "
" mulai mulai, lagi sarapan ada aja di debatkan " kata papa sembari menyeruput teh hangat
" abang duluan pa, masa iya adek di remehkan "
" gua gak meremehkan, tapi gua "
" tapi apaa? udah jangan bikin adek nya badmood abang " saut mama memotong bicara hanasta
" emang merusak mood " lanjut makan dngn wajah kesel nya

Jam 07.30 berjalan.

" entar jemput adek jam 12 ya, selesai ujian langsung anter ke perpustakaan "
" aduhhh ribet banget "
" ayo lah bang, nanti adek traktir deh "
" iyaudah "

Hanasta menancap gas nya meninggalkan adek nya tanpa permisi.

" hei rum, kok kamu pagi pagi sudah gak ada dirumah ? " tanya shaura sambil menaruh tas nya
" iya, aku ada rapat osis tadi, maaf ya gak pamitan sama kamu " jawab Rumi
" it's okey rum " senyum

Bel kelas berbunyi, menunjukkan jam istirahat.

" kantin yuk " ajak kaluna
" duluan aja lun, aku nyusul aja entr " saut Rumi
" barengan ajaaa " kata shaura sembari merangkul kaluna
" duluan ya, aku mau beresin loker dulu "
" iyaudah kita tunggu di kanti ya, bye "

Kaluna dan shaura pergi kekantin berdua.

" Rumi kenapa ya? Kok hari ini beda banget " tanya kaluna penasaran
" entah, lagi badmood kayak nya " jawab shaura sembari meminum es teh nya

Skip masuk kelas jam terakhir.

Mereka melanjutkan ujian dengan mapel terakhir, iya hari ini terakhir mereka ujian sebelum naik kelas.

" ga kerasa udah mau kelas 3 ya " kata kaluna tersenyum
" iya, perasaan baru kemarin kenalan di kanopi depan " terkekeh
" waktu terus berputar, hargai selagi waktu masih ada " ketus Rumi
" maksud nya? " tanya kaluna
" forget it " jawab Rumi singkat

Di halte sekolah.
" mau pulang bareng gak? bang asta mau jemput ni " ajak shaura
" gausah ra, aku sudah pesan taxi kamu duluan aja " saut rumi
" naik taxi bareng kaluna ? "
" enggak ra, dia naik taxi sendiri " saut kaluna di samping nya

Terlihat mobil hitam dari arah kanan, dengan ciri khas itu mobil hanasta.

" buruan dek " ucap hanasta dari kaca mobil yang terbuka setengah "
" sabar ih , guys aku pulang duluan yaa " pamit shaura
" iya hati hati ra " jawab kaluna dan Rumi
" Rumi barengan ayo " ajak hanasta
" enggak kak, Rumi naik taxi "
" oke "

Tancap gas mobil, hanasta dengan wajah gembira dia mulai membuka suara.

" lo tau dek? "
" apaan ? "
" temen mu cantik "
" buset, kaluna? "
" heem, masa ya Rumi si "
" emang cantik, temennya siapa dlu dong"
" kenalin dong, send wa lah "
" dih, siape lu "
" jahat amat sama abang sendiri "
" entar aje, adek izin dlu sama luna "
" okee, terimakasihh adekk yang paling aku sayang "
" pret "

Skip sampe perpustakaan. Shaura hanya membayar premium bulanan untuk pinjaman buku selanjutnya.

" ayo bang sudah selesai "
" yaudah ayo "

TBC...

Enjoy guys❤️‍🔥❤️‍🔥

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara aku, kamu, dan diaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang