꩜ ࣪˖𓂅⁩ Prolog

4 1 0
                                    

Derap langkah pasukan bayangan itu mulai mendekat, suaranya menggema di lorong-lorong bangunan tua tak berpenghuni. Sarang laba-laba menghiasi setiap langit-langit ruangan bahkan pada lampu kristal yang menggantung di atas sana, debu dimana-mana. Hama pengganggu seperti tikus-tikus besar terus berlarian kesana dan kemari mencari tempat perlindungan, cicitan yang terus terdengar membuat ruangan-ruangan bangunan tua itu tak terasa sepi lagi.

"Temukan bocah sialan itu, cari di setiap sudut bangunan! Jangan biarkan dia kabur lagi." salah satu panglima pasukan bayangan itu berteriak memberi perintah.

"Baik!" jawaban serentak yang begitu kompak terdengar berseru.

Di salah satu ruangan, seorang anak kecil meringkuk ketakutan sambil memeluk kepalanya, keringat dingin yang terus bercucuran membuatnya terlihat payah. Nafasnya begitu tersengal seperti orang yang baru saja dikejar-kejar anjing gila. Matanya mulai mengeluarkan air mata yang mati-matian ia tahan agar tidak keluar, kini ia serahkan segalanya kepada yang di atas.

Salah satu anggota pasukan mendekat ke tempat Ray berada. Ya, nama anak itu adalah Ray, Ray Raskhala. Menyadari hal itu, jantungnya terus berdegup kencang, tubuhnya terus gemetar, bibirnya terus berkomat-kamit berdoa, berharap ada yang menolongnya.

𑁍 ࣪˖ 𓂃 . ࣪ ˖𓂃𑁍 ࣪˖

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mysterious DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang