03

11 2 1
                                    

Lihat ke atas untuk bermimpi, lihat ke bawah untuk bersyukur, lihat ke depan untuk terus berkembang, dan jangan lupa lihat ke belakang untuk memperbaiki diri

Tidak ada yang lebih menyakitkan untuk seorang anak perempuan selain cinta pertamanya yang membencinya. Dhara berpikir apakah dengan lahirnya ia ke dunia adalah sebuah kesalahan?.

Namun siapa yang meminta itu? ia pun akan berpikir untuk langsung menuju surga daripada membuat cinta pertama ayahnya pergi karena dirinya.

"Maaf bunda, Dhara belum bisa jadi anak yang membanggakan seperti Daren. Tapi bunda tenang aja, Dhara akan selalu berusaha kok" Dhara kembali menangis, tangan nya terulur mengusap foto wanita cantik dengan perut membesar. Bundanya, dunia nya yang belum pernah ia sentuh dan lihat secara langsung.

Dhara teringat pesan oma nya, "Nama Dhara itu bunda yang kasih, sebelum meninggal bunda udah siapin nama buat Dhara artinya cantik lagi dan Dhara lahir sesuai perkiraan bunda tapi situasi nya tidak terkendali saat itu".

Sejak kepergian bunda, Oma bilang Davi menjadi gila kerja bahkan anak kembar nya tidak diperdulikan. Namun ada saja cobaan yang menimpanya, saat perusahaan mengalami kebangkrutan tiba tiba ia mendapatkan kabar dari rumah sakit ibunya ditemukan tewas di jalan diduga korban tabrak lari.

Dunia Davi semakin hancur saat itu, namun tak lama kemudian dunianya kembali tertata saat kehadiran Elvina dalam hidupnya.

Elvina banyak membantu nya, dan mulai lah mereka membangun rumah tangga. Daren yang tumbuh menjadi anak yang cerdas menjadi kebanggaan orang tuanya. Berbeda dengan Dhara, yang selalu salah dimata mereka.

***

Jakarta, 28 Maret 2006

Allena saat itu sedang berkutat dengan peralatan memasak nya, membuat tongseng kambing kesukaan Davi. Namun tiba-tiba ia merasakan mulas di perutnya. Saat dia pergi ke toilet, air ketubannya pecah dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Namun saat dibawa ke rumah sakit dia belum juga melahirkan dan dirawat untuk observasi selama 3 hari. Davi dengan setia menemani dan menjaga Allena.

Hingga pada 28 Maret ia melahirkan Daren secara normal pada pukul 23.15 WIB.

Namun saat itu Daren lahir secara prematur dengan berat kurang dari 1kg. Allena yang tidak merasakan kontraksi lagi dianjurkan untuk beristirahat dan menunda persalinan anak keduanya untuk memberikan kesempatan berkembang lebih lama.

"Kamu beneran gamau operasi aja?" Allena menatap Davi seraya menggeleng lembut, ia tersenyum manis membuat siapa saja yang melihatnya akan merasakan perasaan yang sama, ketenangan. "Kamu dengar kan kata dokter, bayi ini masih bisa berkembang dengan lebih baik" Tunjuk Allena pada perutnya yang masih terlihat buncit.

"Kalo kamu merasa sakit walaupun cuma sedikit langsung bilang aku ya" Allena kali ini terkikik gemas melihat kelakuan suaminya "iya pokoknya aku langsung bilang ke kamu deh".

Mereka kembali menatap putra pertamanya dalam inkubator, "Daren" Ucap Allana tiba tiba. "Daren artinya malam" Ucapnya lagi.

"Daren sky? langit malam?" Ucap Davi kali ini, Allena dengan ekspresi berbinarnya langsung mengangguk setuju. "Daren Sky anak bunda, tumbuhlah jadi anak sehat dan berbakti ya nak"

Dharendhara || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang