Prologue-victims

1K 58 0
                                    


Ruangan gelap dengan lampu remang remang, hampa dan sempit dengan dinding kayu yang rapuh, seperti akan siap runtuh

nafasku yang menderu, dadaku seperti terisi air. sesak.. mataku juga perih, air mata yang tak bisa keluar..

pergelangan tangan ku yang lecet, memerah sakit dan gatal karna borgol besi berkarat menahan kedua tangan ku sekarang.

aku menoleh ke orang sebelah ku. wajahnya gelap penuh kesedihan dan penyesalan.

"Al.." ucapnya pelan. orang ini senasib dengan ku

"...del kita bakal mati, Adel.." nada ku bergetar.  air mata ku turun. tak kuasa lagi menahan suara, isakan tangis ku memenuhi seisi ruangan

Menyesal, dan penyesalan tiada guna sekarang. ini benar benar akhir dari segala nya.

Adel mengusap pelan bahu lemah Freya. ia tau seberapa lama Freya menahan tangisan ini untuk tidak keluar. air matanya pun juga ikut turun menyusul.

'BUGH' suara pintu ruangan itu di buka dengan tendangan, memperlihatkan 2 orang lelaki berbadan besar dan kekar dengan kaus oblong partai yang sudah lusuh. mereka tanpa basa basi langsung menarik Adel dan Freya,memaksanya berjalan

"Bangun brengsek! Jalan yang bener!"
teriak satu nya ke adel yang jatuh karna ia tendang. dia menarik rambut adel ke atas.

"dasar kampung anjing!!" Freya memberontak dan menonjok Laki itu dengan keras. tapi gagal karna di cegah oleh laki laki satunya.

alias Freya pun tersungkur ke tanah karna pukulan itu.

"mau mati gausah belagu!!" laki itu langsung menghampiri Freya dan menendangnya sampai terpojok ke dinding, darah segar keluar dari mulutnya

"FREY!!" teriak adel, hati nya teriris melihat Freya di hadapannya lemah tak berdaya

"tinggal nurut, apa susahnya toh? dasar anak jaman edan" laki laki itu pun langsung menarik lengan Freya, menyeretnya sampai tujuan

mereka dibawa ke panggung kayu kecil dengan suara penonton yang menggelegar, dan api dari obor yang berkibar

'MATI! MATI! MATI!'

'DASAR GONDOK!'

'BRENGSEK!!!' teriak penonton berseru, sedangkan di sisi lain panggung, terlihat 2 orang duduk terikat tak berdaya.

Aran, dan Natio.

mereka berdua berlumuran darah, dengan jas hitam yang sudah koyak, dan sobek. luka pun juga terlihat dari robekan baju itu. mereka di lempari batu oleh penonton..

'masih terlihat abu abu, aku pun tak mengerti semuanya.. mengapa orang orang ini sangat jahat.. menghukum semuanya tanpa hakim... aku juga nya yang bodoh ternyata..'

Freya dan adel berlutut di panggung itu, menghadap penonton massa. suara mereka makin kencang, melihat freya dan adel di panggung, banyak dari mereka langsung mengangkat cangkul, tombaknya.

"Tenang semua nya!, di hadapan kalian sekarang tiba anak dari bejat bejat yang memakan uang rakyat! mereka juga yang menikmati harta haram dari orang tuanya! karna itu, kedua anak ini akan di eksekusi secara perdana!!!" ucap MC membuat suara penonton semakin keras dan menggelegar.

Adel menunduk, pandangan nya buram, pikiran nya pun juga entah kemana, telinga yang berdenging bersama suara keras yang mencaci dirinya. sedangkan Freya? dia menatap pesimis ke Adel. mereka saat itu sudah tak memikirkan apapun selain penyesalan masa lalunya.

.
.
.

semuanya terasa cepat, padahal baru 2 hari yang lalu..

.
.

Victims.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang