homies

291 27 8
                                    

.
.








.ini tentang perasaan yang mungkin orang orang tak mengerti pada nya.

















.

"cari pelakunya." Nadanya yang tegas membuat orang yang disuruhnya itu langsung pergi melaksanakan perintahnya

"bagaimana bisa kasus kecil ini menjadi masalah?! dasar bodoh! aku sudah membiayai sekolah mu mahal tapi kenapa hasil nya gini?!" pria dengan badan kekar itu berbicara dengan seorang perempuan di depannya, tampang gadis remaja

"kalau saja aku tau pelakunya, aku akan mencincang daging nya sekarang juga! bahkan bersama tulang nya ."

"ayah..." ucap gadis remaja itu, akhirnya dia buka mulut, setelah ocehan sang ayah berhenti

"diam saja kamu, ayah tak akan melakukan ini kalau tak ada berita dari sekolah mu itu. bodoh nya malah seorang remaja yang menulis itu."

"maaf yah, aku dan teman temanku bakal klarifikasi.."

"terlambat, Freya. aku sendiri sudah di kritik karna berita bodoh itu. ah! anak sekarang bikin pusing saja!!" bentak sang ayah sambil menggebrak meja. membuat anak perempuannya bergidik takut akan ayahnya yang tempramental

.....☆☆☆

mau di sembunyikan bagaimana pun, bangkai pasti akan tercium bau nya. aku tak akan pernah cukup untuk memberhentikan perilaku ayah.

penggalan kata yang selalu terbayang olehnya ketika ia sedang pupus harapan hidupnya. kini dia sendiri di temani dinginnya angin malam

dari balkon teras lantai 2, Freya berdiri dan menikmati pemandangan lampu putih dan oranye dari kejauhan. melihat halaman rumahnya yang cukup luas, dan terdapat pos satpam yang masih terjaga melaksanakan amanah dari penghuni rumah.

gadis itu mengambil handphone nya dan memainkan sosmed yang dia sering gunakan untuk wadah menumpahkan keluh kesahnya.

'kring kring' tiba tiba telepon masuk dari.. Fiony? tanpa lama, Freya langsung mengangkat telepon itu.

"Iya halo?" -fre

"Chika?? aku mau minta tolong jemputt! aku ngumpulnya udah selesai, di tempat biasa ya, jangan lama lama!"-Fio

" Tempat biasa mana??" ujung bibir Freya terangkat sedikit, dia tau sepertinya Fiony salah kontak, tapi ia lanjutkan karna penasaran

"Lah kok gatau sih? di kafe pantjoro! punya kak adel!"-Fio

" Cepetan chik, aku takut banget.. udah masuk jam begal soalnyaa, huhuuu" -Fio

"Iya, iyaa aku jemput." ucap Freya menutup telepon, dan langsung turun bersiap siap pergi ke tempat tujuannya. entah kenapa dia malah menuruti orang yang bahkan dia mantan saingan di sekolahnya

Freya ingin membawa mobil bmw andalannya, m5 f90. awalnya satpam tak mau membukakan gerbang untuknya.

"Pak, please kali ini aja, pacar ku lagi darurat.. dia pengen di jemput. aku juga takut dia kenapa kenapa, plisss ya pak???" Freya memasang muka memelas, membuat pak satpam itu tak tega. akhirnya setelah beberapa saat satpam itu akhirnya luluh dengan nona muda nya.

Freya melambaikan tangannya dari jendela dan di balas satpam dengan senyuman. disaat itu juga Freya menginjak gas dan mobil itu pergi dari pekarangan rumah mewah nya.

dia tau dimana kafe pantjoro, karna terletak tak jauh dari penginapan favoritnya. dalam hitungan puluhan menit, dia sudah sampai. di pinggir jalan dia melihat gadis yang sibuk bermain handphone nya, ya. itu adalah Fiony

Victims.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang