Aksara menyimpulkan bahwa tabrakan dimensi yang terdeteksi tidak hanya fenomena fisika biasa, tetapi juga memiliki akar dalam sejarah besar Indonesia. Di mana entitas dari masa lalu berusaha masuk ke masa kini. Terbukti dari semua data efek elektromagnetik yang ditemukan, mayoritas berada di tempat-tempat yang mengandung unsur bersejarah. Penemuan terbarunya saat ini membuat Aksara kalang kabut, dia memerintahkan Valdo untuk segera menghubungi Museum Nasional Indonesia.
"Hubungi penanggung jawab museum, saya akan kesana sekarang juga. Jika mereka tidak mengizinkan, berikan pernyataan palsu yang meyakinkan seperti perintah darurat dari pihak berwenang atau sebagainya!"
"Baik." Valdo pergi dari ruangan menghubungi segala relasi yang dia miliki agar tuan mudanya bisa masuk kesana.
Aksara menyalin data-data yang dia butuhkan sembari menunggu Valdo. Sekitar 15 menit Valdo kembali ke laboratorium pribadi Aksara.
"Mereka memberikan izin, saya akan membawa beberapa orang untuk membantu penelitian," Valdo berinisiatif mengajak tim bawahannya ikut.
"Tidak perlu, semakin sedikit yang tahu semakin baik." Aksara tidak mau penemuannya tersebar sebelum benar-benar mendapatkan hasil dan bukti yang pasti. Dia telah belajar dari insiden Profesor Kendra, tidak semua orang bisa menjaga rahasia.
Mereka berdua bergegas menuju museum menggunakan ferrari merah kesayangan Aksara. Awalnya Valdo telah menawarkan untuk menyopiri tuan mudanya tapi Aksara menolak. Dia tahu bahwa Valdo selalu mementingkan keselamatan dalam berkendara, konsisten berpacu dalam kecepatan aman. Aksara tidak menginginkan kecepatan aman, apalagi data pola gelombang elektromagnetik yang awalnya stabil dan teratur mulai menunjukkan penurunan. Mereka harus sampai secepat mungkin, Aksara tidak ingin kehilangan bukti.
Sesampainya di museum, Valdo ternyata mengenal baik penanggung jawab museum. Beliau bernama Pak Romi, laki-laki pendek yang sudah terlihat berumur karena rambutnya yang beruban. Beliau ikut menemani sekaligus mengawasi, karena tamu dadakannya ditakutkan sengaja maupun tidak sengaja merusak barang milik negara.
Museum yang biasanya ramai oleh pengunjung dan turis, saat tengah malam terasa begitu berbeda. Ruang pameran dipenuhi artefak-artefak bersejarah tampak kosong dan tenang. Dengan hati-hati, Aksara mendokumentasikan dengan merekam setiap detail barang yang ada, segala macam artefak kuno dilewatinya.
Aksara mencari titik konsentrasi energi elektromagnetik yang paling besar, melalui data yang terpampang pada layar tabletnya. Titik itu mengantarkan mereka pada sebuah ruangan dengan pintu jati gaya tahun 80-an. Pak Romi yang membawa setumpuk kunci, dengan cekatan beliau memilih salah satu kunci untuk membuka pintu. Entah bagaimana dia bisa menemukan kunci yang tepat, diantara banyak kunci yang mempunyai bentuk serupa.
Saat ruangan dibuka, tepat ditengah ruangan terdapat peninggalan kuno yang dilindungi oleh kaca tebal dan alarm keamanan pada umumnya. Barang yang sangat dilindungi itu merupakan keris legendaris milik kerajaan Singhasari, yang dikenal sebagai Keris Mpu Gandring.
Sedikit yang Aksara ketahui tentang keris ini. Keris Mpu Gandring merupakan senjata yang awalnya dipesan oleh KenArok, dari seorang empu terkenal bernama Mpu Gandring. Namun, keris ini malah membawa kutukan bagi KenArok.
Keris belum selesai ditempa ketika Ken Arok mengambilnya, KenArok terburu-buru menggunakan keris untuk membunuh Tunggul Ametung. Bahkan dia juga membunuh sang Mpu yang menempa senjata untuknya. Sejarah ini menjadikan Keris Mpu Gandring menjadi sebuah simbol pengkhianatan dan kutukan dalam sejarah Kerajaan Singhasari.
"Hati-hati," Pak Romi dengan terpaksa mengambilkan keris itu untuk ditunjukkan pada Aksara. Dari awal dia tidak suka dengan kehadiran anak ini. Beliau hanya menurut karena Valdo bilang, ini adalah perintah dari pemerintah pusat untuk mendukung kepentingan penelitian. Bahkan Valdo memberikan surat perintah resmi dari negara, tidak mungkin Pak Romi menolaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/370332159-288-k807921.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(KKN) DIMENSION OF NUSANTARA
FanfictionKetika benda-benda langit tiba-tiba mendekat ke Bumi dunia terperangah. NASA dan lembaga penelitian global lainnya berlomba-lomba mencari jawaban atas fenomena anomali ini, namun hasilnya nihil. Di tengah kebingungan ini, Aksara, seorang mahasiswa f...