2

2 1 1
                                    

"biarkan aku merasakan kebahagiaan."
-vello

Terlihat seorang wanita cantik yang tersenyum lembut kearah anak laki laki di depannya.

Namun di saat yang bersamaan, terlihat pemuda yang bersama wanita tadi sedang membersihkan kamarnya.
Siapa dia? Dia adalah Vello, tadi ia bermimpi bertemu wanita yang memakai jubah serta tudung kepala berwarna putih membuat setengah wajahnya tertutup.

flashback!

Wanita tersebut berkata, "jangan sedih sayang" lalu tersenyum lembut pada Vello.

Sebelum menghilang wanita itu melanjutkan perkataannya,"ibu akan selalu di sisimu"

vello mengangguk lalu sosok tersebut menghilang. Dengan linglung dia menatap sekitar nya, KAMAR! Ini kamarnya, bukan lapangan bunga yang terakhir kali ia lihat.

Perlahan bangun dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi lalu bercermin.

Flashback end!

"Dia bunda ya?, hihi cantik!" Vello tersenyum sumringah mengingat seorang wanita yang ada dalam mimpinya adalah sang bunda.

"Sekarang aku hanya harus memasak!" Vello bergegas berlari keluar kamar menuju dapur.

Di dapur ia dengan lihainya memasak seperti sudah pro dalam memasak.

Keringat bercucuran dari wajah nya karna panas dari kompor. Vello menarik nafas dan berkata dengan ceria,"yeyy sudah jadi."

Perlahan, vello berjalan menuju meja makan sambil membawa nampan berisi makanan dan meletakkan nya di meja.

"Ayah pasti senang! Aku sudah memasak makanan kesukaan ayah!" Vello dengan semangat berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Di sisi lain

"Anak yang lucu" ucap seorang pria berbicara kepada temannya sambil menatap layar laptop nya.

"Ya, dia cukup menggemaskan" Jawab pria di samping nya sambil meminum segelas wine

'aku akan memiliki mu sayang' batin salah seorang pria.

Di sisi vello

"Hah~" vello menghela nafas panjang.

"Entah kenapa akhir akhir ini tubuhku selalu kelelahan."

Vello merebahkan dirinya di kasur, menatap langit langit dan perlahan menutup mata.



•••

"Nak!" ucap pria parubaya yang masih terlihat muda dan tampan kepada anak laki-laki di depannya.

"huh?, a-apa yang terjadi?!" anak laki-laki itu membatin dengan tubuh gemetar

"Vello! lihat, kakak membawakan kue untuk mu!" ucap Wiliam.

siapa mereka?, mereka adalah Vello, Carlos, dan Wiliam.

Begitu Vello mendengar kakak keduanya-wiliam ia langsung menangis.

Vello tak ingin menangis, tapi entah kenapa tubuhnya tidak bisa di kendalikan seolah memaksa agar cairan bening turun dari mata indah milik nya. "maafkan ayah nak, ayah menyesal..." lirih Carlos dengan tatapan penuh penyesalan.

Vello mengangguk lalu memeluk Carlos dengan erat. "ayah... aku sudah memaafkan mu" vello tersenyum.

"Adik, maafkan kakak juga, ya?" Wiliam bersikap seolah dia ingin tertawa. Namun nyatanya dia tidak bisa membohongi vello dengan tatapan nya. Tatapan penuh kesedihan, penyesalan, ketakutan, dan kesendirian menyatu menjadi satu di dalam mata Wiliam.

"iya, aku juga memaafkan mu kak bahkan sejak dulu!" ucap Vello bersemangat.

"sungguh?"

"iya!"

Wiliam menatap vello lalu tersenyum dan di balas cengiran oleh adik bungsunya itu.

"adik..." lirih pemuda yang memakai baju serba hitam.

"k-kak arsen?!" vello menganga tak percaya begitu melihat kakak pertamanya yaitu arsenio tengah menangis dan berusaha memeluk nya.

si bungsu (vello) terdiam seribu bahasa kala kakak pertama yang ia kenal sangat membencinya itu, memohon permintaan maaf darinya.

"vello maafkan kakak" arsen menangis tak karuan sambil memohon.

"i-iya, aku maafkan kak" vello tersenyum lembut pada kakak pertama nya dan melepaskan pelukan pada sang ayah.

lagi lagi vello terdiam seribu bahasa, ia kaget! sangat kaget, begitu melihat kakak nya menangis dengan keras bahkan sampai membuat suaranya serak.

"kak... sudah! berhenti menangis bodoh!" Wiliam memberi jitakan pada dahi arsen lalu mendengus

vello tertawa lebar, namun di hatinya ia gelisah. sangat gelisah jika ini hanya mimpi! tapi ia merasa jika ini bukan mimpi, semua terasa nyata! bahkan ketika dirinya menangis dan di peluk pun, itu sangat terasa...

'tuhan, jika ini hanya mimpi tolong jangan bangunkan aku...' batin vello melirih sebelum melihat cahaya putih yang mulai mendominasi ruangan penuh bunga tempat ia berada saat ini.

'silau!' vello menutup mata merasakan jika tubuhnya terasa seperti ter angkat ke atas dan di penuhi cahaya putih.





vello membuka mata perlahan dan mulai melihat sekeliling nya, 'ini kamar...' ia terlihat kecewa dan putus asa saat ini. 'jadi semua itu mimpi ya?, tapi kenapa begitu terasa? hiks ...' ia menangis dalam diam berharap yang ia lihat tadi adalah kenyataan dan bukan mimpi.

ia melihat jam di atas laci nya, sudah pukul 8 malam!

ah! vello belum makan apapun dari pagi, ia merasa perutnya ini meronta-ronta ingin di beri makanan.
tapi ia terlalu malas pergi ke dapur untuk mengambil makanan, lagipula memang akan bisa mengambil nya? TAK MUNGKIN! ketika malam, kulkas, atau bahkan tempat yang menyimpan makanan akan di kunci. itu adalah keputusan arsenio, dia beralasan takut jika anak pembawa sial itu akan mengambilnya.

vello meringkuk di kasurnya, mencoba tertidur lagi tapi sangat sulitnya!. ia memutuskan untuk membaca buku.

'hm,,, jika di ingat ingat, aku belum pernah di bacakan cerita sebelum tidur apa aku minta ayah untuk membaca kan, ya?.' batin vello ragu
















____________________________________________________________________________


HALO GES!!!, jadi ini cerita baru aku. mungkin bakal jadi cerita terakhir aku karna mau balik mondok.

kemungkinan juga ga bakal aku lanjutin ceritanya... segitu aja yaa, siapa tau ada yang mau lanjutin cerita aku kan? jujur aja aku ga tega ninggalin semua cerita yang udah aku tulis dengan susah payah. aku harap ada seseorang yang bisa lanjutin cerita aku, yaa walaupun alur nya bakal beda sama yang aku pikirin.

but, aku udh seneng kok kalo ada yang mau lanjutin cerita ini... bye bye guyss 👋🏻👋🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUMAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang