FL.03

214 13 1
                                    

Happy reading Thuk khon ☀️🌻🤍
.
.
.
.




"FAEEEELLLL!"

Teriakan melengking itu mengalihkan atensi Fael terhadap buku yang sedari tadi ia baca dan juga dua sahabatnya yang berada didepannya. Mendongakan wajahnya dan menghela nafas jengah setelah mengetahui siapa pemanggil itu.

'Ngapain lagi sih ni jalang satu! Ganggu hari tenang gue aja.' Gerutu Fael dalam hati.

"Ngapain lo kesini? Gausah deket-deket Fael deh. Gatel banget jadi cewe!" Sewot finn saat mendapati sipemanggil duduk disamping Fael.

"Suka-suka gue lah. Lo napa sewot? Fael nya aja diem gue jejerin." Balas cewe tersebut.

"Pim! Geser!" Titah Fael dengan suara datarnya.

"Ihh Fael aku kan kesini mau berduaan sama kamu. Kamu gak kangen apa sama aku, hmm?" Tanya Pim manja

Oke jalang ini mulai genit ternyata! Fael, Sadana dan Finn memutar bola matanya malas. Andai dia bukan perempuan, mungkin sudah habis oleh Fael.

Perlu kalian ingat! Fael tidak suka disentuh oleh siapapun kecuali dengan orang yang ia kehendaki. Jangankan disentuh, bersebelahan saja dirinya sudah merasa risih setengah mati!

"Gausah kegatelan deh lo Pim. Lo gak liat apa tu si Fael risih deket sama lo." Timpal Sadana yang sudah jengah.

Tak menjawab omongan Sadana bahkan tak mengindahkan perintah Fael, Pim meletakan kotak bekal dihadapan Fael.

"Nih aku bawain kamu makan siang. Kamu pasti belum makan kan." Ucap Pim membuka kotak bekalnya yang berisi nasi goreng~ seafood?

Sadana dan Finn menahan tawa saat mengetahui isi dari kotak tersebut. Sedangkan Fael hanya meliriknya tanpa minat.

"Aku masak ini sendiri tadi sebelum kekampus. Kamu cobain ya, pasti enak." Sambungnya lagi yang mulai menyendok nasi goreng tersebut.

"Sini aku suapin. Aaaa." Pim menyodorkan nasi goreng itu kemulut Fael yang tak diberi respon apapun oleh si empu.

"Kok Fael gak mau buka mulut sih . Ini aku buat nya penuh cinta lo, spesial buat kamu." Keluh Pim memasang wajah sedihnya.

"Cih! Yang ada Fael bakalan masuk rumah sakit gara-gara makan masakan lo." Ejek Finn yang disambut gelak tawa oleh Sadana.

"Lo berdua bisa diem gak sih! Mana ada Fael bakalan masuk rumah sakit, orang gue gak naroh racun di masakan gue juga." Kesal Pim meninggikan suaranya.

"Langsung aja! Lo mau apa sih dari gue, Pim?" Tanya Fael  yang sudah risih dengan perempuan satu ini.

Pim menatap manik mata coklat madu milik Fael dengan tampang memelasnya.

"Kamu pasti tau apa yang aku mau dari kamu Fael. Aku mau kamu jadi pacar aku, jadi milik aku." Ujar Pim tetap sama.

"Fael kan udah berkali-kali bahkan beratus ratus kali ngomong kalo dia gamau sama lo. Kenapa lo ngotot sih Pim?" Sela finn jengkel.

"Kenapa? Kenapa gabisa Fael? Aku udah tiga tahun berusaha supaya kamu suka sama aku, semuanya aku lakuin buat narik perhatian kamu. Tapi kenapa sedikit pun kamu gak pernah ngelirik aku? Apa kurang perjuangan aku selama tiga tahun ini buat deketin kamu Fael?"

Shit! Itu lagi ucapan dari kang drama satu ini. Jujur kepala Fael sudah mendidih sedari tadi. Dirinya sangat risih ditempeli oleh Pim.

"Lo berusaha sampe ribuan tahun pun gue tetep gak akan tertarik sama lo! Lebih baik lo berhenti gangguin hidup gue dan enyah dari pandangan gue!" Oke emosi Fael sudah diambang batas.

Favorite LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang