FL.01

338 16 0
                                    

Happy reading Thuk khon ☀️🌻🤍
.
.
.

Hai! Gue Nafael Kanigara, biasa dipanggil Fael sama teman-teman, tapi gak jarang juga yang manggil gue sama nama lain. Terserah mereka lah. Gue mahasiswa tahun ke tiga fakultas management bisnis di  Shahusatara university atau singkatnya SU. Karena insiden yang gue alami dulu di tahun pertama gue kuliah di Bangkla University, gue terpaksa harus berhenti kuliah selama satu tahun dan mendaftar lagi dikampus lain sebagai mahasiswa baru. Yang mana seharusnya gue udah lulus sekarang kalau aja gue gak berhenti.

Selama 3 tahun di SU, gue cuman punya 3 teman yang memang bener-bener mau temenan sama gue. Sisanya? Mungkin karena gue tampan, kaya raya atau apa gue juga gak tahu, yang pasti gak tulus sih.

Selama di SU gue jadi incaran para mahasiswa ataupu mahasiswi, bahkan tak jarang dosen pun ikutan nge goda karena parasku. Bukan mau sok kecakepan, tapi memang iya gue tampan dan manis, bahkan tak jarang ada yang ngatain gue cantik(?). Tapi mereka gak berani deketin gue karena katanya gue bar bar (?) Entahlah, gue gak ngerasa begitu. Sebagian yang gak suka gue bahkan tak segan ngatain gue dengan sebutan jalang, sebenarnya satu kata itu sangat sensituf buat gue, tapi gue  berusaha buat abai. Toh kenyataannya tidak seperti itu.

Aku beri tahu, dari tahun pertama gue di SU ada 1 dosen yang selalu ada buat gue. Gue beri tahu kalau dosen itu sangat mesum terhadapku, tapi gue suka sih hahaha.

Oke sedikit aja sesi perkenalan ini, sisanya kapan-kapan. Dan disini gue akan ngasih tahu kalian sesuatu kalau gue....

"Heh Fael! Bengong aja sih njir." Finn menepuk bahu Fael menyadarkan Fael dari lamunannya.

"Si cebol, jangan ngagetin dong." Sahut Fael kesal.

"Si monyet, gue pelan ya nepok nya. Makannya jangan bengong mulu, mikirin apa sih lu?" Tanya Finn.

"Iya, mikirin apa sih lu bengong mulu dari tadi? Habis kebobolan ya lu semalem makannya bengong." Sahut Sadana.

Plak.

"Sialan! Sakit El." Protes Sadana mengusap kepala bagian belakangnya karena mendapat geplakan mesra dari Fael.

"Mulut lu gapernah nyium bilah parang emang ya!" Geram Fael.

"Mampus lu, makannya jangan ngadi ngadi kalo ngomong." Ejek Finn.

"Gue mikirin nasib gue setelah ini njir. Lu berdua denger kan tadi Pod bilang gue dipanggil keruangan tuh dosen satu. Tuh dosen mau ngehukum gue apalagi coba gara-gara telat ngumpulin tugas? gada bosen-bosennya sama sekali." Ucap Fael kesal.

"Lu sih pake telat segala, tahu sendiri tuh dosen gak nerima tugas telat, ganerima alesan apapun juga. Emang tuh dosen kayak iblis sih." Ucap Finn ikut kesal.

"Gue lupa anjir." Jawab Fael  tambah kesal.

"Tapi kayak nya lu selalu aman deh El kalo ama tuh dosen, heran gue." Sahut Sadana.

"Iya, nilai lu selalu aman di matkul dia. Gue jadi curiga, jangan-jangan bener kata anak-anak kampus kalau lu jadi simpenanya tuh dosen." Celetuk Finn yang langsung menutup mulutnya karena ucapannya.

Ya, Fael memang digosipkan menjadi simpanan salah satu dosen kampusnya,  maka dari itulah sebutan jalang kerap ia dapatkan dari beberapa mahasiswa maupun mahasiswi yang tak menyukainya. Tapi ia tak perduli, toh kabar itu tidak benar.

"Fael...sorry gue gak maksud ngomong gitu." Mohon Finn yang melihat perubahan ekpresi dari temannya itu.

"It's okay, toh itu berita juga gak bener." Jawab Fael.

'Dia kan suami gue, yakali jadi simpenan.' Batin Fael.

Fael langsung bangkit dari duduknya, menyampirkan tasnya ke bahu dan membawa jusnya di tangan.

Favorite LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang