Chapter: 1 Prolog

4 1 3
                                    

Matahari sudah beranjak diatas kepala, udara panas sudah menerpa dan hiruk pikuk manusia sudah berjalan. Kerudung panjangnya tersapu oleh semilir angin. Gadis dengan kerudung putih dan seragam putih biru itu sedang berdiri di depan ruang guru.

"Kamu yang bernama Ciala Indriya Aryanna?" Bu Cinta bertanya.

"Iya bu, saya." jawab Ciala sambil tersenyum.

"Ayo masuk." ajak Bu Cinta

"Ada apa ya, bu?" Tanyaku ketika sudah duduk

"Jadi begini Ciala, Ibu mengajak kamu untuk ikut lomba cerdas cermat islami karena nilai PAI kamu bagus, apakah Nak Ciala bersedia?" 

"Sebelumnya saya tidak pernah ikut lomba, sedikit ragu namun saya bersedia bu."  Jawab Ciala

"Bagus sesuai harapan ibu besok temui ibu di jam terakhir."

"Baik, terimakasih ibu, saya pamit keluar assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

⚽🏀⚽🏀

Di perjalanan menuju kelas, Cia bertemu dengan sahabat nya yang bernama Gina, Gina anak yang artistic dan kreatif ia memiliki kepribadian yang menyenangkan.

"CIAAAAAA, habis dari mana?"

"Jangan teriak teriak Na," Omel Cia. "aku habis dari ruang guru ketemu bu Cinta."

"Hehe reflek, wahh tumben bu Cinta manggil murid, biasanya Bu Cinta jarang manggil murid kecuali ada hal penting."

"Iya ya, bu Cinta ngajak aku ikut lomba keagamaan, Na."

"Bagus bagus biar kamu dapat banyak temen."

"Iya Na, aku harap begitu."

Pukul 13.20

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu, namun Cia masih enggan beranjak untuk pulang, kini ia sedang berada di perpustakaan sekolah, mencari-cari kelanjutan novel "perpustakaan misteri" yang ia baca.

"Yahh" Hela Cia sambil tertunduk lesu, "Apakah novel nya gak ada ya? kalau gitu nanggung banget, masa sih di perpus ini cuman novel ke satu nya, kalau gitu tanggung banget."

"Hmmm ya udah deh nanti aku cari aja di tempat lain." Cia berkata sambil berjalan keluar, dan memakai sepatu.

Baru saja melangkah, ia sudah ditanya oleh sosok laki laki berperawakan sedang dengan bahu yang tegap,dan bulu mata yang lentik.

"Permisi teh, saya boleh bertanya?"

"Iya?" Cia menjawab sambil mendongak melihat ke arah nya dengan sedikit kaku

"Ruang kepala sekolah ada dimana ya?"

'Hmm murid baru?' Tanya Cia dalam hati. "Boleh, saya antar ya." Jawab Cia.

"Eh, makasih."  Jawabnya sambil mengusap tengkuk

'Kenapa aku mengajukan diri buat nganter ya biasanya aku terlalu malu untuk berbicara dengan orang asing apalagi sampe berjalan berdua.' Monolog Ciala dalam hati sambil berjalan berdua.

"Sudah sampai, saya pamit ya." Ucap Ciala.

"Iya makasih banyak, teh" Jawab sosok laki-laki itu.

Aku hanya membalas dengan senyuman kemudian melangkah pergi.

"Hmm...rasanya senang tidak terlalu menakutkan seperti yang dibayangkan ketika bertemu orang baru." Monolog ku.

Tanpa sadar aku sudah keluar dari gerbang sekolah dan beranjak untuk naik angkot menuju rumahku

Dunia Baru Untuk Cia & Rezvan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang