Bab 2: Pertemuan Kedua

4 0 0
                                    

Sesampainya di depan ruang guru, baru saja Cia akan melangkah masuk, tapi ia terhalangi karena di dalam ruangan itu seseorang yang ia rasa kenal keluar dari ruangan tersebut, sambil berkontak mata dengannya sebentar, lalu sosok itu sudah melangkah pergi.

'E-eh, itu kan?! Cowok yang waktu itu, gak tau namanya, pengen nyapa. Nanti deh, kalau ketemu aku tanya saja.' Monologku dalam hati

"Assalamualaikum" Kataku sambil melangkah pelan.

"Sini, Ciala." Ajak bu Cinta dengan isyarat tangan.

"Baik bu." Jawabku sambil menghampiri.

"Ibu mau minta nomor kontak kamu"

"Baik bu, 08887433214."

"Ciala besok di jam pulang, jangan dulu pulang. Kumpul dulu di kelas 8A. Ada test seleksi, dipersiapkan materinya ya, materinya masih umum."

"Baik bu."

"Besok dibimbing oleh pak Ridwan ya. Sudah kamu boleh pulang."

"Baik bu, terimakasih. Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam" Jawab bu Cinta senang

⚽🏀⚽🏀

Keesokan harinya

Pukul 08.10

Jam istirahat, di kelas aku dan Gina sedang berbincang. Di tempat bangkunya Gina.
  
"Cia aku dengar dari bu Cinta, kamu ikut lomba pentas PAI ya, aku juga ikut lomba kaligrafi." Gina memulai pembicaraan.

"Wahh aku senang, ternyata Gina juga ikut, jadi aku tidak sendiri." Jawabku gembira.

"Iyaa aku juga ikut senang. Semoga aja aku bisa ketemu lelaki tampan, kyaa." Hayal Gina

"Ahahaha. Aku juga semoga saja."
Kami berdua pun tertawa.

⚽🏀⚽🏀

Pukul 14.02

Aku dan Gina sudah berada di kelas 8A. Sudah banyak murid yang berkumpul. Aku tidak berani memperhatikan wajah mereka, karena malu.

Saat sesi perkenalan. Banyak sekali teman-teman yang hebat. Ada yang sudah berpengalaman banyak. Dan sekarang giliranku.

"Ciala Indriya Arianna" Pak Ridwan mengabsen. Oh ya absen nya tidak sesuai urutan abjad. Dan aku berada di urutan ketiga dari absen terakhir.

"Saya pak" Jawabku sambil mengangkat tangan.

"Pernah ikut lomba?" Tanya pak Ridwan.

"Lomba resmi seperti ini tidak pernah pak, pernahnya lomba kecil-kecilan seperti di acara pengajian di kampung saya."

"Juara ke berapa?" Tanya pak Ridwan.

"Juara 1 harapan 3." Jawabku.

Pak Ridwan terdiam kebingungan
  
"Sip. Selanjutnya absen ..."

'Aduh tanganku dingin banget' kataku dalam hati. Selanjutnya test pun di mulai. Aku mengerjakan dengan serius, hingga tidak terasa sudah di nomor soal terakhir. Gina pun sudah selesai.

"Gimana?" Tanya Gina sambil merapihkan alat gambarnya.

"Alhamdulillah, lancar. Ke perpus yuk aku mau lihat yang dakwah."

"Ayoo!" jawab Gina bersemangat.

⚽🏀⚽🏀

Keesokan harinya di perjalanan pulang, Ponselku berbunyi menandakan ada notif pesan.

Grup baru
   PENTAS PAI
  
"Wah, sudah ada grup nya." Gumam ku.

"Eh.. Berarti aku lolos seleksi?" Pikirku demikian.

Notif lain muncul

Bu Gina:
    Assalamualaikum, Ciala. Ini Bu Gina, selamat ya kamu lolos seleksi

Aku tertegun senang sambil membalas pesan dari bu Gina.

  
                            Cia:       Wa'alaikumussalam, Iya bu terimakasih, sudah mendukung Cia

Setelah itu bu Gina mengirimkan Sticker bertuliskan semangat.

Aku pun tersenyum senang dan membalas sticker bertuliskan terimakasih. Tak terasa sudah hampir sampai di gang rumah.

"Mang, kirii" Aku pun turun dan memberikan uang.

⚽🏀⚽🏀

Selesai mandi, aku memegang benda pintar sambil duduk di kursi ruang tamu, menunggu Arlan selesai futsal dan bunda yang belum pulang.

Meow (notif pesan)
PENTAS PAI

Pak Ridwan:
  Assalamualaikum anak-anak silahkan absen sesuai lombanya
• Kaligrafi
     1.
     2.
• LCC
     1.
     2.
     3.
• Dakwah
     1.
     2.
Dst.

Gina🐱:
Assalamualaikum anak-anak silahkan absen sesuai lombanya
• Kaligrafi
    1. Neng Gina Maudyna
    2.
• LCC
    1.
    2.
    3.
• Dakwah
    1.
    2.

Aku membaca pesan sambil scrool sampai chat terakhir. 'Ternyata di LCC tinggal aku saja yang belum'

                                              Cia:
                                Assalamualaikum anak-anak silahkan absen sesuai lombanya
•Kaligrafi
    1. Neng Gina Maudyna
2. Zahra Apriliyani

•LCC
    1. Muhammad Rifki Mauladan
    2. Muhammad Rezvan Hafidh Adyana
    3. Ciala Indriya Aryanna

•Dakwah
    1. Zeni Putri
    2. Brian Rendava
  Baca selengkapnya

Pak Ridwan:
Alhamdulillah sudah semua, besok dispen di jam sehabis istirahat ya, berkumpul di perpustakaan

081345774444
Baik pak

099999999998
Baik pak

Gina🐱
Baik pak

Cia
Baik pak

Aku mematikan benda pintar itu, karena Arlan Dan Bunda pulang bebarengan.

Kini, kami sedang bersantai di ruang tamu.

"Bunda, kok bisa bareng Arlan pulang nya?" Tanyaku.

"Bisaa dong." Celetuk Arlan.

"Tadi Bunda ketemu Arlan di jalan, dikirain siapa kucel banget ternyata anak bunda." Jawab bunda.

Mendengar hal itu aku tertawa

"Aaaa bundaa" Rengek Arlan.

Bunda tertawa. "Bercanda, sayang."

Karena memang penampilan Arlan sebelum mandi sangat kucel ditambah rambut yang lepek.

Hingga tak terasa sudah larut malam dan akupun kembali ke kamar untuk memenuhi hak sebagai manusia. Di temani dengan temaramnya lampu kamar butuh waktu beberapa menit akhirnya akupun terlelap menuju alam mimpi.

Catatan ⚽🏀:

Nomor telepon di atas itu karangan author sendiri yaa, jangan di coba coba telepon takutnya kesambung punya orang yang gak dikenal. Oh iya terima kasih sudah membaca dan jangan lupa vote nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dunia Baru Untuk Cia & Rezvan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang