Tap
Tap
Tap
Suara ketukan sepatu terdengar dengan jelas memenuhi lorong sebuah perusahaan besar di pusat kota. Seorang laki laki berjas menjalan dengan tenang menyusuru lorong yang sunyi.
Langkahnya terhenti di depan sebuah pintu kayu dengan hiasan ukiran cantik di sana tak lupa tertulis nama dari pemilik ruang tersebut
'CEO Lee Taeyong'
Setelah mengetuk pintu tersebut beberapa kali, laki laki itu langsung masuk kedalam.
Terlihat seorang laki laki lainnya yang tengah duduk di kusinya tangah fokus membolak balik berkas yang sedang ia pegang. Tak lupa wajah tampanya yang bertambah tampan ketika ia tengah serius dengan urusannya
"Selamat pagi Mr. Lee" Sapa Jhony sekretaris
"Hem"
Sudah terbiasa dengan jawaban singkat dari tuannya itu, Jhony langsung membuka jadwal yang telah ia buat hari ini untuk tuannya
"Saya akan membacakan jadwal anda hari ini Mr. Jam sembilan nanti akan ada rapat rutin untuk membahas rencana proyek kita di Jepang, dilanjut dengan pertemuan dengan Direktur Kim membahas kerja sama perusahan kita dan beliau....."
Berbeda dengan Jhony yang tengah serius membacakan jadwalnya jari ini Taeyong memilik memejamkan matanya merasa pening mendengar jam kerjanya yang sangat padat. Sungguh ia ingin lari dari semua jerat kegiatannya ini.
"Sekian Mr. Lee"
Huff
"Kita hanya berdua di sini jadi kau tidak perlu terlalu fotmal dengan ku Jhon" Mereka berdua adalah sahabat dekat sewaktu kuliah dulu.
"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Jhony yang entak sejak kapan ia duduk di depan meja Taeyong.
"Hanya lelah saja" Jawab Taeyong seadanya.
"Kau ingin segelas kopi?" Tawar Jhony
"Tidak perlu, aku hanya perlu istirahat saja. Bisa kau kosongkan jadwalku untuk satu jam kedepan aku ingin istirahat."
"Baiklah"
Dert dert dert
Suara ponsel milik Taeyong memecah pembicaraan mereka. Terlihat Eommanya menelefonyya.
"Ada apa eomma?"
"Bagaimana kabur mu sayang?"
"Aku baik baik saja"
"Syukurlah, Omma senang mendengar. Apa kau makan dengan benar? Apa kau tid-"
"Eomma aku bukan anak kecil lagi"
Terdengar suara kekehan dari Nyonya Lee.
"Kau tetap anak kecil di mata Eomma"
"Aa Eomma lupa ingin memberi tahumu, hari ini kau bisa pulang kerumah kita akan makan malam bersama""Mendadak sekali ada apa?"
"Kemarin Hyung mu mengatakan Dita akan pulang dari Jepang. Jadi kita akan mengadakan sedikit sambutan untuknya, kau bisa datang sayang?"
Taeyong tidak menjawab langsung pertanyaan dari Eommanya itu, ia malah memilih membesu.
"Sayang kau masih disana?"
"Ne"
"Bagaimana kau bisa?"
Tedengar helahan nafas "Aku tidak bisa berjanji, Eomma"
"Aa Eomma tau kau pasti sibuk, tapi tolong kau sempatkan waktu mu untuk pulang sambut Dita, dia pasti juga merindukan mu kalian sudah lama tidak bertemu bukan?"
"Aku akan mengusahakannya"
"Baiklah, Eomma harus pergi. Jaga kesehatan mu dan tidur dengan cukup. Omma menyayangi mu"
Panggilan berakhir dengan Taeyong yang masih terdiam.
"Ada apa?" Tanya Jhony bingung melihat sahabatnya itu.
"Eomma memintaku pulang malam ini"
"Lalu apa masalahnya?"
"Mereka mengadakan makan malam untuk menyambut kepulangan Dita" Jelasnya
"Dita sudah pulang?"
Taeyong hanya mengangguk saja, ia menyandarkan tubunya di kursinya memijat pelipisknya yang sedikit pening. Sedangkan Jhony hanya diam, ia terlalu bingung untuk mengatakan apa lagi. Dilihat dari wajah sahabatnya itu ia tau Taeyong sedang dalam suasana hati yang kacau.
"Kau harus datang dan menyambutnya" Taeyong menatap tajam sekretarisnya itu
"Maksudmu aku harus menyambutnya ketiak ia datang dengan menggandeng Hyung ku!"
"Lalu bagaimana lagi? Kau tidak ingin datang? Kau tidak rindu dengannya?" Tidak ada jawaban dari Taeyong
Bohong jika Taeyong tidak merindukan gadis itu, ia bahkan rela memberi tugas kepada anak buahnya untuk mengawasi Dita selama di Jepang. Mengejutkan bukan? Tapi itu memang kenyataannya hampir 10 tahun lamanya ia tidak bertemu dengan wanita yang ia cintai itu. Ya Taeyong mencintai Dita yang saat ini benyandang status sebagai tunangan dari Hyungnya Lee Seungcheol.
"Datang lah sambut dia kau sudah lama tidak melihatnya. Setidaknya sambut dia sebagai teman masa kecil dan cinta pertamamu"
Mendengar saran dari Jhony membuat Taeyong tambah uring uringan akan keputusannya. Apa dia harus datang atau tidak, argg ini membuatnya sangat kacau.
••••
Malam ini Taeyong benar benar mengikuti saran dari Jhony ia sedang dalam perjalanan menuju rumah keluarga Lee. Taeyong memang tidak tanggal dengan Appa, Omma dan Hyungnya, ia memutuskan untuk tinggal di apartemennya.
Setelah menempuh perjalanan 15 menit akhirnya ia sampai di rumah kedua orang tuanya. Ia di sambut dengan baik olah penjaga di sana. Taeyong melangkahkan kakinya dengan tegas masuk kedalam rumah orang tuanya tersebut.
"Selamat datang Tuan Muda Taeyong" Sapa Bibi Lin pembantu yang telah merawat Taeyong dan Seungcheol sejak kecil.
"Selamat malam Bibi"
"Semuanya sudah menunggu tuan di ruang keluarga"
"Ne"
•••••
𓃲
KAMU SEDANG MEMBACA
Terhalang
RandomMata itu, mata yang selalu memandang ku dengan bintang bintang di dalamnya. Mata yang mampu membuatku gila akan semua hal yang dia miliki dan mata yang selalu mampu membuatku terdiam di tempat. Satu kata untuk mendeskripsikan Lee Taeyong saat ini a...